Can You Love Me, Sasuke? 18

Mulai dari awal
                                    

Telepon pun ia tutup secara sepihak. ia sedikit terkekeh seketika bayangan orang diseberang telepon tadi yang pasti sedang marah-marah tidak terima karena sikap seenaknya itu.

"Maaf Jugo ini terakhir kalinya aku akan menyusahkanmu" Ucapnya sambil kembali memasuki ruangannya.

~~~

"Sasuke" panggil wanita paruh baya yang baru saja memasuki ruang rawat milik Naruto.

"Mommy, ada apa?" tanya Sasuke kepada ibunya yang datang membawa beberapa kantong yang ia yakini berisikan keperluan Naruto.

" Pulang lah biar Mommy yang menjaga Naruto. Kau harus ke sekolah hari ini." Ujar Mikoto mencoba membujuk anaknya.

"Tidak Mom. Aku akan menunggu disini!" Balasnya sambil menggenggam jemari Naruto yang masih terlelap. Ia sudah meyakini dirinya untuk tidak meninggalkan pemuda pirang itu. Karena ia tidak mau semakin kepikiran jika berjauhan dengan pemuda pirang itu. Ia tidak ingin terjadi hal yang tak dia inginkan saat dirinya tidak berada didekat Naruto. Mendengar penuturan anaknya yang memang pada dasarnya keras kepala seperti ayahnya, Mikoto hanya bisa mengiyakan keputusan anaknya.

"Kalau begitu makanlah dulu. Dari kemarin kau belum makan. ini Mommy bawakan sarapan untukmu dan pakaian ganti. makanlah setelah itu mandi biar mommy yang menunggu disini." Ucap Mikoto sambil mengusap surai anaknya. Yang diangguki oleh Sasuke.

"Terimakasih Mom" Ucap Sasuke sambil mengambil tas yang dibawakan oleh ibunya. Sasuke memilih untuk mandi terlebih dahulu ia sudah merasa lengket karena keringat sedari kemarin. Ia pun menitipkan Naruto kepada ibunya sebelum ia masuk ke kamar mandi.

Sepeninggalan Sasuke, Mikoto mendekati Naruto yang sedang terlelap. Ia mengusap surai pirang itu sambil menatap sedih kearahnya. "Maafkan Sasuke ya Naruto." Lirihnya.

"Tidak ada hal yang harus aku maafkan Mom. Sasuke tidak salah apapun." Ujar Naruto yang sambil membuka matanya membuat Mikoto terkejut. Sebenarnya ia sudah bangun dari sebelum Mikoto datang. Ia hanya tidak ingin membuat pemuda itu merasa dirinya tidak nyaman.

"Kau sudah bangu nak?" Yang dibalas anggukan oleh Naruto.

"Bagaimana perasaanmu sekarang? Maaf Mommy baru bisa berbicara denganmu. Karena saat mommy disini Naru belum bangun." Ujar Mikoto lagi.

"Hehe, tidak apa apa Mom. Naru sudah merasa lebih baik." Ucapnya mencoba membuat peremupuan didepannya ini agar tidak khawatir.

"Mommy percaya Naru bisa melewati ini semua. Naru harus sembuh dan kembali kerumah ya. Rumah sangat sepi karena tidak ada suara Naru." Ujar Mikoto dengan senyuman teduhnya. "Terimakasih Mom." Balas Mikoto.

Setelahnya nampak Mikoto dan Naruto saling bertukar cerita sambil diselingi senda gurau. Sesekali Mikoto juga memperagakan bagaimana paniknya Sasuke saat pertama kali membawa Naruto ke rumah sakit dan bagaimana keras kepalanya Sasuke yang ngotot tidak ingin meninggalkan Naruto. Membuat Naruto sedikit tersipu mendengarnya. Karena ia tidak menyangka bahwa lelaki raven itu mengkhawatirkannya. Mereka terus mengobrol hingga tan menyadari Sasuke yang sudah keluar dari kamar mandi.

"Mom, berhentilah membicarakan omong kosong." Ucap Sasuke yang juju raja ia sangat malu saat ini karena merasa bahwa tingkahnya sangat berlebihan kemarin. Mendengar protesan anaknya membuat Mikoto semakin menggoda Sasuke yang dibalas kekehan Naruto.

Tokk Tokkk Tokkk,,

Ketiganya langsung menoleh kearah pintu saat mendengar suara pintu yang terketuk.

Clekk..

"Permisi." Ucap seorang laki-laki yang muncul memasuki ruangan. Lelaki berkulit pucat itu membungkukkan badannya menyapa orang-orang didalam dengan sopan. Sasuke menatap tajam lelaki yang baru saja memasuki ruangan itu.

Can You Love Me? (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang