Bab 1

41.3K 1.2K 1
                                    


Seorang anak akan selalu menjadi kebanggaan kedua orang tuanya. Karena anak adalah harta yang sangat di nantikan oleh sepasang kekasih. Kasih sayang keluarga kandung akan tetap abadi bagi sang anak.

Lalu bagaimana jika hal itu adalah kebalikannya. Tidak pernah di harapkan akan kehadiran nya, bukan lagi menjadi harta melainkan noda yang harus segera di bersihkan, menjadi bahan ejekan keluarganya yang merupakan keluarga berpendidikan hanya karena dirinya berbeda.

Hidup di keluarga yang berpendidikan tinggi tentu memberi tekanan tersendiri bagi seorang anak. Apalagi jika sang anak dapat dibilang berbeda dari anak seusianya. Hal itu yang di rasakan oleh Violyra kecil kita. Violyra adalah gadis kecil yang pemalu, sulit bersosialisasi, membenci keramaian, dan tidak suka di atur. Hal itu yang membuat orang tua Violyra sangat malu mengakui dirinya sebagai anak mereka apalagi putri bungsu mereka itu memiliki kelainan.

Tap...tap...tap...

"Ibu~ ibu....lihat apa yang Ila dapatkan" ucap seorang gadis kecil sambil berjalan pelan kearah ibunya dan menundukkan kepalanya kala bersitatap dengan tamu tamu sang ibu.

Sang ibu yang sedang berkumpul dengan teman temannya di ruang tamu segera menoleh ketika mendengar putrinya manggil dirinya.

"Hmm ada apa?" Tanya sang ibu dengan nada lembut.

"Ila dapat ini~" tunjuk gadis kecil itu sebuah piala kecil dan juga selembar sertifikat.

"Wahhh!! Hebatnya" pekik gembira sang ibu dan juga teman temanya.

"Coba ibu lihat...." Gadis itu memberikan piala dan sertifikatnya dengan senang hati pada sang ibu.

"Juara satu lomba....seni music?!" Ucap kaget sang ibu.

"...."

"....Apa putri mu barusan juara di bidang seni? Aku pikir tadi menang di bidang sains" ucap salah satu teman sang ibu.

"Sama aku mikir juga begitu. Biasanya selama ini yang ku dengar bahwa seluruh anggota Agatra unggul dalam akademik....tapi baru kali ini ku tau ada salah satu anggota keluarga yang hmm sedikit berbeda" sindir salah satu teman sang ibu.

Sedangkan sang ibu kini sedang menahan malunya dan menatap tajam sang putri. Sang putri hanya menatap heran arti tatapan tajam yang di berikan sang ibu.

"Violyra Agatra! Masuk ke kamar sekarang!!" Bentak sang ibu di depan teman temanya dan juga di depan sang putri.

Sang putri yang di bentak tiba tiba langsung saja gemetar ketakutan dan ia langsung lari ke kamarnya.

"Sayang sekali putri bungsu anda itu hanya bisa menghabiskan harinya dengan bermain, yang ku tau seharusnya dari usia dini anak anak kita harus di didik dengan keras untuk rajin belajar agar kedepannya mereka akan sukses, bukan begitu? Sama halnya dengan kedua anak anda yang lain, mereka semua kini telah menjadi orang yang sukses bukan" ucap salah satu teman sang ibu.

"Kedua anak ku tentu berpendidikan tinggi kecuali yang satu itu" jawab sang ibu membanggakan kedua anaknya yang lain.

"Tapi namanya bukannya sedikit...hmm..." tanya gugup temannya.

"Namanya adalah pemberian dari ibu mertua ku sebelum beliau meninggal. Aku juga merasa begitu, tapi bagaimana lagi, kami semua tidak berani mengganti namanya" jelas sang ibu.






10, November 2023

***

Haii....lama tidak berjumpa. Kali ini Yin mau melanjutkan cerita ke dua Yin. Tapi sebenarnya novel ini adalah novel pertama yang Yin buat sebelum novel 'Athanasia' publish hanya saja ceritanya masih menggantung.

Alasan Yin baru bisa menerbitkan novel ini karena Yin masih bingung dengan pemilihan kata katanya. Maka dari itu Yin tinggalkan sementara novel ini dan lebih memilih melanjutkan novel 'Athanasia'.

Mungkin di novel ini kata katanya masih sangat kaku, namun Yin usahakan agar mudah di cerna oleh readers.

Heheheheh kok Yin jadi curhat ya....kalau gitu...

Happy reading~

(End) My Posesif New Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang