23. Kapten Kita

59 13 0
                                    

Wonwoo yang sedari tadi berada di atas kapal menyaksikan bagaimana Seungcheol menyerang anggota lain langsung bergerak mundur begitu melihat Seungcheol berjalan mendekati kapal. Mereka yang berada di dalam dek kapal pun berlari keluar ketika mendengar suara ledakan.

Merasa Seungcheol hendak menyerang kapal, Wonwoo berbalik menyambut tangan Joshua dan Jihoon lalu mengajak mereka berlari, melompat dari kapal dan berlari menjauh.

Jeonghan dan Myungho yang ada di dekat mereka pun ikut lari melihat Wonwoo yang panik. Sesaat setelah mereka berhasil melompat Seungcheol mengeluarkan cahaya ungu terang besar dari tangannya lalu mengarahkan cahaya itu pada badan kapal sehingga seluruh kapal diselimuti dengan kilat ungu yang menyambar satu sama lain.

Setelahnya tampak kapal yang mulai mengambang, perlahan naik ke udara. Sesaat sesudahnya kekuatan Seungcheol tampak melemah, ia terduduk di atas pasir dengan napas pendek.

"Kapalnya!" Wonwoo berseru, berlari ke arah kapal dan menarik tali penyangga kapal sebelum kapal naik lebih tinggi.

Jeonghan, Jihoon, Joshua, Myungho, Mingyu dan Jun langsung mengikuti Wonwoo. Menarik tali penyangga kapal agar benda itu tak pergi begitu jauh.

Seungcheol menarik napas dalam, berdiri dan mendongak ke arah kapal yang berhasil ia angkat. Bukan. Bukan kekuatan yang bisa menerbangkan kapal itu yang kembali, melainkan Seungcheol mengambil kekuatan telekinesis milik Chan kemudian menyalurkannya pada kapal sehingga sekarang Seungcheol bisa mengendalikan kapal itu dengan pikirannya.

Kapal itu berangsur-angsur turun. Yang lain menarik napas lega sedangkan Seungcheol berjalan mendekati kapal.

Seungkwan mengguncang tubuh Chan agar pria itu sadar, namun tak ada respon.

Soonyoung berdiri, menjadikan pedang di tangannya sebagai tumpuan agar tubuhnya tidak jatuh. "Apa yang kau lakukan pada Chan?! Berani-beraninya kau menyakiti dia."

Lantas Seungcheol berbalik, menatap ke arah Chan yang terbaring lemas.

"Dia akan baik-baik saja."

Jeonghan berjalan cepat menghampiri Chan, ia menggenggam tangan pria itu untuk memeriksa keadaannya. Dapat ia rasakan hawa kesakitan dari dalam tubuh Chan, tapi tampaknya apa yang Seungcheol katakan memang benar. Hanya menunggu Chan sadar saja.

Yang lain bergerak mengingkat tali kapal pada pasak yang tertanam dalam pasir, berjaga kalau kapal itu bergerak lagi.

Merasa aura Seungcheol sudah seperti sedia kala, Wonwoo berjalan mendekati Seungcheol dan berkata, "a-apa, apa yang sudah kau lakukan?"

Seungcheol menunduk, menatap ke arah dua telapak tangannya yang masih memunculkan kilatan cahaya. Sebenarnya ia juga tidak sadar dengan apa yang telah ia lakukan, namun rasanya ada sesuatu dalam dirinya yang mendorong Seungcheol untuk melakukan ini semua.

Sejak semalam, pikiran buruk terus menguasai dirinya. Kemudian, menjelang matahari terbit kekuatan di dalam diri membawanya pergi menjauhi kapal untuk berkonsentrasi hingga bisa mengambil kekuatan milik Chan. Sekarang kekuatan Chan sudah beralih pada Seungcheol.

"Aku tidak tahu."

Beberapa dari mereka takut pada Seungcheol, apalagi mereka yang melihat langsung bagaimana Chan mengerang kesakitan di depan mata mereka.

Wonwoo berlari, naik ke atas kapal untuk mengecek beberapa fungsi kapal yang sedang dalam tahap perbaikan. Memang tidak ada perubahan, tapi berita baiknya kapal ini bisa terbang dengan bantuan kekuatan telekinesis dari Seungcheol.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jeonghan pada Soonyoung, ia membantu pria itu berdiri namun ditepis.

"Apa rencanamu sebenarnya?"

Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang