GADIS SABUK PUTIH - Sequel dari Pesona Gus (On Going)

3. GADIS BERHOODIE HITAM

INSTAGRAM : cimory_coklat07

.

.

.

.

HAPP READING🌹🌹

🥋🥋🥋

"Satu pukulan tidak akan membuat lawanmu jatuh, tapi seribu pukulan akan membuat lawanmu mati."

- Gadis sabuk putih

🥋🥋🥋

Malam telah merangkak masuk ketika matahari mulai menyingsing dari singgah sananya. Angin bertiup sepoi-sepoi menerpa dedaunan hijau. Suara jangkrik di mana-mana memenuhi malam beringas tanpa ada tanda-tanda makhluk hidup lagi. Namun, hal itu tak membuat seorang gadis dengan hoodienya berwarna hitam takut sedikit pun. Dengan santainnya ia berjalan di tengah kegelapan yang menyelimuti dirinya. Tampak langkahnya sudah lihai berjalan dan terbiasa mendatangi tempat itu.

Sang gadis sudah sampai di tempat tujuannya. Lengan kanannya mengaduk-ngaduk kantong dan mengeluarkan sebuah kunci. Gemerincing kunci yang disatukan dengan ring besi itu terdengar nyaring. Pintu terbuka dan ruangan terlihat gelap gulita. Ia meraba-raba dinding, mencari sakelar lampu. Dan detik itu juga ruangan yang awalnya gelap gulita seketika menjadi terang oleh cahaya dari lampu.

Nampaklah ruangan seluas 10 meter persegi yang terlihat seperti ruangan latihan. Ruangan itu terdapat banyak alat-alat untuk latihan seperti samsak yang tergantung di atas ruangan berukuran besar. Dumbell dengan berat 2-10 kg tersusun rapi pada lemari di sudut sebelah kanan, tongkat-tongkat panjang dari bahan kayu, tali tambang besar terjuntai panjang sampai ke bawah, samsak berbentuk setengah badan manusia yang terbuat dari ban bekas mobil dan terakhir ban-ban teronton berukuran besar turut ada di ruangan tersebut.

Gadis itu berjalan masuk ke dalam sembari melepaskan hoodienya dan menyimpannya di salah satu kursi kayu. Pertama ia mulai pemanasan terlebih dahulu dengan meregangkan otot-otot pada tubuhnnya sebelum melakukan latihan. Dimulai menundukkan kepala ke bawah, ke atas, dipatahkan ke samping kanan-kiri sebanyak delapan kali. Lalu dilajutkan kedua tangan ditarik ke atas badan tegak dan kaki jinjit sampai hitungan delapan kali. Setelah bagian tangan kini giliran kaki dengan dimulai kaki kanan ke depan ditekuk dan ditekan dengan tumpuan kaki kanan begitu pula kaki kiri sebanyak hitungan delapan kali. Setelah sepuluh menit melakukan pemanasan. Gadis itu beralih pada samsak sebelum itu ia mengambil sarung tinju terlebih dahulu yang berada di sampingnya. Sarung tangan terpasang dengan sempurna di kedua tangannya lalu ia memulai tinjuan pertama pada samsak di depannya.

Bugh ... bugh ...

Satu, dua, tiga, empat, lima, dan sampai berkali-kali ia melayangkan tinjuan pada samsak tersebut sehingga menimbulkan suara nyaring hingga memenuhi seisi ruangan. Keringat keluar bercucuran dari pelipisnya dan membuat baju berbahan polyester jersey basah oleh keringatnya. Malam itu ia habiskan dengan latihan seorang diri di ruangan sepuluh meter persegi yang di mana letak lokasi hanya dirinya seorang yang tahu.

🥋🥋🥋

"Adek bangun ... udah pagi!" teriakan dari seorang pria menjadi awal pembukaan pagi hari. Di mana ia begitu kesel pada makhluk yang bersemayam di balik pintu coklat di depannya. Bagaimana tidak kesel coba. Sudah lima belas menit ia berdiri di sana sambil menggedor-gedor pintu kamar yang terbuat dari kayu jati berwarna coklat tua. Ia masih berusaha membangunkan makhluk yang ada di dalamnya. Nihil, tidak ada pergerakan dari dalam sana hanya terdengar suara alarm begitu kencang sampai membuat siapa pun yang mendengar akan merasa terganggu.