엄마 eomma 31

2.1K 209 36
                                    

Tiupan angin menerpa bulu mata Taehyung yang tertutup, perlahan manik kucing terbuka dengan lenguhan pelan dia terusik pada tidurnya. Wajah kantuk disinari cahaya dari luar membuat pandangannya kabur tak bisa melihat semuanya dengan jelas, maka Taehyung bergerak menyamping- hingga yang dia temukan adalah wajah terlelap seorang pria dengan tubuh polos terbalut selimut

Bagaimana bisa? tunggu, dia hanya tidak memakai baju bukan sesuatu yang- sesuatu terasa mengikatnya dari bawah Taehyung mohon ini tidak seperti yang dia pikirkan bukan? sayangnya iya, tidak dapat menyangkal jika malam panas mereka berputar langsung diingatan

Ah seharusnya dia tidak boleh langsung mengingat semua ini.. atau dia akan- Jeongguk. Putra-nya tertidur bagaikan anak kecil yang semalam terjaga akibat mimpi buruk, wajah tampannya mengalihkan pikiran Taehyung yang tadi sempat panik sebab posisi mereka yang begitu melekat. Dia itu benar benar tampan bukan?

Jangan jadi bodoh, Taehyung berjanji hanya kali ini. Terserah, namun Taehyung mengikuti isi kepalanya, mengusap rahang tegas sang putra dan menyentuh ukiran wajah milik Jeongguk yang sempurna. Dari mulai bibir, Taehyung menyentuhnya sebentar dia sudah berjanji untuk melakukan ini tidak lebih dari satu menit wajahnya tersenyum, rasanya hangat. Lebih hangat dari perasaannya yang semalam

Kemudian turun pada lehernya, bercak kemerahan itu sedikit menggetarkan hatinya hingga bulu kuduknya meremang seketika. Taehyung banyak meninggalkan bekas di mana mana, bahkan lehernya saja penuh oleh karya seni mulutnya. Bahu lebar dengan otot lengan yang masih melingkar pada pinggangnya, Taehyung bisa gila

Taehyung berhenti memandangnya seperti itu atau nanti kau akan tenang saja. Taehyung sudah ahli dalam hal ini yakin sekali? tidak ingat jika setiap pagi siapa yang sering berlari ke kamar mandi? bodohnya diam. Taehyung ingin melupakan yang satu itu

Dibelainya wajah putra suaminya lembut, dia pandangi bagaimana bibir milik Jeongguk terbuka setiap kali jemarinya turun menarik dagunya. Jeongguk sedang tidur, dia tidak mungkin bangunkan?

"Jeongguk.."

Hening

"Terima kasih..." hening, dia sedang tidur "Aku..." Taehyung menjeda kalimatnya ini memalukan tetapi - "Kau selalu memintaku untuk mengatakan apa yang aku rasakan, dan keberanian ku sedang muncul sekarang. Aku menyukai setiap sentuhanmu" Taehyung memejamkan mata, berusaha menyimpan rasa malu jika anak itu bangun dan memergokinya. Namun setelah hampir mati karna menahan napas dia akhirnya memberanikan diri membuka mata Jeongguk benar benar tidur

"Sejujurnya, kau yang paling terbaik dalam memuaskanku. Jeongguk aku tidak mengerti kenapa sentuhanmu begitu berbeda, aku menyukai pujianmu terhadapku. Aku ingin menunjukkan diriku padamu lebih sering dari ini, tapi aku tak cukup yakin untuk itu" Taehyung berbicara, apa yang dia katakan ini? omongannya melantur kemana mana sudah pasti malaikat sedang menimpuk kepalanya sekarang

Masih pada rungunya, Taehyung tak lepas dari wajah putra-nya yang tenang memejamkan mata. Sudut bibirnya tertarik untuk tersenyum, dia mengingat saat saat semalam keduanya saling berbagi kehangatan. Jeongguk dengan pujiannya dan Taehyung dengan panggilannya

Mereka benar benar menghabiskan waktu semalaman penuh

Taehyung mendekat- dengan ragu mengikis jarak antar keduanya agar saling merapat. Hanya kecupan, bolehkan? dia terdiam cukup lama pada lamunannya hingga ketika kepala itu dia buat menjauh tidak boleh, semalam sudah lebih dari cukup. Bagaimana jika dia kelepasan lagi sekarang?

𝐄𝐎𝐌𝐌𝐀 || KV🔞Where stories live. Discover now