Part 25;Unlimited solidarity

18.7K 852 17
                                    

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

Momen-momen saat bersamanya adalah part terindah yang enggan aku hapus dari memori, walau singkat, kenangannya begitu bermakna dan melekat kuat dalam benak.

Caraku menghukum diri sendiri atas kepergiannya adalah, mengenangnya setiap waktu, membiarkan kenangan bersamanya terukir abadi dalam ruang hati.

Makasih takdir, sudah memperkenalkan gadis dengan bandana violet kepadaku. Senang, mengenalnya.
-Sagara Gavriel


25.Unlimited solidarity

"Gue bakal menghabisi tuh kunyuk andai terjadi apa-apa sama anak dalam kandungan Ara."

Giginya bergemelatuk emosi, rahangnya mengerat, kedua tangan Atlantik saling bergenggaman satu sama lain, tatapannya kosong dan kelam. Malam sudah larut, tapi orang-orang di lobby rumah sakit tidak henti-henti, berlalu lalang menciptakan suasana yang cukup hiruk-pikuk.

"Gak bisa gue bayangin, sesedih apa nanti Ara, kalo malaikat kecil yang mati-matian dia pertahankan malah gugur. Dia, sangat menyayanginya walaupun benih itu berasal dari cowok bejat kayak gue, dia gak pernah membencinya terlepas janin itu membawa malapetaka untuknya."

Yesa menepuk bahu Atlantik, mencoba menenangkan lelaki yang sekarang kebingungan harus melakukan tindakan apa. "Tenang dulu, Atla. Lo harus optimis, kandungan Ara pasti bakal baik-baik saja."

"Gimana gue bisa optimis Yes? Tadi ada darah. Gue takut, anak itu gagal bertahan dan membuat Ara sedih. Gue gak mau liat dia nangis lagi. Kalian gak tahu sebesar apa perjuangan dia dalam mempertahankan janin itu. Dia, rela mempertaruhkan segalanya, terutama masa depannya. Dia juga berakhir hidup bareng cowok sampah kayak gue karena anak itu, dia juga menjadi buronan anabuah Grandpa karena anak itu juga."

Mencengkram rambutnya gusar melampiaskan rasa kecamuk dalam batinnya, Atlantik benar-benar merasa semua emosinya tercampur aduk saat ini.

"Puncak masalahnya adalah gue! Andai saja gue gak mabuk dan berakhir memperkosa dia, semuanya gak bakal jadi rumit kaya gini! Ara gak bakal hamil dan jatuh kedalam jurang bahaya! Dia bakal hidup dengan tenang dan nyaman!"

"Arghh! Anjing!!" Atlantik mengerang frustasi.

Ia menghantamkan tinjunya di pegangan kursi, Atlantik kemudian mengusap wajahnya dan segera bangkit dari kursi tunggu disusul oleh Yesa, sesaat seorang berseragam putih keluar dari pintu ruangan dimana Elara ditangani.

"Dengan keluarga pasien?"

"Saya Suaminya Dok! Bagaimana kondisi Istri saya?! Dia baik-baik saja kan Dok?!"

"Dia hanya mengalami pendarahan ringan, tapi cukup berbahaya kalau tidak segera ditangani. Untungnya kalian membawanya tepat waktu. Kalau telat sedikit saja, kami tidak bisa menjamin keselamatan janin dalam rahimnya. Alkohol berbahaya buat Ibu hamil, tolong diperhatikan lagi Pak, hindari minuman keras untuk Ibu hamil. Dan juga, pasien kekurangan gizi. Pola makan Ibu hamil harus diperhatikan juga, disarankan untuk makan yang teratur dan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi agar gizinya tetap seimbang dan janinnya juga bisa tumbuh sehat." Jelas Dokter Wanita tersebut.

PANGERAN ATLANTIK (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang