MEMORY

219 15 3
                                    

Krist saat ini berada di dalam dekapan hangat Singto, ia ingin berjumpa kali ini kerana telah memutuskan untuk berkata jujur dengan Singto tapi tidak tahu bila..

Krist tidak sanggup mengatakan kebenarannya

Ia menjadi benci dirinya sendiri, ia telah menghianat Singto tanpa ia sedar dan tanpa ia mahu kejadian ini berlaku.. tapi Singto tetap harus tahu dan jika Singto ingin berpisah juga ia sudah pasrah, di sebuah hubungan perlukan kejujuran bukan? Ia akan menyuruh Singto yang membuat keputusannya nanti

Kalau Singto ingin mereka berpisah ia akan turuti.. kalau singto ingin ia tetap menjalinkan hubungan dan tetap berhubungan dengan Namtan juga ia akan turuti, Singto tak mungkinkan suruh ia menceraikan Namtan? Imejnya di mata public akan hancur kemungkinan ramai yang akan menerornya

Perlahan air mata Krist jatuh, ia tidak mampu memikirkan semuanya dengan jernih sekarang.. perasaannya berasa campur aduk

Singto yang menyedari Krist menangis langsung memeluknya erat berharap itu dapat menenangkan Krist membuat Krist semakin terisak

"sayang.. ada apa? kenapa menangis?" ujar Singto lembut mengusap lembut pungung krist guna menenangkannya

"phi tidak akan meninggalkan Krist bukan?" ujar Krist meminta kepastian dengan masih terisak

"kalau phi ingin meninggalkan Krist, itu pasti dari lama.. sejak Krist menikah dengan Namtan tapi phi tak akan meninggalkanmu sayang berarti phi akan tetap di sisimu walau apa pun yang berlaku" ujar Singto

keduanya kembali terdiam.. keadaan menjadi hening seketika

"phi, Namtan hamil" ujar Krist lirih tapi masih dapat di dengar dengan jelas kerana suasana yang amat hening

Tubuh Singto menengang mendengarnya..

"Krist pernah berhubungan dengan Namtan?" ujar Singto

"pernah.. tapi Krist tidak ingat sama sekali" ujar Krist jujur

"hah? bagaimana?" ujar Singto bingung, Krist pernah berhubungan badan dengan Namtan tapi tidak ingat

"Krist pernah bangun tidur telanjang dengan Namtan dan Namtan kata Krist yang melakukan sex dengannya tapi krist benar-benar tidak ingat" cerita Krist

Singto mencerna semua cerita krist, bagaimana bisa krist tidak ingat? Singto tahu krist tidak pernah mabuk kerana krist tidak menyukainya.. jadi krist tak mungkin mabukkan masa menyentuh Namtan membuat ia tidak ingat sama sekali

Tapi jika benar krist berhubungn dengan namtan, Namtan tidak akan mungkin hamil kerana krist.. dari segi mana pun singto berfikir, Namtan takkan hamil anak krist

"phi.. maaf krist mengecewakan phi" ujar Krist lirih, matanya mula berkaca-kaca dan detik berikutnya Krist menangis kerana sedari tadi Singto hanya diam.. apa Singto marah padanya?

Krist dapat rasa Singto akan marah padanya, siapa yang tidak marah jika tahu pasangan sendiri menghamili orang lain?

sedangkan singto panik sendiri, krist mendadak menangis.. dengan sigap singto membawa krist kedalam dekapannya menenangkan krist

"sayang tenang.. phi yakin itu bukan anakmu" ujar Singto lembut

"tapi krist pernah menyentuhnya" ujar Krist terisak

"kalaupun itu benar, iya tak mungkin hamil anakmu baby... kau mandul" ucapan singto membuat krist berhenti menangis dan melihat ke arah Singto

"kalau krist mandul bagaimana ada Fiat?" ujar krist polos

"kau hanya tidak bisa menghamili orang baby.. bukan tidak bisa dihamili" ujar Singto dan kemudian ia bangkit dari baringnya membuat krist menarik hujung baju singto, tidak mahu singto berganjak dari situ

ONE SHOT COLLECTIONWhere stories live. Discover now