part 17

1.2K 63 10
                                    

Happy reading

Sasa menahan kesal saat kendrick terus mengikutinya kemana pun, ke kantin, perpus, rooftop, taman belakang bahkan toilet tapi dia menunggu didepan pintu dan tidak masuk ketoiletnya.

Kendrick tersenyum melihat kekesalan sasa kepadanya, wajah gadisnya sungguh imut ketika kesal. Kendrick senang mengekori sasa kemanapun, kendrick akan mencintai sasa secara ugal ugalan.

"Lo bisa ga sih gausah ngikutin gue, gue risih tau ga" keselnya.

"Ga"

"Anjing, ternyata lo lebih ngeselin daripada clarina" emosinya, sasa meninggalkan kendrick dengan nafas memburu. Kendrick tertawa pelan melihat itu, ia segera mengikuti sasa dari belakang

Sasa menyadari bahwa kendrick dibelakang langsung saja melepaskan sepatunya dan mengangkat sepatu tersebut
"Lo ikutin gue sekali lagi bakalan gue lempar sepatu" ancamnya.

"Tes, gue ga takut" ejek kendrick

Sasa beneran melempar sepatunya kearah kendrick, tetapi tidak kena karena kendrick berhasil menghindar dari lemparan sepatu sasa. Ia mengambil sepatu sasa lalu mengangkatnya tinggi tinggi

Sasa yg badannya pendek hanya bisa melompat lompat mengambil sepatunya, ia meraih sepatunya yg diangkat tinggi tinggi oleh kendrik
"Kendrik sialan,babi,anjing,monyet,tai ayam" batinnya mengumpat

"Ambil kalau lo bisa" ejeknya, kendrick tersenyum puas saat sasa berusaha mengambil sepatunya. Dengan sengaja ia mengecup pipi sasa saat dia asik melompat mangambil sepatunya.

Deg

Sasa terdiam sebentar, dia terkejut kendrick mengecup pipinya, dia memegang pipinya shock. Kendrick terkekeh melihat raut shock sasa yg terlihat lucu, ia jadi pingin mengecup pipi sasa lagi jadinya.

"Anjing, lo ngapain ngecup pipi gue bangsattt. Aaa hilang sudah keperawanan pipi gue" histerisnya, lalu sasa meninju perut bara dengan kuat. Kendrick mah ga kerasa sama tinjuan sasa menurutnya tinjuan itu seperti digigit semut.

"Pukulan lo ga sakit, jadi percuma baby" kekehnya, dia berjongkok dan memakaikan kembali sepatu sasa. Para murid disana menggigit jari melihat keuwuan pasangan tersebut. Sasa yg diperlakukan seperti itu wajahnya langsung memerah, dia sangat malu saat ini.

"Nah sudah selesai, ayo kita kekelas" ajaknya, kendrick menarik tangan sasa dengan lembut, sasa tersadar saat kendrick menarik tangannya dengan lembut, ia termanggu sejenak.

"Lepasin, gue bisa jalan sendiri" ketusnya, sasa melepaskan tangan kendrick dari tanganya. Lalu ia berjalan meninggalkan kendrick dibelakang
"So cute" gumamnya

.....

"Bar, lo nanti pulang bersihin halaman sekolah ya?" Tanya rendi sambil menyedot es nya.

"Hmm"

"Ntar lo kami bantu deh bar, kitakan kawan yg baik" ucap geo

Saat ini mereka berada dikantin, rendi dan geo asik mengajak bara mengobrol sedangkan dava dan galen hanya menyimak obrolan mereka. Dava sesekali melihat notif ponselnya, ia menunggu notif dari clarina. Kenapa clarina tidak mengechat dirinya seperti biasanya, dan juga ig clarina mengapa tiba tiba akunya hilang, kalau begini dia jadi susah menstalking clarina.

"Gue tebak pasti clarina saat ini lagi shoping di mall" tebak galen

"Salah, dia lagi dirawat di rumah sakit" ucap bara, tadi malam ia melihat lorenzo membawa clarina yg berlumuran darah keluar dan pastinya kerumah sakit milik keluarganya.

"Rumah sakit mana?" Tanya dava datar padahal dia panik.

"Rumah sakit xxxxx , dia dirawat disana" acuhnya. Dava ingin sekali menjenguk clarina tapi sekarang masih sekolah dan ia tidak bisa meninggalkan jam pelajaran disekolah.

"Kita jenguk yuk si neklam, kasian juga dia sendiri disana" ucap galen

"Pulang sekolah aja kita jenguk dia" ucap rendi

"Kalian gimana? Mau ikut ga jenguk si neklam" lanjutnya

"Gue ikut kalian aja" ucap geo

"Hm" ucap dava dan bara

"Fiks berarti kita pulang sekolah jenguk neklam" putus galen dan diangguki mereka semua.

.......

"OH TUHANN KUCINTA TAEHYUNG, KUSAYANG JUNGKOOK, RINDU JIMIN, INGINKAN SUGAA" nyanyian clarina yg berada diatas pohon ditaman rumah sakit. Dia gabut jadi lebih baik dia manjat pohon saja supaya tidak gabut, suster dan dokter hanya pasrah melihat pasiennya yg berada diatas pohon sana.

"Perasaan gue ini bukan rumah sakit jiwa, jadi kenapa pasien gue kok kayak odgj ya" batin dokter

"Kasian mana masih muda" batin suster

"Nona sebaiknya anda turun, nanti takutnya nona terjatuh dan kepalanya kembali terluka" nasehat dokter tersebut

"Bising banget lo dokter, udah kerja aja sana. Gausah urusin pasien kayak gue, urusin aja pasien yg lain" usirnya, clarina hanya bersantai diatas pohon tapi kenapa mereka sibuk kali dengannya.

"Nona sebaiknya infus anda harus diganti" ucap suster. Clarina turun dan melompat dari pohon setelah mendengar infusnya akan diganti. Dokter dan suster tersebut menahan degub jantungnya saat melihat clarina melompat dari atas pohon.

"Lain kali anda jangan melompat seperti itu, itu sangat berbahaya" tegur dokter tersebut

"Yayaya, ayok sus ganti infus saya. Tinggali aja dokter gadungan itu disini" ucapnya sambil menarik tangan suster lalu pergi meninggalkan dokter tersebut ditaman.

"Gue harus kudu sabar menghadapi pasien odgj, ayo semangat demi gaji dari tn. Lorenzo" ucapnya menyemangati dirinya sendiri, lalu ia pergi menyusul keduanya.

Infus clarina sudah diganti oleh suster, dan clarina melanjutkan aksinya lagi diatas pohon baginya pohon itu rumah keduanya. Clarina tiduran diatas pohon dan dibawahnya ada suster yg mejaganya, ia tahu bahwa suster itu dipekerjakan untuknya.

"Gue gabut bjir, sus nama lo siapa" tanya clarina

"Putri yunita"

"Oh,lo ga cape jagain gue dari bawah?"

"Cape sih, tapi gue juga dapat uang kalau ngejaga pasien kayak lo"

"Mbak putri udah punya pacar apa belum?"

"Kepo"

"Ck, gitu kali bah. Mbak jaga aku dari bawah ya, aku mau turu dulu" ucapnya, setelah itu dia tertidur diatas pohon. Clarina ini memang unik sekali ya.

.....

Disebuah perusaan yg besar, Arthur memikirkan kejadian semalam. Ia tak menyangka bahwa clarina berani melawannya, itu tidak seperti putrinya yg ia kenal.

"Apa yg saya lakukan itu benar, seharusnya saya lebih menyiksa nya lagi" monolognya

Arthur memandang foto mendiang istrinya, lalu dia memeluk figur foto yg menampilkan raut bahagia dari mendiang istri.
"Aku merindukanmu" lirihnya

"Saya akan membuat anak itu menderita" desisnya

****
Jangan lupa vote

Transmigrasi Kiara & LisaWhere stories live. Discover now