"Apa yang kau lakukan ?.. aku tidak punya urusan denganmu !! Lepaskan aku"

Sabaku Gaara tampak menggeram menahan emosi. Entah mengapa, Hinata melihatnya jadi merasa sangat takut.

"Kenapa kau membawaku kesini ? Aku takut !! Aku mau kembali ke kelas..," seru Hinata.

"Katakan !!"

Hinata menatap kedua mata jade milik Gaara,
"Maksudmu ?,"

Gaara mencondongkan tubuhnya lebih rendah, otomatis Hinata juga mundur karna wajah Gaara terlalu dekat dengannya.

"Kau masih menyukaiku ternyata ? Sudah berapa kali aku katakan kalau kau harus melupakan aku..,"

"Huh ?,"
Hinata speechless tentu saja, antara ingin menyangkalnya, tapi juga ingin tertawa. Sepertinya, terlalu lama bergaul dengan Sakura, membuat otak Gaara ketularan miringnya.
"Kau mencoba melawak didepanku begitu ?,"

Suara tawa Hinata terdengar renyah, benar-benar butuh effort maksimal untuk berhenti tertawa. Karna memang segitu lucunya. Dan entah mengapa, dimata Hinata tiba-tiba ada filter yang membuat wajah Gaara berubah persis seperti Ba-Bi.

Sangat-sangat menggelikan sekali.

"Jujur saja Hinata !! Aku kenal betul bagaimana dirimu.. kau bahkan tidak pernah menyentuh bedak.. aku bahkan ragu kalau kau bisa berdandan.. tapi ini apa ? Kau mencoba merayuku kan ?"
"Kau mencoba terlihat cantik didepanku agar aku terpesona kan ? dan kau juga pasti berharap aku bisa kembali padamu, begitu kan ?"

Sontak bibir Hinata langsung meringis jijik mendengar semua ucapan Gaara barusan.
Pria ini makannya apa sampai bisa memiliki tingkat percaya diri diatas normal seperti ini hn?

Hinata jadi menyesal, bagaimana bisa dia dulu mau menerima cinta Gaara ?
Bagaimana bisa Hinata menangisi pria gila seperti dia ?

"Astaga Gaara, kau____

"Cukup Hinata ! Aku mohon, aku mohon padamu segera lupakan aku, kasihan Sasuke. Dia hanya akan mendapat sakit hati jika tau kalau dia hanya pelampisanmu saja..," Gaara menarik napas sejenak dan menyentuh kedua bahu Hinata.
"Percayalah padaku Hinata.. seiring berjalannya waktu, kau pasti bisa melupakan aku, aku sudah bahagia bersama Sakura, jadi aku harap, mulai sekarang berhentilah untuk menarik perhatianku..,"

Hinata menoleh kesana kemari, mencari batu, balok kayu, atau apapun itu untuk sekedar memukul kepala pria menyebalkan ini.
Tapi sayangnya Hinata tidak menemukan apapun. Yang ada hanya Hinata dengan semua emosi didalam dadanya.

"Aku mohon Hinata, lupakan aku..," ucap Gaara sekali lagi, yang tentu saja membuat Hinata benar-benar menghela napas dan tidak mampu berkata apapun lagi.

....

G A M O N

...

Hinata masih termenung ditempat, Gaara sudah pergi sekitar satu menit yang lalu.

Hinata merasa masih bingung dengan perasaannya.
Akhir-akhir ini ia memang berdebar karna Sasuke, entah mengapa, Hinata masih belum yakin.
Tapi jika dijabarkan dan diteliti lebih jauh lagi tentang perasaannya, Hinata juga masih sedikit berdebar saat berhadapan dengan Gaara tadi.

Perasaannya seperti mengambang bagai kapal dilautan.
Hinata merasa sudah move on, tapi ada saat-saat  dimana dia juga risih dengan kemesraan Sakura dan Gaara.
Walau samar, Hinata masih sangat terganggu oleh kenyatan bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih.

Dan sampai sekarang pun, Hinata tidak tau mau hatinya itu seperti apa ?

Hah-biarlah semua mengalir seperti air, percuma memikirkan cinta. Hinata lelah !

G A M O N ✔Where stories live. Discover now