2.10

9.7K 541 23
                                    


Kini setelah pertandingan selesai, Ares dan rekan rekannya segera mengurus hadiah yang akan mereka dapatkan. Untuk Eden ia sedang beristirahat di bengkelnya yang tidak jauh dari tenda tim. Sedangkan Ruel sedang susah payah di depannya, karena ia sedang membantu para anggota Eden yang bekerja memperbaiki motor boss nya itu.

"Ayolah bang, bukannya aku telah membantu mu. Jadi beri aku keringan ya ya" mohon Ruel.

Eden yang sedang tiduran itu pun membuka matanya dan menatap dingin Ruel. Ruel yang di tatap seperti itu tersenyum lebar.

"Hehehehe tidak terima kasih Abang ku yang tampan. Aku akan memperbaiki motor nya, oke!" Ucap Ruel pasrah.

Eden yang tidak mendapatkan kehadiran Lyra segera duduk dan menatap ke segala arah sampai Abram masuk dan menghampiri ketuanya.

"Bagaimana keadaan mu, boss?" Tanya Abram.

"Lumayan. Dimana adik ku" Tanya balik Eden.

"Oh adik anda sedang masuk ke bengkel suku cadang" jawab Abram.

Eden yang mendengar itu mengerutkan dahinya bingung "Untuk apa dia kesana?".

"Katanya dia mau bantu memperbaiki motor anda" jawab kembali Abram.

Eden yang mengerut kan dahinya itu kembali rileks dan terkekeh kecil ketika mengingat bagaimana sifat polos adiknya itu.

Ia pun bangkit dan akan menyusul Lyra, di tenda sebelah.

Sedangkan Lyra yang berada di tenda suku cadang itu menatap bingung model komponen mesin yang ada di sana.

"Huft benda benda apa ini? Kenapa semuanya kelihatan sangat membingungkan. Lagi pula motor bang Eden menggunakan yang mana?" Omel Lyra sendiri.

"Hmm? Bawa yang ini saja dulu" ucap Lyra sambil berusaha menarik gerigi rantai yang lumayan berat di atas lemari besi.

Ketika rantai itu hampir jatuh mengenai Lyra, tiba tiba tangan besar yang familiar segera melindungi kepala sang adik dari hantaman rantai besi itu.

"Lili! Astaga ya tuhan. Hah! Kamu-- Apa yang kamu lakukan di sini hmm?" Geram Eden terhadap tindakan ceroboh adiknya itu.

Jika Lyra terluka karena kelalaiannya maka ia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri.

Sedang kan si pelaku kini tengah tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Hehehe Abang" ucap Lyra.

Eden yang memegang rantai besi itu pun menurunkannya dan meletakkannya ke rak lemari besi itu.

"Lyra ingin bantu bang Ruel memperbaiki motor Abang" ucap polos Lyra.

Eden yang sudah tau itu hanya menghela nafas lelah. Bagaimana pun ia tidak akan pernah bisa marah pada adiknya ini.

"Biar Ruel yang bertanggung jawab sendiri. Lebih baik kita makan eskrim, atau jangan jangan kamu sudah lupa dengan jan--"

"Ayo!!! Abang udah janji!!! Lyra mau lima eskrim, oke!!" Potong semangat Lyra.

Eden yang mendengar itu terkekeh gemas, sebelum bawahannya datang menghampiri dirinya.

"Boss"

"Apa?" Tanya Eden bingung.

"Maaf sebelumnya boss. Tapi kami memiliki sedikit masalah di sebelah. Kekasih dari pemuda itu membuat keributan" jelas bawahan itu.

Eden yang tadi berada dalam suasana hati bahagia kini langsung terjun ke suasana yang sangat ia benci.

"Lili, kamu tunggu di sebelah bersama Ruel, setelah ini nanti kita akan langsung pergi, oke" ucap Eden.

Lyra yang paham situasinya itu pun mengangguk patuh. Eden yang melihat adiknya itu menuruti perintahnya segera mengecup kening sang adik sebelum pergi.

(End) My Posesif New Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang