15. Samudra Penghadang Mortal

65 11 0
                                    

Penjelajahan berlangsung dengan cepat, begitu persediaan terkumpul, mereka langsung kembali ke kapal untuk melakukan pelayaran. Ada kabar baik dari ruang kendali karena Wonwoo berhasil memperbaiki radar sinyal kapal, memang tampilannya tidak menunjukkan wilayah yang mereka kenal tapi dengan radar itu mereka bisa mengetahui apa yang ada di sekitar mereka selama berlayar.

Wonwoo setia berada di balik kemudi kapal, menentukan arah berlabuhnya kapal sesuai intruksi dari Seungcheol. Myungho bergerak menggambar rute yang telah mereka lewati, sebagian dari mereka ada di dalam dek kapal sementara yang lain berada di atas dek untuk melakukan patroli keselamatan.

Jun yang berada di bagian depan kapal berbalik usia memfokuskan pandangan melalui teropong, "hei, aku melihat ada sebuah kapal kecil mendekat"

Soonyoung dan Mingyu berjalan mendekati Jun untuk melihat apa yang Jun katakan, dan benar saja ada sebuah kapal kecil yang mendekati kapal mereka dengan beberapa orang di dalamnya tampak melambai.

Mereka membiarkan kapal untuk mendekat hingga jaraknya hampir bersentuhan. Merasa tak ada ancaman dan orang-orang di kapal kecil itu berseru meminta pertolongan dengan segera Mingyu dan Jun melempar tali pada mereka agar bisa naik ke atas kapal.

Seungcheol keluar dari ruang kendali untuk memeriksa apa yang terjadi, Chan dan Joshua yang berada di bagian atas kapal turut membersamainya berjalan menuju ke arah orang-orang yang baru naik ke atas kapal.

Mereka berjumlah tiga orang, pakaiannya tampak compang-camping dengan wajah memelas. Soonyoung memberi intruksi pada Mingyu untuk membawakan air pada orang-orang ini yang langsung disambut antusias.

"Siapa kalian?" tanya Seungcheol langsung, "bagaimana kalian bisa sampai di sini?"

"Kami nelayan penangkap ikan," jelas pria yang berdiri paling depan, habis menenggak air, "ketika kami sedang melaut terjadi badai, kami sudah tersesat selama berbulan-bulan. Beruntungnya kami melihat kapal kalian."

"Berbulan-bulan?" Soonyoung bersuara, ia tak menyangka jika ada yang lebih lama ketimbang mereka. Pikiran buruk menguasainya.

Seseorang bertubuh kecil dengan rambut pirang mengangguk, "tidak ada yang bisa keluar dari samudra penghadang mortal."

Mereka yang tidak tahu menatap bingung, mereka masih sangat asing dengan istilah-istilah yang ada selama ekspedisi ini.

"Apa maksudnya?" kini Joshua yang bicara.

"Samudra penghadang mortal adalah sebuah dunia mistis tanpa ujung, singkatnya samudra penghadang mortal ini adalah jalur perantara antara lautan di bumi dan lautan dari dunia lain yang tidak diketahui."

Mendengar penjelasan orang itu Seungcheol menjadi paham bagaimana ia bisa sampai ada di bumi, bisa jadi ia sempat berada di samudra penghadang mortal ini sampai akhirnya sampai ke bumi. Bahkan bangkai kapalnya juga ada di tempat ini, hal itu juga bisa terjadi pada Hansol.

"Bagaimana caranya keluar dari tempat ini?" tanya Joshua lagi.

Wonwoo melihat ke arah layar yang menunjukkan ada banyak pergerakan di sekitar kapal mereka, Myungho menyadari hal itu lalu membuka pintu kendali untuk melihat sekitar. Ia mengerutkan dahi ketika melihat beberapa kail besar tergantung di beberapa sisi kapal dengan tali tambang di bawahnya.

Orang yang berada di depan Joshua mengusap wajahnya usai meminum air, ia menggeleng, "ada yang bilang kau harus berlayar sampai menemukan tujuh pulau dan di pulau terakhir kau harus melawan penjaga samudra agar bisa keluar. Tapi itu sangat mustahil karena samudra ini berbahaya," orang itu berjalan mendekat, tersenyum sinis, "dan lagi kau harus punya kapal yang bagus untuk mengarunginya."

Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon