Part 26;Don't fall in love

21.1K 1K 18
                                    

Kalau semesta punya langit dan laut sebagai titik figur keindahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau semesta punya langit dan laut sebagai titik figur keindahan. Kalau gue, punya Ara, yang jauh lebih indah dari pada isi seluruh semesta.

-Pangeran Atlantik

26.Don't fall in love

Dua minggu sudah semenjak Elara keluar dari rumah sakit. Selama itu pula Atlantik dan Elara menjalani rutinitas harian dengan status sebagai Suami dan Istri. Elara harus mempertebal stok kesabaran yang ekstra dalam menghadapi kerandoman Atlantik.

Mencoba bertahan dalam lingkaran rumah tangga yang cukup menguras emosi. Bagaimana si laki-laki galak, keras kepala serta arogan tersebut hidup dalam satu atap yang sama dengan Wanita yang memiliki karakteristik bertolak belakang darinya?

Setiap harinya rumah tangga mereka dibumbui percekcokan-percekcokan kecil yang tak bisa dihindari. Walaupun begitu, kadang kala kondisi rumah tangga mereka bisa dibilang cukup harmonis. Meskipun, ada aja tingkah menyebalkan Atlantik yang membuat Elara kerap kali elus-elus dada.

Bunyi nyaring peluit yang memenuhi ruangan luas lapangan indoor, mengakhiri pertandingan antara universitas Smetanova dan universitas tetangga.

Team yang menjadi perwakilan kampus Smetanova unggul dua poin. Yang artinya, team yang diketuai oleh Atlantik berhasil meraih kemenangan walau hanya dengan selisih skor yang tipis.

"Kak Atlantik? Boleh tukeran nomer wa gak?" Tak singkron dengan cover, Atlantik memasang senyum, palsu lebih tepatnya. Ia ingin melarikan diri! "Kalau gue kasih, kalian pada berhenti ganggu gue?"

Kompak, mereka mengangguk antusias. Untuk itulah, Atlantik memberikan mereka nomor WhatsApp satu persatu.

'Nih para betina pada bau kambeng anjirr lah! Semoga saja bakteri-bakteri mereka gak menular ke gua! Ara.. Lo dimana sih?! Gue udah gak tahan menghadapi mereka!!'

Kentara sekali bahwa ia risih dan jengah ditempel-tempeli beberapa mahasiswa perempuan. Wajahnya yang nampak tertekan sudah menjadi buktinya.

Ingin sekali Atlantik mengumpati mereka, namun sebisa mungkin ia menahannya mengingat bahwa gadis-gadis tersebut bagian dari mahasiswa universitas lain. Pelatih mereka pernah berpesan, jangan cari ribut dengan mereka.

Langkah Elara terjeda melihat Atlantik dikerumuni banyak perempuan yang meminta foto bareng maupun tanda tangan. Bibir Elara mengerucut tanda jika ia tak senang melihat pemandangan tersebut. "Ih! Itukan Suami Ara! Ngapain dikerumuni?!"

Dengan mencak-mencak, kaki pendeknya berjalan cepat kesana. Ia membela kerumunan, tak lupa pakai permisi. "Misi-misi, air panas, air panas!!"

"Ara?" Elara menarik kaos jarseynya dibagian depan dada hingga mau tak mau tubuh jangkungnya terhuyung kemudian terseret arus kemana Elara akan melangkah.

PANGERAN ATLANTIK (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang