Chapter VII.

Mulai dari awal
                                    

Perkataan alana terhenti, Anak itu tidak sanggup menahan tangisnya. belum lagi diluar sudah ada seorang guru perempuan. namun guru itu seakan akan mendukung alana untuk memperlakukan alsara lebih dari saat ini.

"Ala, Kamu pikir aku mau jadi kaya gini?kurus, gampang pingsan, gampang keluar darah dari hidung. aku ga pernah berharap kaya gini. Yang kamu bilang selama ini itu gak pernah aku dapat."

"justru kamu yang dapet semuanya, Temen temen, mama, kakak, adek. semua gak suka sama aku!. aku juga mikir kok kalau aku ini gapantes. Aku gak pernah mau kaya gini alsa aku gamau. Kalau bisa, aku ga mau dilahirin ala. Kamu selalu lebih diatas aku, Aku iri sama kamu, tapi aku bisa apa? setiap aku berusaha aku selalu jatuh, jatuh dan jatuh. aku cape ala aku cape"

Alsara yang sudah tidak tahan pun, kini ikut menangis. Hatinya sangat sakit mengingat semua yang dilakukan semua orang untuk menjauhinya

Siapa yang tidak sakit hati jika diperlakukan seperti itu?

Alana tertegun mendengarkan pernyataan kembarannya juga mata yang mulai meneteskan airmata itu. Alana juga punya hati. Ia hanya kesal saat melontarkan itu.

"Kamu kasihan sama dia ala?Bukannya lebih kasihan kamu?"Tanya sabrinna disampingnya. Alana mulai berpikir kembali, benar juga ucapan temannya.

Kini, Alana dan kedua temannya mulai menghakimi alsara. Ia dipukul, Di cubit, di jambak. dan dikata katai hantu. anak anak dikelas itu yang melihat pun hanya tertawa karena... bukan kah itu fakta?.

bahkan gurunya hanya terdiam sambil melihatnya dengan tatapan mengejek.

'Kenapa kalian semua cuma diem?Aku sakit disini'Batinnya sembari merasakan sakit disekujur tubuh mungilnya itu.

"Kamu kan cape kan ya? yaudah, Kamu pergi ya alsara. Aku harap kamu dikirim ke rumah nenek kamu. Selama lamanya. Biar temen aku, gak nangis lagi karena kamu"Ucap yuna lalu mendorong alsara keras. Saat itu, Kepala alsara sangat sakit, Mengucur darah dari kepalanya.

"al-lana.."Rintihnya sebelum semuanya menggelap. Alana hanya diam ditempatnya saja, tanpa berniat menolong alsara.

pandangannya menggelap. Namun beberapa saat sebelum semuanya benar benar menggelap. ia sempat melihat seseorang yang memukul kepala alana eras dengan balok kayu dan memukulnya berkali kali.

•••

Gadis itu terbangun disebuah ruang putih dengan bau obat yang semerbak. ah alsara yakin ini rumah sakit. namun, berapa lama ia seperti ini sampai sampai sendi sendinya sangat susah digerakkan.

ia bahkan tidak mengingat apapun kecuali ia adalah anak yang sangat pendiam dan tidak memiliki teman, sama sekali.

Ia melihat sekelilingnya dan melihat secarik kertas yang bertuliskan.

Jika hari ini kamu sudah sadar dan tidak ada mama maupun papa, kami sedang bekerja. jangan manja.

—Mamamu.

Keningnya mengkerut tanda kebingungan. Ia saja bingung siapa namanya. Apalagi ini, Mama?Mama masih bekerja? Apakah ia memang sering ditinggal seperti ini?.

"Alsara, gue dateng hari ini"

dari bak pintu, muncul Seorang cowok yang berumur sekitar 13-15 tahun memasuki ruangan itu dengan kaget.

Adiknya sudah sadar.

Tak berselang lama, Raut tenang dari cowok itu berubah menjadi raut penuh kebencian dengan tatapan datar. Berbeda dengan gadis yang saat ini berbaring di brangkar rumah sakit dengan kebingungan.

"Gimana keadaan lu? Udah ada dokter kesini?"

pertanyaan ketus dari cowok itu membuat alsara menggeleng takut. Dengan senyum sinis, cowok itu mengalihkan pandangannya ke handphone ditangannya sembari duduk di sofa kamar inap alsara.

Alsara terus diam tanpa bersuara, melihat cowok yang tidak dikenalnya memainkan game di ponselnya dengan serius.

"Alana sudah meninggal, Sekarang lo anak perempuan mama sama papa satu satunya. seneng kan lo?"

cowok itu kembali bersuara dengan kalimat menusuk, Alsara terpaku mendengarkannya. Alana?Siapa dia? Apa.. alsara mengenalnya?.

"Haha, Gak perlu sok kaget alsa. Sebenernya lo seneng banget kan, Alana akhirnya pergi dari hidup lo!"

kini ia berucap sembari menatap alsara dengan tatapan tajamnya, Telinganya mulai berdenging. Kepalanya terasa sangat sakit. belum lagi sesak yang menerjam jantungnya.

"Alana, dia itu anak yang baik, ceria, cantik. kenapa harus lo Bunuh anak sebaik dia? Kenapa sa.."

cowok itu berucap lirih. Remaja berumur 15 tahun itu, emosinya masih belum stabil setelah kematian dari adik perempuannya.

Kadang ia tertawa terbahak, kadang ia marah sampai membanting barang dan kadang ia menangis sesegukan.

Ya, dia adalah aksara. Kakak dari alsara dan alana.

Tangan alsara mulai bergetar hebat, tubuhnya mengalami kejang. Alsara kesulitan bernapas, Namun aksara hanya diam melihatnya.

"Penderitaan kamu itu.. ga sebanding sama yang di lalui alana"Ucap cowok itu kemudian pergi.

Setelahnya semuanya kembali gelap. Ia tidak tau apa yang terjadi setelahnya, yang pasti ia sangat sedih karena sosok 'Alana'.

FLASHBACK OFF.

Ditengah tangisnya yang pilu, Gadis itu kembali merasakan darah yang mengalir dari hidungnya. Alsara baru mengingat sosok alana.

sosok yang penuh keceriaan, yang selalu membuat orang disekitarnya turut bahagia dengan kehadirannya. Alsara menatap Andrian dengan tatapan yang sulit diartikan.

"K-kamu boho-ong kan?hiks"Ucapnya sambil terisak, dengan telaten andrian membersihkan darah yang mengalir dari hidung alsara.

sesudahnya, Andrian tersenyum dan memberi alsara pelukan hangat. "Stt, gue ada sama lo sara."

"Gu-gue hiks hiks ga pernah bunuh al-lana hiks ian. gue gapernah— gapernah bunuh hiks"

Siapapun yang mendengar isakan alsara, pasti ikut merasakan kehancurannya. Namun, mengapa andrian seperti biasa saja?.

"Ian, Alana dibunuh"

Gadis itu berucap sembari melepas pelukannya dengan andrian, Andrian menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Aku lihat, aku lihat alana dipukul pake kayu? entah itu kayu atau apa! aku—aku yakin kalau alana dibunuh!"Ucap alsara dengan panik, gadis itu beranjak dari duduknya.

"Kamu mau kemana sara!"

Teriakan Andrian itu membuat alsara berhenti ditempatnya.

"Aku tau ian, aku tau orangnya"

Hai haiii!!
Zie disini. Maaf ya jarang banget update:(

Tapi aku usahain mulai minggu depan bakal konsisten up rabu-Sabtu okeii!.

Terimakasi buat yang masih mau nunggu Alsara dan teman teman

Zie,
Kamis 07 Maret 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang itu belum redupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang