Chapter 6: Eruditio Train Accident (part 2)

22 13 3
                                    

Akhirnya, kami sampai ke stasiun eruditio setelah beberapa menit berjalan kaki.

Kami kelelahan dan duduk sejenak di kursi panjang stasiun. Tapi, kek Megumi tidak terlihat lelah sama sekali, dia masih seperti sediakala.

"Hei, apa yang kalian lakukan, ayo cepat, kita harus bergegas."

"Sabar, tunggu sebentar, kami sedang kelelahan." Ucapku dengan nafas ter engah-engah.

"Hhhh, anak muda jaman sekarang, hanya bergantung pada alat elektronik, kalian pasti jarang berolahraga. Lihat aku, aku sudah tua tapi masih kuat."

Kami menatap tajam kek Megumi.

"Baiklah, kalian bisa istirahat sebentar."

7 menit kemudian.

"Ayo kita lanjutkan. Jangan bermalas-malasan."

"Ayo."

Kami masuk ke stasiun. Terdapat garis polisi dan seorang penjaga disana.

"Berhenti, ada perlu apa disini." Penjaga itu bertanya kepada kami.

"Kami adalah detektif, kami sedang menyelidiki insiden kereta eruditio."

"Detektif?"

"Itu benar" kek Megumi menunjukkan ponselnya, terdapat gambar seperti kartu pengenal tapi bertuliskan tanda anggota detektif dan menggunakan nama samaran. Sepertinya, itu editannya sendiri, tidak terlihat rapi.

"Hmm...., cukup meyakinkan."

(Kek Megumi POV)

Ayolah..... Aku sudah sudah susah-susah membuat dan mengedit ini....

(Arga POV)

"Tunggu, aku telepon bos dulu." Penjaga itu menelepon seseorang. "Halo bos."

(Ken POV)

Aku tebak ini tidak akan berhasil.

(Kek Megumi POV)

Ayolah, semoga saja ini bisa berhasil.....

(Arga POV)

"Halo bos" penjaga itu mulai menelepon.
"Ini kita kedatangan tamu, katanya seorang detektif."
"Tidak."
"Ouh, jadi begitu."
"Tidak ada yang melapor?"
"Baik bos, laksanakan."

"Bagaimana?" Kek Megumi bertanya.

"Kalian tidak boleh masuk."

"Hei, kenapa begitu?"

"Bos bilang bos tidak melapor kepada detektif, kalian juga kurang meyakinkan."

"Apa maksudmu bilang begitu, aku adalah detektif terbaik di dunia."

"Hanya seorang kakek kakek dan 2 remaja yang sok keren menggunakan pakaian serba hitam?"

"Jangan meremehkan kami. Lagipun, kami hanya ingin menyelidiki kasus ini. Kalian juga tidak perlu susah payah menyelidiki ini."

"Tetap tidak boleh. Semua orang kecuali polisi dan orang-orang yang diundang tidak boleh memasuki area terlarang ini."

"Ayolah...."

"Tolong segera meninggalkan tempat ini, atau aku telepon polisi."
"Sekarang!"

"Oke oke kita pergi, galak amat."

Kami pergi ke depan stasiun.

"Bagaimana kita sekarang?" Aku bertanya kepada kek Megumi.

"Kita coba cara lain."
"Ayo ikut aku."

"Huft.... Apa yang akan dilakukannya sekarang?" Ucap Ken kepadaku.

Kami mengikuti kek Megumi. Ternyata dia mengajak kami ke bagian samping stasiun. Disitu ada dinding pembatas berupa pagar besi setinggi 2 meter.

Freedom From The Demons ( Slow Update )Where stories live. Discover now