엄마 eomma 29

2.2K 238 56
                                    

Jadi Taehyung bagaimana perasaan mu semenjak harimu tak lagi bersama putramu? Itu membosankan. Taehyung merasakan kesendirian yang lebih sepi dari sebelumnya. Ada banyak kesulitan yang datang, seperti harus kembali berdiam diri di kamar mandi sendirian. Memikirkan hal hal yang bisa membantunya keluar

Seharusnya ini tidak sulit, dia sering melakukan semua ini sebelum putra—nya mengganggu. Tapi.. setelah gangguan itu pula hasrat Taehyung jadi semakin sulit dikendalikan. Tetapi dia ingin bertahan, setidaknya dia ingin buktikan jika dia tak akan menjadi ketergantungan

Kau yakin? tidak, bahkan sekarang saja Taehyung ingin mengatakan jika dirinya telah gagal

Bagaimana bisa? jika mereka harus berhadapan di dalam lift dengan jarak sedekat ini. Jangan salahkan siapapun, yang jelas hari pertama bekerja setelah bertemu minggu sudah pasti semua orang sibuk. Jadi begitulah, Jeongguk berada di depannya, dengan tubuh kecil Taehyung yang terhimpit di dinding mewajahinya

Taehyung berkali kali menelan ludah, putra Jeon terlihat sangat tampan. Taehyung rindu mendapat kecupan paginya, rindu senyuman lebar yang selalu terpajang kala menatapnya, atau tindakan lain yang selalu berhasil membuat kakinya lemas. Seperti sekarang, ini bahkan tidak direncanakan. Tapi jarak yang menghimpit keduanya membuat tubuh mereka saling berdempetan

Tolong doakan aku setelah ini, kaki ku mati rasa. Taehyung menggigit bibir sekuat yang dia bisa, memejamkan mata ketika lututnya sudah mulai bergetar. Tidak, jangan sampai jatuh. Jangan aku mohon bertahan ! lalu sedetik kemudian dia kehilangan keseimbangan. Taehyung tak memiliki pilihan lain selain menyandarkan tubuhnya pada dada putra—nya

Taehyung mohon jangan mendorongnya sebab tak suka. Pikirannya terlalu buruk untuk seukuran pria yang memiliki rasa kagum yang besar terhadapnya. Jeongguk tak bergerak, diam disaat laki laki manis tersebut benar benar berpepagangan pada ujung jas nya

Jeongguk mengerutkan kening tak mengerti, namun merasakan deru napas pendek yang keluar dari hidung sang ibu membuatnya diam untuk tetap menjadi penyangga. Dapat dia lihat bagaimana keringat bercucuran dari pelipis Taehyung, dia pasti sangat ketakutan sekarang. Detak jantungnya dapat Jeongguk rasakan

"Sekretaris Kim, anda menginjak sepatuku"

"O—oh ma—af aku tidak sengaja" ucapnya gelagapan, berusaha memindahkan sebelah kakinya menggunakan kedua tangan

"Tidak, biarkan." Jeongguk bersuara

"Apa?"

Pria Jeon menatap ke bawah, melihat kaki ibunya yang hendak dinaikkan dari atas sepatunya "Biarkan itu tetap menginjakku." ucapnya singkat

Kemudian tidak lama setelahnya pintu lift terbuka, seluruh pegawai berhamburan keluar dari sana. Menyisakan satu pria bersama laki laki manis yang kini masih berpegangan di tubuhnya. Jeongguk setia pada posisinya, dia baru saja hendak menjauh— namun baru kakinya melangkah mundur, Taehyung sudah hampir jatuh akibat kehilangan sandaran

"Sekretaris Kim, anda bisa berjalan?"

Taehyung mengangguk lalu sedetik kemudian menggeleng, dia tidak kuasa menatap Jeongguk. Hanya bisa menatap dasinya saja dan tutup mulut seolah menjadi bisu secara tiba tiba

"Apa yang terjadi pada kaki mu?"

Aku gugup Jeon, kau selalu membuat konsentrasi ku kabur. Taehyung tidak bisa menaikkan pandangannya, sebab setiap kali melihat wajah tampan putra—nya dia pasti akan mengalami kesulitan setiap detiknya. Dan Jeongguk tak mengerti apa yang sedang terjadi pada ibunya, dia sudah mencoba menjauhkan kaki Taehyung— tetapi terasa begitu lemas hingga rasanya tak mungkin dia dapat berjalan pada kakinya

𝐄𝐎𝐌𝐌𝐀 || KV🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang