SECRET

215 13 2
                                    

"Aya, daddy ada pekerjaan sedikit. Aya duduk di sini ya?" Ujar Krist, jika ia tidak membantu kerja Singto sekarang pasti akan menumpuk esok.

"Aya mau ikut!" ujar Singto, menolak untuk ditinggalkan oleh Krist.

"Baiklah, ayo."

Krist menggendong Singto ala koala dan berjalan ke meja kerja Singto. Mereka duduk bersama, Singto enteng di pangkuan Krist.

Krist tak peduli, fokus pada pekerjaannya sementara Singto sesekali bermain dengan butang baju Krist, menyandarkan dirinya di dada Krist.

Tak lama kemudian, Singto malah terlelap tanpa disadari oleh Krist.

Masa berlalu, sehingga tiba-tiba sahaja ada yang masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu membuat Krist langsung menoleh.

"Maaf, mama mengganggu kalian. Mama kira tidak ada orang di sini," ujar seorang wanita paruh baya yang tetap kelihatan cantik.

"Tidak apa, kenapa mama ke sini?" tanya Krist sopan, karena wanita itu adalah ibu Singto, wajar jika masuk tanpa izin apalagi tiada orang di luar.

Krist sebenarnya salah seorang dari yang di jodohkan dengan Singto, itu sebabnya ia memanggil ibu Singto dengan sebutan mama.

Flashback

Krist dan keluarganya sedang malam makan bersama seperti biasanya, menghabiskan masa bersama-sama keluarga.

"Lama tidak jumpa," ujar seorang wanita berjalan ke arah meja Krist dan keluarganya

"Kau juga makan di sini?" Tanya mama Krist, ia bangun dan berpelukan satu sama lain melepaskan rindu.

"Iya, aku baru sahaja sampai, tidak sangka berjumpanu di sini," ujar mama Singto

"Wahh, sudah banyak sahaja cucumu," ujar mama Singto

"Biasa sahaja, ini juga ada seorang belum nikah," ujar mama Krist

"Sama sahaja dengan anak tunggalku, masih belum mahu nikah. Padahal sudah hampir kepala tiga," ujar mama Singto mengeluh

"Jodohnya mungkin masih belum sampai," ujar mama Krist

"Padahal sudah dua puluh kali kencan buta aku atur, masih sahaja tidak ada yang cocok," keluh mama Singto, yang seperti apa lagi ia perlu carikan untuk Singto

"Apa kata kau jodohkan dengan anakku Krist," ujar mama Krist memberi cadangan.

"Krist mahu?" Mama Singto malah bertanya pada Krist, ia tidak mahu ada paksaan sama sekali.

"Aku tidak masalah Tante, kalau mama yang pilih pasti itu terbaik untukku," ujar Krist

"Ckk, jika jawapan Singto seperti itu. Baiklah, Tante akan membuat kencan buta untuk kalian berdua," ujar mama Singto

"Tidak perlu Tante," ujar Krist yang langsung menolak

"Aku mahu mengenalnya dengan sendiri bukan melalui kencan buta. Aku akan lakukan pendekatan, kalau kami merasa sama-sama serasi kami akan beritahu kalian," ujar Krist, ia mendengar Singto menolak kencan buta sebanyak 20 kali, seperti kalau ia di buat kencan buta dengan Singto juga akan di tolak.

"Wahh, sepertinya kamu bisa langsung panggil Tante mama sahaja, mama yakin kamu boleh mendapatkan hati Singto," ujar mama Singto

"Ada sahaja Tante,"

"Mama sahaja" ujar mama Singto

"Bagaimana mahu pendekatan tu?" Tanya mama Krist

"Aku dengar sekertaris lama Singti berhenti, cuba kamu lamar di sana Krist. Kalau kamu jadi sekertarisnya senang untuk pendekatan," ujar mama Singto

ONE SHOT COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang