7. Gue? Aga!

75 5 0
                                    

XE'University (California)
Universitas utama XE'

.

.

"Abang lo gimana?" Tanya seorang pemuda bermata biru

Vynix menggelengkan kepalanya.
"Siuman. Alter"
Maksud Vynix itu Aga sudah siuman. Tapi yang on(menempati tubuh) adalah Alter.

"Terus Aga?" Sahut pemuda berkulit putih

"Jiwanya terpecah. Hilang." Vynix menghela nafas

"Pindah?" Lanjut vynix.

Maksud Vynix itu kenapa Damar dan Mahes pindah dari Tokyo ke US. Dari XE'University cabang ke XE'University pusat(utama).

"Kita khawatir sama Aga. Makanya pindah biar bisa deket kalian" -Mahes menatap Vynix dengan malas

"Sekarang gimana perkembangannya Vyn?" -Damarion

Vynix menggelengkan kepalanya.

Memangnya apa yang bisa dia lakukan?
Mencari orang masih masuk akal walaupun seperti mencari jarum ditumpukan jerami.
Tapi mencari jiwa?? Praktis omong kosong!

"Volt bilang, Tubuh Utama akan merasakan keberadaan jiwanya yang lain. " -Vynix

"Semoga saja."

.

.

.

"Pakai ini. Ini sudah dimantrai. Ketika kamu dekat dengan jiwamu , ini akan menyala." Ucap Volt si penyihir. Seraya memasangkan gelang tali merah ke pergelangan kiri Alter.

"Merepotkan." Alter mendengus.

Gelang merah adalah penanda . Itu akan menyala ketika melewati tempat yang pernah disinggahi Aga selama setengah tahun terakhir.

"Ini, berikan pada orang-orang terdekat agar mereka membantu dan lebih cepat ketemu." Tambah Volt
Seraya menyerahkan gelang benang merah ke Vynix.

Vynix mengangguk. Anak itu akan membagikan gelangnya pada sahabatnya dan Aga .

.

.

.

"Gevanonjing..."

Gevano menatap wanita didepannya dengan tatapan tajam.
Memangnya siapa yang berani memanggilnya "Gevanonjing" ?! Tidak ada!

"Kategorikan buku-buku di perpustakaan." Ucap Gevano dengan dingin.
Ya tepatnya ada 5 gedung khusus perpustakaan di IHS. Setiap gedung ada tiga lantai. Dan isinya buku semua.
Jika hanya mengandalkan satu orang , satu bulanpun belum tentu selesai.
Ini praktis penyiksaan.

Aga menatap Gevano dengan malas.

Anak itu berjalan memutari meja , mendekat ke Gevano.

Gevano menyipitkan matanya.

Sreek...
Suara laci meja ditarik

Aga mengambil sebotol wine dari laci.
Membuka tutupnya. Meneguknya.

"Masih sama." Artinya Gevano tidak berubah. Masih sama seperti yang Aga kenal. Gevano yang sangat suka menyimpan sebotol bir dan wine di lacinya. Entah itu dirumah atau di sekolah. Sudah menjadi semacam kebiasaan. Dan Aga hafal itu.

Mata berbahaya Gevano mengikuti gerakan Aga yang tengah meneguk wine.

Dalam sekejap Gevano meremas leher Aga.

Posisinya itu, Gevano duduk , sementara Aga berdiri menunduk karena dicekik Gevano.

Gevano mendesis rendah. Menatap Aga dengan ganas.

ASGARDIAWhere stories live. Discover now