Mereka berdua sedang berada di perjalanan untuk pulang, selama perjalanan pun keduanya selalu mengobrol dan juga bercanda.

Jadi di dalam mobil, tidak ada keheningan, apalagi Kylie yang selalu bercerita - cerita dan algara yang selalu mendengarkan nya.

"makan dulu boleh?"

"boleh sayang, apapun yang kamu mau."

Kylie tersenyum, lalu mobil nya melaju kembali menuju tempat makan terdekat disana.

Mereka berhenti di sebuah cafe, Kylie berjalan bergandengan dengan Algara.

Saat ini memasuki cafe itu, pandangan Kylie tertuju pada anak kecil yang berada tak jauh darinya yang sedang tertidur.

Jika di lihat - lihat, anak laki - laki itu kira - kira berusia 6 atau 7 tahun, ia merasa tak tega dengan anak laki - laki itu.

Algara memandang istrinya, yang sedang berdiam. "sayang, ayo masuk."

Kylie menatap Algara, "iyaa, ayoo."

Lalu keduanya berjalan masuk, dan mencari tempat yang kosong. Setelah mendapatkan meja yang kosong keduanya segera duduk disana, lalu memesan makanan.

Kylie terdiam memikirkan anak kecil itu, jika Algara izinkan. Rasanya ingin sekali Kylie mengangkat anak laki - laki itu menjadi anaknya.

Algara memandang Kylie yang sedari tadi berdiam saja, "sayang?"

Kylie sedikit terkejut, lalu menatap Algara.

"kenapa?"

"kamu ngelamun aja, kenapa?" Tanya Algara

Kylie menunduk sebentar, kemudian kembali menatap Algara. "aku ngeliat anak kecil tadi, kasian. Kita pesan makanan juga ya buat dia?"

Algara mengangguk, "iya sayang, kita pesan juga buat dia."

Kylie menganguk dengan gembira, "tapi kalo kita angkat jadi anak kita gimana, aku kasian aja sama dia."

Algara tersenyum, Kylie bukan hanya cantik parasnya begitu Pula hatinya. Hatinya yang sangat lembut dan selalu menyayangi satu sama lain.

"iya sayang, aku setuju kok."

Kylie tersenyum.

Tak lama kemudian makanan mereka sayang, mereka pun menikmati makanan nya bersama.

Setelah selesai mereka juga tidak lupa membawa makanan yang sudah mereka pesan tadi, untuk di berikan kepada anak kecil yang Kylie temui tadi.

Mereka keluar dari cafe, Kylie melihat ke arah anak kecil tadi. Syukur saja anak kecil itu masih ada disana, keduanya segera menghampiri anak itu.

"haloo." Sapa Kylie

Anak kecil itu menatap Kylie dan Algara secara bergantian dengan tatapan seperti takut.

Saat Kylie hendak memegang tubuh anak kecil itu, ia menjauhkan tubuhnya.

Algara dan Kylie menatap heran, sepertinya anak kecil itu memang takut kepada orang lain.

Kylie menyodorkan makanan yang tadi ia beli, "ayo dimakan, tadi tante yang beli untuk kamu."

"u-untuk aku?" Tanya anak itu

Kylie mengangguk, dengan ragu ia mengambil makanan yang di beri Kylie.

Anak kecil itu tersenyum tipis, "te-terima kasih."

"sama - sama." Jawab keduanya

Algara mengusap puncak kepala anak itu.

Di lihat dari cara ia makan sepertinya anak itu sangat kelaparan, Kylie tak tega melihatnya. 

Ternyata banyak orang di luaran sana yang masih membutuhkan, namun banyak juga yang tidak bersyukur.

"kamu kenapa disini? kemana orang tua kamu?" Tanya Algara

Anak kecil itu menunduk, ia menggelengkan kepalanya. Ia memberikan kertas yang berisi bacaan.

Anak kecil itu selalu mendapatkan cacian dari temannya, dan dari orang yang ada di sekitar nya.

Algara menatap anak kecil itu, anak sekecil ini harus kuat menerima berbagai hinaan dan cacian.

"kamu mau jadi anak om?" tawar Algara

Awalnya anak kecil itu menggelengkan kepalanya, tanda menolaknya. Namun Algara dan Kylie meyakinkan nya kembali, membuat anak laki - laki itu tertarik lalu mengangguk

Algara dan Kylie tersenyum, melihat jawaban dari anak kecil itu. Keduanya membawa anak kecil tadi ke dalam mobil.

Mobil Algara melaju keluar dari parkiran cafe, Algara tersenyum simpul mendengar interaksi dari Kylie dan anak angkat nya itu.

Kylie mencoba sebisa mungkin untuk menghibur anak itu, tidak sulit ternyata anak angkat nya itu tertawa saat mendengar candaan dari Kylie.

"nama kamu siapa?" Tanya Kylie

Anak kecil itu menggeleng, "gak tauu."

"gimana kalau, alkana?" Saran Algara

"bagus juga." jawab Kylie, "okey sekarang, alkana anak bunda sama ayah okey?"

"Okeyy ndaa."

Kylie terkekeh, ia mengusap puncak kepala alkana, selama di perjalanan ketiganya mengobrol dan algara juga sekali - kali mengeluarkan candaan nya.

Alkana tertawa dengan bebas, mungkin alkana tidak mempunyai seseorang pun untuk membahagiakan nya.

Namun kini alkana mempunyai Algara dan Kylie, yang siap untuk memberi kasih sayangnya dengan besar.

Mereka juga akan membicarakan ini kepada kedua orang tua mereka, keduanya juga pasti yakin jika orang tua dan keluarganya pasti bisa menerima kehadiran alkana.

****

haloo apa kabar? semoga baik yaa
jangan lupa vote and comment ya, ga susaa koo tinggal pencet bintang doangg, akuu mohon pengertian nya ya dari kaliann smuaaa
biar akuu semgtt nulis nya, aku lgii sibukk bgtt jdii bkall jarang up

sekali lgii akuu mintoll buatt vote and comment ya guys, vote drii kalian itu ngaruhh bgtt buat akuu, akuu nya jgaa jdi smnggtt kloo gtuu.

oke deh, semoga kalian sehat selalu, janlup jga jagaa kesehatan lgii musim skitt skrngg huhuu.

papaii
salam manis pacar san

TOGETHER [END]Where stories live. Discover now