1. RUMIT SEBELUM DI MULAI

4 0 0
                                    

Hai hai hai teman, selamat menikmati cerita ini

💜💜💜

Brukkkk

"Ck arghhhhhh" seorang gadis yang terjatuh, kakinya tersandung batu akibat ia berlari terburu buru sambil membawah kantong tas hitam besar, entah apa yang ia bawah, dan apa yang membuatnya buru buru.

Tulittulitulit  (suara heandpone berbunyi)
Wanita itu merogoh tasnya

"Ya hallo bu" ucap wanita itu

'"........"

"5 menit lagi bu" ucapnya langsung berlari dan manaiki anak tangga yang begitu panjang, dan membuatnya frustasi

Sesampainya di ruangan yang begitu besar, wanita itu menarik nafas dan membuangnya lega, ia bergegas ke ruang ganti dan mengganti baju kusutnya dengan celana hitam dan atasan warna sama seperti celananya, ia mengurai rambutnya yang panjang.

Selesai berganti, ia menunggu di belakang panggung sedang bergelisah hati menunggu namanya di sebut oleh seseorang yang sedari tadi membuat jantungnya berdegub kencang.

Setelah 5 menit kemudian nama yang ia tunggu akhirnya terpanggil juga
"Arasya famatasya nomer 29, dari jurusan kesenian, yang di bimbing oleh ibu rike, silahkan naik ke atas panggung"

Arasya famatasya,berumur 19 tahun,masi duduk di bangku sma kls 11 dia sangat gemar bermusik dan juga menari, ia memiliki 2 bersaudara dn arasya adalah adik bungsu, gadis tomboy yang suka tersenyum

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Arasya famatasya,berumur 19 tahun,masi duduk di bangku sma kls 11 dia sangat gemar bermusik dan juga menari, ia memiliki 2 bersaudara dn arasya adalah adik bungsu, gadis tomboy yang suka tersenyum.

Dengan tangan yang gemetar ia memasuki panggung yang dimana ruangan yang sangat besar dengan kursi yang berbaris rapi yang di tempati hanya 3 orang saja, sebagaiman 3 orang itu adalah juri yang menilai peserta yang akan mengikuti lomba kesenian menari tradisional maupun modern

Arasya memejamkan matanya dan merubah wajah tegangnya menjadi wajah yang sangat ceriah,dan berusaha mentralkan kegugupannya dengan menarik nafas dan membuang nafas hal itu diblakukan berkali kali.

Ia mempunyai harapan besar di audisi ini, dimana jika ia lolos ia akan mengikuti lomba jika menang mendapatkan sertifikat dan hadiah beraudisi di korea.

Saat musik sudah di putar arasya mulai memperlihatkan gerakankannya yang begitu indah tubuhnya meliuk kesana kemari bak rumput ilalang yang terbawa angin,

Ia berusaha sangat mengahayati musik, sambil menetralkan gugupnya dengan ekspresinya yang menikmati musik yang di putar.

Selesai ia menampilkan ia langsung tersenyum juga menundukkan kepalanya, dan menunggu reaksi dan komentar para juri di depannya.

Satu persatu juri berkomentar, ada yang membuat arasya senang ada yang tidak, arasya mendengar dengan serius bagaimana komentar juri yang di berikan padanya, selesai berkomentar para juri memberikan nilai yes or no jika arasya mendapatkan yes dari 2 juri saja, arasya sudah lolos, jika mendapatkan satu yes saja dari juri arasya akan gagal dalam audisi ini


Jantung arasya berdegup kencang setelah mendengar yes dari satu juri dan no dari satu juri, tinggal satu saja yang akan menjadi penentu apakah arasya akan lolos atau tidak

Arasya meremas tangannya dengan keras  yang basah akibat keringatnya, lama kemudian arasya mendapatkan keputusan juri yang akhirnya dinantikan.

Arasya mendengar keputusan juri, ia tersenyum dan menundukkan kepalanya lagi, dan ia keluar dari panggung, langsung pergi ke ruang ganti.

Ia mengambil bajunya di lemari pribadinya, dan tiba tiba melihat foto berukuran kecil,

Arasya menutup matanya sambil meremas foto yang di genggamnya "aku ingin bersama kalian, tapi aku gagal"  tiba tiba air keluar dari sudut mata arasya, ia menangis terisak isak sendirian sambil menatap foto yang kusut akibat di remas olehnya.

Giamana  menurut kalian, silahkan komentar ya, jjha dengan senang hati menerima kritikan dari kalian loh agar jjha lebih memperbaiki ceritanya.

Jangan lupa vote and komen yaaaaaa

💜💜💜

RAHASIAOnde histórias criam vida. Descubra agora