CHEFS PRIBADI

214 12 6
                                    

⚠️WARNING⚠️
BXB
KRISTSINGTO

***

Jam menunjukkan hampir tengah malam, kawasannya pun sudah mulai sepi..

Singto mengemas apa yang patut, sudah masanya ia pulang ke rumah dan beristirahat sebelum menyambung semula kegiatan ini esok pagi

Mungkin hanya setakat ini sahaja rezeki yang ia dapatkan hari ini, tapi ia tetap bersyukur sekurangnya ia masih bisa bertahan hidup sehingga sekarang

Hidup berubah secara drastis bukanlah sesuatu mudah untuk di jalani.. Sebelum ini ia adalah chef yang lumayan terkenal dan hidupnya aman sahaja sehingga ada yang menjatuhkan sehingga ia di pecat dan tidak di terima di mana-mana restaurant

Ia mungkin masih beruntung kerana dulu ia menabung agak banyak sehingga ia bisa menampung kehidupannya sehingga sekarang.. biasalah buka kedai makan kecil di tepi jalan untuk melanjutkan kehidupan

Tengah asyik mengemas, seketika ada sebuah mobil berhenti berhampiran dengan tempatnya berniaga dan tak lama keluar seorang pria paruh baya yang mungkin sahaja orang kaya?

"Apa masih buka?" Tanya pria paruh baya tersebut dengan ramah, entah kenapa ia merasa ingin makan di situ

"Iya tuan, ingin apa?" Tanya Singto menangapinya dengan tersenyum manis, rezeki tidak boleh di tolak bukan walaupun sekarang waktu ia tutup gerainya

"Bagi satu nasi goreng" ujar pria paruh baya tersebut

"Baik, tunggu sebentar" ujar Singto ramah

Tak mengambil masa yang lama makanannya sudah siap di hidang... Prima paruh baya tersebut juga langsung makannya tanpa banyak bunyi demi apa ia benar-benar lapar sekarang

Saat suapan pertama ia terdiam sebentar.. rasanya sama seperti masakan istrinya membuat ia makan perlahan ingin menikmatinya lebih lama melepaskan rindu di hatinya

"Apa bisa menemaniku?" Ujar pria tersebut melihat Singto yang seperti tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini membuat ia hanya mengikut sahaja

Adalah teman untuk di ajak berbual saat ini..

"Masakanmu enak, kenapa tidak bekerja di restaurant? Gajimu mungkin lebih banyak" ujar pria tersebut basa basi, sembari makan

"Sebelumnya memang begitu.. tapi biasa lah manusia kadang di atas dan terkadang di bawah, saya sedang di bawah sekarang" ujar Singto tersenyum miris, mengenang apa yang berlaku beberapa waktu yang lalu.. tapi ia mesti harus tetap kuat menjalankan hidupnya

"Owh.. maaf" ujar pria tersebut merasa sebersalah pada Singto

"Tidak apa.." ujar Singto tersenyum, pasti pria paruh baya tersebut tidak sengaja

Keduanya terdiam, pria tersebut berfikir dengan ligat.. mungkin ini ada baiknya juga, ia bisa menawarkan sesuatu pada Singto

"Bagaimana kalau aku memberikannya perkerjaan?" Tawar pria tersebut

"Pekerjaan apa?" Tanya Singto bingung

"Jadi chef untuk anakku dan pastikan ia makan setiap harinya.. aku tidak mahu melihatnya maag terus-terusan kerana tidak makan"

"Gajimu terpulang padamu, aku akan bayar berapa pun itu.. bahan-bahan juga aku yang sediakan dan makanan apa aku yang akan tentukan nantinya ataupun kalau anak aku nak apa-apa turuti sahaja dia" lanjutnya, ia hanya terharap Singto menerimanya sahaja

ONE SHOT COLLECTIONWhere stories live. Discover now