Bab 16

13.1K 1.2K 65
                                    

Halo!! Apa kabar?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo!! Apa kabar?!

Boleh minta ombaknya yang banyaakk?? 🌊🌊🌊

Siap mengikuti kegalauan perasaan Pra? LESGOOO!!

***

Pra bangun saat matahari sudah sangat tinggi. Ia mengecek layar ponselnya, jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Sudah berapa lama ia tak tidur senyenyak dan selama ini?

Banyak telepon tak terjawab serta pesan dari sekretarisnya, Raymond.

Raymond

Bos, kok lo gak balik balik?

Gue reschedule nih jadwal sama bokap lo?

Bos tapi bokap udah ke sini.

Bos, jawab!

Pra

Bapak Pradikta Bayu Wijaya,

bapak ditunggu oleh Pak Erwin Salim Wijaya.

Apakah perlu saya jadwalkan ulang

atau bagaimana?

    Gue sakit.

Pra kembali meletakkan hp di nakasnya. Setelah itu ia keluar kamar dan begitu terkejutnya ia saat mengetahui bahwa ada perempuan yang tengah berdiri sedang berkutat dengan alat dapurnya.

"Rum?"

Arum mendongak. "Oh. Hai! Gimana? Udah enakan?"

Perempuan itu tak pulang? Arum akhirnya memutuskan untuk menemaninya di sini? Pantas saja tidurnya terasa nyenyak semalam. Pra tanpa sadar menyinggungkan senyum bibirnya.

"Lumayan. Tapi masih serak dan pusing dikit," jawabanya membuat Arum mendekat ke arahnya.

"Coba gue cek," kata Arum dengan telapak tangan yang menempel di dahi Pra. Jarak mereka sangat dekat membuat Pra tersentak kaget. "Lumayan udah turun sih."

Pra sedikit merasa gugup. Astaga yang benar saja Pra. Masa dia merasa gugup hanya karena Arum memegang dahinya?

"Ekhm.. Y..ya. Kan bilang gue–gue bilang udah mendingan." Sial. Dia saja tak bisa merangkai kata-katanya dengan benar. Apa ini efek karena Arum menginap di apartemennya?

Arum mengangguk. "Minum wedang jahe dulu deh Pra, biar mendingan. Itu udah gue bikinin," tunjuk Arum di meja depannya.

"Gue gak doyan jahe, Rum."

"Ada jeruknya, enak kok."

"Gak usah lah. Minum air putih aja–"

"Ck!" Arum mendelik melotot. "Ada jeruknya. Gak kerasa." Arum menyambar gelas di atas meja dan langsung menyodorkannya di depan Pra. "Minum."

(un) Match CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang