4 ; ???

141 11 4
                                    

damn damn damn

-Villa PM-

Siang hari nampak panas, padahal aslinya bertolak belakang. Dinginnya hari ini memanjakan mata untuk terlelap.

Mereka berenam sedang ngobrol satu sama lain. Tak lama seseorang datang dari dalam Villa, karena mereka sedang di teras villa.

Manik zambrud itu menatap teman temannya, yang di tatap hanya lanjut kembali mengobrol.

Namun salah satu dari mereka menatap aneh ke si penyuka alam.

Ia tak melihat Thorn sebagai manusia yang pucat tapi ia melihat sebagai sosok yang bentuknya berantakan.

Badannya gemetar, melihat Thorn senyum kepadanya.

Rasanya ia tak akan tenang kali ini.

Di sisi lain, surai cokelat dengan beberapa helai putih itu memanggil temannya.

"Thornie, kamu-kan anak baik, ambilin aku teh dong" ucap Sahabatnya.

"Manja" pinta Halilintar.

"Ga suka?" jawabnya.

Halilintar hanya memberi tatapan malas.

Yang diminta malah diam beberapa saat, lalu memiringkan kepalanya. Baru ia menganggukannya.

Setelah mengangguk, ia berbalik badan lalu pergi meninggalkannya. Tanpa sadar sosok itu tersenyum miring.

Di lain sisi teman temannya hanya bergidik ngeri melihat orang itu.

Selang beberapa waktu, Thorn datang dengan secangkir 'teh', lalu ia menaruhnya di dekat Solar.

Muka pucat itupun mengeluarkan kalimat, "Aku balik ke kamar dulu ya, hp aku ketinggalan di kamar."

Solar pun meng'iya'kan perkataan Thorn, lalu ia kembali sibuk mengobrol.

Saat Thorn sudah pergi, Solar pun meminum teh yang diberikan Thorn.

Rasanya aneh, bau, seperti ada yang jalan di lidahnya. Apa itu?

Dengan cepat Solar memuntahkan isi mulutnya.

"Jorok goblok" kata Blaze.

Betapa kagetnya, teh yang diminum itu isinya cairan berwarna merah dihiasi binatang di dalamnya.

Solar diam sesaat, temannya juga.

Solar pun sadar, Thorn telah mengerjainya.

kayaknya bentar lg di jemput nih

Solarpun bergegas untuk menyusul Thorn.

"SOLAR GOBLOK, URUSIN MUNTAHAN LU TAI, JANGAN MAIN PERGI COK" Teriak Taufan.

Beberapa langkah pun ia melihat Thorn memasuki ruangan yang terlarang. Bagaimana ia tambah tidak kesal melihat temannya nakal.

Ia pun langsung lari mengejar Thorn, dan dia memasuki ruangan terlarang tersebut.

pemandangan itu membuatnya dia menganga, apa yang diliatnya ini?

Badan yang menancap di papan kayu yang sudah tersusun rapih, namun tetap terpisah pisah.

Dirinya merasa tak aman, ia mulai membuka pintu keluar. Ya dia bisa keluar dengan selamat, tapi dirinya terus berlari dan membawanya ke kamar mandi. Melihat penampakan yang tak mengenakan membuatnya muntah, saat ia muntah, terlihat jelas darah yang hitam pekat itu.

Matanya melotot kaget, tentu ia akan membersihkannya terlebih dahulu, lalu ia menegakan kepalanya melihat dirinya di kaca, dirinya di buat teriak dengan ada sosok temannya yang sudah meninggal.

"WOAHH, ANJING GUA GASALAH APA APAAN COK!?"

"aku juga ga salah apa apa, tapi kok mati."

Ya itu adalah mahluk yang memegang kepalanya yang sudah buntung. Bodohnya Solar ia malah diam diri, setelah beberapa detik baru ia lari meninggalkan kamar mandi.

Sungguh murung nasibnya, apakah ia akan di bunuh? mana ada yang tau?

.
.
.
.
















TBC.

OK UDH GITU AJA, chapter ini pendek sijhhhhhshshshhshsh.

jujur ak, ga apdet satu bulan ggr, SIBUK BELAJAR MAU UJIAN COKK

trs ini kayaknya jg up chap yg selanjutnya rada lama jg, tunggu punya waktu luang TwT

mff klo ada typo, mff jg klo berantakan ;)

udah yajh segitu aja babai

Villa PM [OG]Where stories live. Discover now