🥜 Mereka banyak ✔

Start from the beginning
                                    

"Waalaikumusalam" saut Disa yang terdengar datar

Cilla merasa tak seperti biasanya kakaknya itu datar. Ya kecuali jika dirinya ada salah. Memang dia ada salah? Apa salahnya?

"Tolong hilangkan perasaan kamu sama kak Zeyn" lanjutnya

"Kenapa? Ada apa?" Cilla tak mengerti apa yang Disa ucapkan. Kenapa membawa nama Zeyn segala

"Kata Ayah kamu suka sama kak Zeyn" saut Disa

Cilla menautkan alisnya, bingung? tentu saja. Bagaimana ayahnya bisa tahu.

"Memangnya kapan Cilla bilang suka sama kak Zeyn?" ucap Cilla 'meskipun benar si' lanjutnya dalam batin

Lama tak mendengar jawaban dari Disa, Cilla berinisiatif untuk memanggilnya dan bertanya kembali.

"Bagus deh kalau nggak suka, soalnya aku mau dijodohin sama kak Zeyn"

Nut.

Panggilan terputus begitu saja setelah kalimat terakhir yang Disa ucapkan. Kalimat itu mampu membuat Cilla menegang dan terdiam.

'Kak Disa dijodohkan sama kak Zeyn? Plot twis apa lagi ini' batinnya sendu

Flasback off.

"Non, non Cilla nggak papa kan?" sapaan yang tak lagi pelan membuat Cilla tersentak dan tersadar dari lamunannya

"Tidak apa-apa Pak Suji" jawab Cilla tersenyum simpul menatap Pak Suji yang menatapnya khawatir

Helaan napas lega terdengar dari Pak Suji.

Pak Suji atau supir dari keluarga Nurada merupakan orang Indonesia sama seperti Mbok Meli.

"Non, sepertinya mobil di belakang mengikuti kita terus" ucap Pak Suji yang membuat Cilla reflek menoleh ke belakang.

Dan benar saja di belakangnya ada sebuah mobil hitam yang tak kunjung menyelip padahal jalan di samping mobilnya muat. Mobil itu terlihat aneh.

"Non, kita lewat jalan pintas saja ya" lanjut Pak Suji yang langsung diangguki oleh Cilla

Mobil itu benar-benar aneh dan itu membuat Cilla takut.

Tanpa diduga mobil aneh itu berhenti di tepat depan mobil Cilla yang membuat Pak Suji mengerem mendadak. Melihat siapa yang turun membuat bola mata Cilla terbuka lebar. Orang itu ... itu adalah orang yang pernah hampir memukulnya dulu saat bersama abangnya.

Tangan Cilla gemetar dan berusaha untuk menelpon para abangnya. Sayang sekali, nomor mereka tidak ada yang aktif. Bukan mereka saja, tapi seluruh keluarga Nurada.

"Bapak akan coba mengalihkan perhatian mereka, non Cilla keluar dari bagasi dan pergi ke rumah orang untuk meminta bantuan. Okey" perintah Pak Suji yang mengerti situasi

Awalnya Cilla ragu namun ia melihat sorot mata Pak Suji yang terlihat memohon. Cilla menganggukkan kepalanya dan mulai mengendap keluar. Dirinya berjalan pelan dan berlari saat jarak mereka lumayan jauh.

Pak Jaki berusaha menghalangi jalan orang-orang itu supaya tidak menangkap nonanya. Namun nahas itu semua tidak berguna, karena mereka melihat Cilla berlari dari kejauhan.

"Run"

Mendengar itu dari sang ketua, beberapa orang langsung berlari mengejar Cilla.

Sedangkan Pak Suji tidak bisa lari karena sudah dikepung oleh orang yang tersisa.

Cilla gemetar dengan napas yang sudah tersenggal-senggal. Sejauh ia berlari, belum menemukan orang yang melintas.

Di sini lain.

Adik kakak sama gender kini berada di satu ruangan yang sama. Ruang tempat khusus yang mereka gunakan untuk bermain game. Mereka berperan sebagai musuh bukan partner. Mereka berlomba-lomba untuk memenangkan permainan.

Dringg.

Suara telpon terdengar yang membuat mereka menghentikan game.

"Siapa bang?" tanya laki-laki kepada kakaknya karena suara itu berasal dari handphonenya

Seseorang yang dipanggil sebagai 'bang' itu mengambil handphone adiknya dan melihat siapa yang menelpon.

"Azacill mubar" ucapnya

"Tolong angkatin bang, lose speaker" ucap sang adik

Menuruti ucapan sang adik ia segera mengangkat telpon itu.

"Halo Za" bukan sang kakak melainkan suara dari pemilik handphone itu sendiri

"Zion, mereka ngikutin. Mereka banyak"

Suara itu membuat orang yang dipanggil Zion itu menegang. Tangannya mengepal erat.

"Di mana? Di mana kamu sekarang?" dirinya menyambar handphone yang ada ditangan kakaknya dan lari turun ke bawah

"Lumayan dekat dengan rumah kamu"

"Aku jemput, tetap lari dan jangan berhenti" lanjutnya














Meet hari Jum'at❤

Sampai jumpa di part selanjutnya. Saya ucapkan terima kasih telah bergabung di cerita 'Mengalah? Gak papa'

Semoga kita bisa bersilaturahmi disini.

Dukung penulis dengan memberikan Vote dan Follow juga.

Follow instagram

@d_peopl
@ydistani

Sampai berjumpa lagi teman-teman🤗

Mengalah? Gak papa (END)✔Where stories live. Discover now