A Guy Called Mew

365 30 0
                                    

Jika kalian bertanya hal paling memalukan dalam hidup tul maka ia dengan lantang akan menjawab saat ini, sial dia amat sangat malu sekarang lihatlah tatapan mata penasaran dari seluruh mahasiswa teknik tahun pertama, ditambah beberapa senior teknik tahun ke dua dan ketiga. Tolong beritahu tul bagaimana cara menghilang.

"bajingan mana yang berani menganggu acaraku" teriak pria berkulit tan dengan aura tegas dan tak lupa wajahnya yang begitu tampan rupawan, yang kini berdiri tepat ditengah undakan tangga dikelilingi pria lain dengan jaket biru yang sama. Kalau tul tidak salah ingat dia adalah phi tae, head hazer mahasiswa teknik tahun ini, senior tahun ketiga yang terkenal seantero kampus, orang paling ditakuti oleh seluruh mahasiswa teknik tidak peduli junior maupun senior. Bagus tul bagus kamu baru saja menggali lubang kuburanmu sendiri.

"KENAPA DIAM, HAH JAWAB, JAWAB SEPERTI AWAL KAMU MASUK LAPANGAN TADI" teriaknya bertambah murka

Tul sangat ketakutan sekarang entahlah kemana tadi amarahnya yang menggebu-nggebu, sekarang hilang digantikan rasa takut yang luar biasa.
Tul hanya mampu menunduk memerhatikan sepatunya hingga tiba-tiba sepasang sepatu berdiri tepat didepannya. Tul berdoa dengan takut-takut ia masih belum siap jika pemilik sepatu itu adalah phi tae yang akan memberikan bogeman perkenalan kepadanya.

"sebaiknya kamu tunggu di pinggir lapangan dulu nong, kalau kamu ada perlu dengan salah satu anggota hazer tunggu sebentar lagi, acara ini akan selesai" ucap sebuah suara lembut namun terkesan datar yang tul yakini itu bukan phi tae. Ia mendongak untuk melihat pemilik suara lembut tersebut.

Deggg

Sumpah demi apapun baru kali ini jantung tul berdebar kencang hanya dengan melihat pemilik mata jernih dengan suara lembut didepannya ini. Ya tuhan, jangan bilang ia jatuh cinta ?

******

Hah, entahlah prem merasa frustasi sekarang bagaimana tidak setelah mendengarkan cerita lengkap jo, ia yakin bahwa itu hanya kesalah pahaman.

"lain kali, jika kamu ada masalah bicarakan baik-baik dengan phi tod jangan asal ambil kesimpulan. Kamu tahukan tempramen phi mu jika menyangkut nong kesayangannya". Nasehat prem bijak.

"khab phi, maaf na" prem hanya mengangguk, sekarang ia harus menyusul sahabat baiknya sebelum terjadi hal-hal yang membahayakan. Bukannya lebay tapi teknik sekarang sedang masa SOTUS dan tul dalam keadaan marah, prem takut tul akan menerobos masuk dan membuat head hazer teknik yang terkenal akan kekejamannya itu menghajar sahabatnya. Ia berdoa semoga saja fikiran randomnya tidak terjadi.

"phi prem, bukannya itu phi tul" lamunannya seketika buyar mendengar pekikan jo, prem reflek menoleh kearah yang ditunjuk oleh jo. Dia bahkan tidak sadar jika mereka sudah sampai dilapangan teknik tempat sotus di gelar.

Prem memelototkan matanya, itu benar sahabatnya astaga tul habis sudah, habis. Prem menggandeng tangan jo untuk memasuki lapangan. Sayup-sayup terdengar suara perdebatan 2 orang pria, prem menajamkan pendengarannya takut-takut kalau itu adalah suara tul.

"sudah lah tae, anak-anak menunggu kita. Jangan diperpanjang"

terdengar suara dari salah seorang pria, prem tau pria itu Mew Suppasit Jongcheveevat, siapa yang tidak mengenal phi mew, senior teknik tahun ketiga seangkatan dengan phi tae, siswa terpintar teknik jurusan geografi, mempunyai wajah menawan meskipun dengan wajah datarnya tidak membuat ia kehilangan gelar most wanted boy fakultas teknik, sekaligus berhasil menyabet 2 gelar di acara pemilihan bulan kampus di tahun pertamanya.

"hah baiklah-baiklah, siapa namamu tadi?" Tanya satu pria yang prem tau dia adalah phi tae, head hazer tahun ini.

"tul phi, maaf na aku tidak sengaja"

tul terlihat ketakutan sekarang, yah siapa yang tidak takut jika itu phi tae. Sebenarnya prem ingin tertawa melihat tul sekarang, ingin ia mem videokan momen ini untuk ditunjukkan kepada para fans tul, tapi ia sadar kalau sekarang bukan saat yang tepat. Ia melihat tul berjalan kepinggir lapangan dan bergegas menyusulnya.

"oy tul, bagaimana rasanya sotus" tanya prem bercanda

"shia prem, aku hampir mati" prem tambah ngakak mendengar jawaban tul.

Plakkk
"aih jo, sakit" ya pelaku penggeplakan kepala prem adalah jo.

"jangan tertawa kasihan phi tul" jo cemberut melihat phi kesayangan di bully prem padahal jo melihat jelas tadi bagaimana khawatirnya prem terhadap phi tul.

"ngomong-ngomong phi, phi harus bilang makasih sama phi mew, kalau bukan karena phi mew, ihh jo yakin deh phi bakalan habis. Soalnya di kampus ini yang bisa membuat amarah phi tae reda hanya 2 orang" jelas jo meyakinkan.

"siapa" tanya tul penasaran

"phi tee dan phi mew" jawab jo singkat.

"phi tee senior fakultas kedokteran itu ya" tanya prem heboh

Oh cmon siapa yang tidak tau kisah romansa head hazer teknik dengan cassanova mahasiswa kedokteran. Cerita itu terkenal seantero kampus jika ada yang tidak tau fiks dia baru keluar dari gua.

"kamu tahu dari mana prem" prem menoleh secepat kilat ke arah tul, astaga prem apakah lehermu tidak sakit. Oh mungkin tidak, lehernyakan tebuat dari baja. Prem memandang malas tul.

"phi tul tidak tahu ? cerita itu terkenal seanterko kampus" pekik jo terkejut. Harusnya jo tidak heran dengan kecuekan phi nya, tapi serius apakah phinya itu tidak pernah mendengar kisah itu dimanapun?.

"sudah-sudah yang terpenting cepat berterimakasih ke phi mew, tul. dan untuk tod itu hanya kesalahpahaman. Mulai sekarang tolong jangan langsung emosi dengar dulu permasalahannya, Untung saja hari ini ada phi mew, kalau tidak aku tidak tau apa yang akan dilakukan phi tae padamu."

"khab prem, maaf na" permintaan maaf tul dibalas anggukan oleh prem.

Jadi namamu phi mew ya, gumam tul dan tersenyum.

Tiba - Tiba Cinta (END)Where stories live. Discover now