chp 11; "Shaynala dan Lukanya."

34 7 0
                                    

05.55

Shaynala terbangun di markas, dia melihat sekelilingnya. Semuanya masih tidur, Shaynala bangkit dan berjalan kearah kamar mandi.

Disaat kedua kakinya berpijak di lantai kamar mandi, dia menatap cermin yang berada didepannya. Shaynala menghela napas dan membasuh wajahnya, setelah itu dia berjalan keluar dari kamar mandi. Karena dia tidak tau mau melakukan apa, dia mencoba untuk kembali tidur. Tetapi dia sudah tidak bisa tidur

Shaynala berjalan keluar dari kamar yang luas itu, Shaynala berjalan di koridor markas. Dia menemukan peta ruangan di ruang tengah, di sisi kanan dinding.

Koridor sebelah kanan ada 3 ruangan, kamar, kamar mandi dan ruang ganti. Koridor sebelah kiri ada 3 ruangan juga, ruangan latihan menembak dan memanah, ruangan latihan bela diri, dan gym. Dan terakhir halaman belakang, Shaynala penasaran dengan halaman belakang markas.

Shaynala berjalan ke pintu yang berada di ruang tengah, pintu yang mengarah ke halaman belakang. Shaynala membuka pintunya dan menatap langit, sudah mulai terang tapi masih gelap. Nyatanya halaman belakang hanya tempat bersantai,Shaynala melangkah keluar kedalaman belakang markas lalu dia duduk di salah satu bangku di teras lalu dia menatap langit yang kunjung terang, lalu Shaynala melipat kakinya dan bersandar ke bangku.

Hela napas Shaynala mematahkan kesunyian disekitar, lalu Shaynala menatap kedua kakinya. Lelah masih memeluk pundak Shaynala erat erat, padahal dia sudah beristirahat dengan waktu yang lama. Shaynala menunduk.

Tetapi sunyi terhenti disaat pintu berdenyit, Shaynala menoleh kebelakang dan menatap Alan yang membuka pintu dan berjalan kearahnya.

"Kenapa disini? Kamu ga kedinginan?"

Shaynala menatap Alan yang menghampirinya, Alan berdiri di sebelah Shaynala yang duduk di bangku.

"Siapa?"

Tanya Shaynala lalu membuang muka, Alan tersenyum dan menatap Shaynala dan surai hitamnya yang mengkilap.

"Temannya Asa."

Jawab Alan dan tetap tersenyum pada Shaynala, Shaynala yang duduk di bangku heran dengan orang yang katanya 'Temannya Asa' ini.

"Iya tau, tapi namanya siapa?"

Tanya Shaynala sekali lagi, Alan tersenyum dan duduk di samping Shaynala.

"Gatau."

Dengan senyuman bangga Alan menjawab, tetapi itu membuat Shaynala kesal.

"Gila."

Ucapnya lalu berjalan pergi memasuki markas, mungkin kalian sudah menebak nebak kalau Alan tertarik dengannya. Setelah Shaynala memasuki markas ternyata diruang tengah sudah banyak orang yang berkumpul.

Aurel, Oline, Azizi, Ellia, Adara, dan Naya sedang duduk di kursi meja makan sambil memakan sarapannya dengan sedikit topik pembicaraan. Vyora, Asa, Senja, Keira, Rayna, Sheva, dan Qhia sedang bermain tebak tebakan. Mungkin sisanya masih ada di kamar. Tetapi Liz, Gina, dan Khairan ada di sudut ruangan sedang sibuk bermain ponsel.

Shaynala berjalan mendekati kumpulan Vyora, disaat Vyora duduk di antara Asa dan Vyora, Alan berjalan memasuki markas dan berjalan ke kumpulan temannya.

.

.

.

.

Alan duduk di sebelah Sabintang, walau dari jauh dia bisa menatap punggung Shaynala secara diam diam.

"Menarik."

Si Kelas Petualang; By SweeattsquaddWhere stories live. Discover now