8. HARI PEETAMA

0 0 0
                                    

Di pagi hari buta terlihat matahari sudah menampakkam keindahan sinarnya

Terlihat seorang wanita menggeliatkan tubuhnya karna terkena sinar terang matahari "mmmmm jam berapa sih" suara terdengar serak akibat bangun tidurnya

Tulilutlilut suara ponsel berbunyi

"Ck siapa sih pagi² gini" setelah Berusaha menyadarkan dirinya dan arasya mengerjapkan kedua matanya, pelan arasya mengangkat telvonnya dan menaruhnya di di telinga kirinya

"Ndee annyeong, nugu_seyoo?" Nada bicaranya masi terdengar jelas bahwa ia sedang kadaan bangun tidur dengan suara seraknya

"......."

"Wae.... Omo....sunbainim ndee"

"......"

"Jinjja, wahhhh khamsahamida sunbainim" ucap arasya sambil tersenyum lebar

"........"

"Ndee aku tidak akan melupakan ajaranmu, ndee khamsahamida"

Arasya mengakhiri panggilannya, terlihat wajahnya tampak sangat bahagia dan segar, padahal ia baru bangun dari tidurnya.

Ia menutup wajahnya dan mengusap matanya kasar "wahhhhh apakah ini sungguhan, hari ini aku akan menjadi trainee big hit entertaiment" arasya tersenyum geli kepada dirinya sendiri

Setelah mendengarkan kabar baik dari pelatihnya, pagi ini pun arasya langsung memgabari keluarga di indonesia sana, dengan senang hati arasya memberikan kabar yang sangat berharga ini.

Saat itu pula, arasta juga tidak melupakan seseorang yang telah membantunya bangkit sampai disini

"Erza" panggil arasya dalam telvon

" Iya, gimana kabar kamu, udah 3 bulan kita gak kotack² lagi" jawab erza dalam telvon

"Za, aku udah jadi trainee di big hit, perusahaan yang selama ini aku inginkan za" ujar arasya dengn nada senang

"Selamat sya, gue turut bahagia atas keberhasilan lo, sya jangan lupain gue kalo udah terkenal" ucap erza dengan tertawa

"Gamungkin gue lupain lo za, gue tunggu lo di korea za, kapan lo bakal main kesini" ujar arasya

"Kesana gak gampang sya, tapi gue janji bakal kesana oke, ya udah byyyy gue harus tutup telvonnya, gue mau kuliah" ujar erza

"Oke, bay za, gue tunggu lo kesini"

Akhirnya mereka berdua saling  mengakhiri panggilannya, arasya memejamkan matanya seperti memikirkan sesuatu "za gimana kalo gue punya perasaan lebih ke lo, gue salah apa enggak kalo gue mau milikki lo za" arasya berbicara sendiri dengan menatap dirinya di cermin

*******

Jam 12.00 siang, akhirnya arasya sudah smpai di perusahaan big hit, untuk menjadi trainee di sana

Arasya yang hendak memasuki gedung, di antar oleh pelatih yang telah mengajarnya saat di perusahaan lamanya

"Pelatih" panggil arasya kepada sang pelatih saat berjalan di lobi "apa aku nantinya akan sendiri disini, tanpamu??" Tanya arasya

Pelatih yuna pun langsung menoleh sekejap ke arah yang bertanya padanya "lalu, apa aku harus setiap hari mengantarmu seperti ini?, ara-ya! Mulai hari ini aku sudah tidak ada tanggung jawab lagi atas dirimu, jadi berusaha keraslah tanpa diriku" ujar yuna pelatih arasya

"Lagi pula, nanti kau akan terbiasa disini dan melupakannku" lanjut yuna dengan wajah lesunya

"A a adwe, kau yang membantuku sampai saat ini, mana mungkin aku lupa denganmu" ujar arasya

"Oke sudah sampai, masuklah kesana, jangan gugup, kau pasti bisa aku yakin" ujar yuna dengan memegang kedua pundak arasya

"Siapppp" ucap arasya sambil menghormat kepada pelatihnya

Saat sudah berada di dalam ruangan, tiba² tubuh arasya terasa sangat dingin dan gemetar, entah ini karna arasya sakit atu gugup, rasanya sama seperti keduanya

"Annyeonh-haseo" arasya membungkukkan punggung 80 derajat ke arah depan "namaku arasya umurkan 20 tahun asalku dari indonesia'' ujar arasya

"Kenapa kau mau menjadi trainee disini" tanya seorang wanita yang duduk di depannya dengan tegas membuat arasya semakin gugup

"Karna aku ingin mencapai mimpi yang selama ini kunantikan, ini adalah salah satu mimpi besarku" jawab arasya

"Kau mahir dalam dance" tanya seoeng lagi

"Aku bisa mengusainya" ujar arasya, dengan menunjukkan dancenya yang begitu lincah dan energic

"Bernyanyi??" Tanya seseorang lagi

"Bisa" ucap arasya dengan melantunkn suara emasnya dengan di lanjutkn rap di akhir nyanyiannya

"Apa kau benar² mau dan ingin menjadi trainee disini, apa mentalmu sudah siap" tanyanya lagi "kau tau menjadi trainee di big hit latihannya cukup susah" lanjutnya "dan aku tidak ingin kau jika sudah menjadi bagian dari ini, jangan sampai kau akan terus mengeluh kepadaku, paham!!!!" Ujarnya

"Ndee aku akan bekerja keras demi apapun, dan berusaha sebaik mungkin" ucap arasya dengan tegas

"Besok jam yang sama kau kesini lagi, berlatihlah dengan sungguh²" ujar wanita di depan arasya

"Baik terimakasih, mohon atas bimbingannya sunbainim" ujar arasya menundukkan punggunya dan keluar dari ruangan tersebut dengan wajah bahagianya.

*******

"Pelatih yuna" panggil arasya kepada yuna

Yuna yang mendengarkan bahwa namanya di sebut, ia langsung menghampiri orang yang telah memanggilnya "wae??" Tanya yuna

Arasya menghembuskan nafas keras "apa kau tidak bisa membaca raut wajahku yang seperti ini, lihatlah wajah bahagiaku pelatih, aku berhasil masuk dunia yang aku impikan" ujar arasya dengan wajah yang sangat² bahagia

"Selamat untukmu" yuna mengelus pundak arasya "oke, untuk keberhasilanmu aku akan mentraktir makanan untukmu" tawar yuna

"Wahhhh jelas aku mau" ujar arasya kegirangan

Akhirnya mereka berdua meninggalkan ruangan tersebut sambil memikirkan apa yang akan mereka makan

"Kau mau apa" tanya yuna kepada arasya dengan merangkul pundak arasya

"Bagaimana kalo ttopoki" jawab arasya

"Mmmm itu bagus, tapi apa kau tidak muak makan² itu saja" ujar yuna dengan melihat wajah arasya yang tersenyum kaku "yaaa ara-ya, aku benar² akan mentraktirmu, belilah sesukamu aku akan membayarkan, ayo kau mau apa, daging bbq bagaimana?" Lanjut yuna lagi

"Beneran, oke daging Bbq, tapi aku tidak mau daging babi" ucap arasya

"Oke, let's goooooooo" ajak yuna dengan bahagia

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RAHASIAWhere stories live. Discover now