22. Raden kenapa?

1.1K 88 4
                                    

Mala dan Raden tertidur pulas di kamar sambil berpelukan, sedangkan Afan, Eby, dan Adara masih kumpul di kolam renang.

" Mala.., ayo sayangg bangun dulu " Ucap Raden lembut sambil mengecup kening Mala.

" Iyaaaa! udahhh! " Ucap Mala.

...

Waktu sudah malam, ponsel Mala berkali kali berdering namun muncul nomor tak di kenal, saat Mala mengangkat telepon terdengar suara Pria disana.

" Mari bertemu di taman depan rumahmu, sebelum saya habisi Raden.. "

" R-raden?! " Panik Mala segera berlari keluar rumah, untung saja Raden dan yang lain sedang kumpul di ruang tamu atas, jadinya tak ada yang mengetahui hal ini.

" R-raden?! " Panik Mala segera berlari keluar rumah, untung saja Raden dan yang lain sedang kumpul di ruang tamu atas, jadinya tak ada yang mengetahui hal ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" A-ayah! " Kaget Mala.

" Kenapa Ayah disini hah!? "

" Kamu harus berhenti mencari tahu siapa yang membunuh ibu kamu Mala.. " Ucap Ayah Mala sambil tertawa.

" Kita harus cari tahu Ayah! " Ucap Mala meninggalkan Ayahnya namun di tahan.

" Kalau Raden..Raden itu memaksa, Ayah akan sakiti dia. " Bentak Ayah Mala sambil menahan lengan Mala.

" Lepas ayah! sakit! " Berontak Mala dengar suara sedikit tinggi.

" Itu suara Mala gak sih?! " Tanya Adara, yang membuat Raden berlari cepat ke arah suara yang ia dengar.

" Ayo ikut Raden! " Ucap Adara menarik afan dan Eby.

" Brengsek! " Amarah Raden sekarang tak terkondisikan, nafasnya naik turun, bagaimana bisa orang asing itu masuk ke rumahnya, dan sampai berani menyakiti gadisnya.

*Bugh ( Tendangan Raden )

Ayah malah tersungkur di atas tanah, karena tendangan Raden sangat kuat " Anda?! " Amarah Raden semakin naik karena yang menyakiti Mala adalah pria jahat kemarin.

" Penjaga mana hah?! kenapa bisa orang ini masuk seenaknya kesini! " Teriak Raden yang membuat seluruh penjaga berkumpul sambil menundukkan kepalanya, ternyata Ayah Mala bisa lolos karena memanjat dari arah belakang dengan tekniknya sendiri.

" Maaf Tuan.. " Ucap seluruh penjaga.

" Amankan dia! perketat penjagaan rumah " Tegas Raden, lalu menggendong Mala masuk ke dalam rumah, karena sedari tadi Mala menangis melihat amarah Raden yang sudah meluap itu.

" Kita masuk ke kamar aja.., yuk " Ajak Adara karena mentalnya ciut melihat kejadian tadi dari jarak jauh.

" Gue bilang juga apa! heuh " Ucap Eby menjitak jidat Adara.

" Heh! cewek gue! " Marah Afan.

" Yauda sihh! maaf " Ucap Eby masuk lebuh dulu.

" Calm down darling.., Aku ada disini " Ucap Raden menenangkan Mala yang berada di dalam dekapannya.

" Hiks.., kamu jangan tinggalin aku! " Ucap Mala.

" Gak akan sayangg... " Ucap Raden menaruh Mala ke tempat tidur, lalu lanjut memeluk Mala.

" Benerann?! " Tanya Mala dengan ekspresi gemas.

" Kamu gak percaya aku hm..? " Tanya Raden mengecup pipi kanan Mala.

" Ihh! kok cium cium aku sih! " Marah Mala.

" Soalnya kamu lucu! " Ucap Raden, merekapun tertidur dalam posisi berpelukan.

...

Pagi hari telah tiba, kali ini Mala dan Adara berangkat kesekolah di antar supir karena Raden, Afan, dan Eby harus lebih dulu sampai kesekolah.

" Mal, Gue mau naik hoverboard sendiri. " Ucap Adara.

" Kok gitu?! " Ucap Mala.

" Males berdua sama lo terus, gue mau coba berangkat sendiri " Ucap Adara.

" Ehhh! gak dengg boong! " Ucap Adara tertawa.

" Cih! kok gitu, hampir aja Gue mau lompat " Ucap Mala.

" Lompat kemana? " Tanya Adara.

" Gak tau, males mikir " Ucap Mala.

Sesampainya di sekolah Naura dan Adara berjalan ke ruangan milik keluarga Daniswara karena katanya Raden, Afan, dan Eby menunggu disana.

" Lo liat deh ra.. " Ucap Mala.

" Kenaa— " Ucap Adara menoleh ke arah Raden yang sedang ngobrol dengan Bina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Kenaa— " Ucap Adara menoleh ke arah Raden yang sedang ngobrol dengan Bina.

" Astagfirulah! " Kaget Adara.

" Yuk ke kelas aja, takut ganggu Radennya.. " Ucap Mala.

" Kita harus kesana! " Ucap Adara.

" Heh! ngapain sampai pegangan gitu?! " Marah Adara.

" Ganggu! bisa gak sih langsung ke kelas! " Bentak Raden yang membuat Mala terdiam.

" Kalian nyuruh kita kesini! " Ucap Adara.

" Bukan Gue, tapi Afan. " Cuek Raden lalu kembali ngobrol dengan Bina.

" Raden, bisa gak sih kalau Adaranya masih ngomong kamu denger dia dulu. " Tegas Mala.

" Kenapa sih?! berisik, yuk Bin.. " Ucap Raden menarik Bina pergi.

" Ayo sayangg kita ke kelas.. " Ucap Afan menggandeng Adara.

" Mal duluan.. " Ucap Eby.

" Kalian kira Gue gak ke kelas? bareng aja napasi! " Ucap Mala mengikuti teman temannya.

Pelajaran di mulai sedari tadi Raden menyueki Mala, apalagi dimana saat Mala ingin bertanya Raden hanya mengjawab " Gak tau ".

" Raden kenapa lagi sih.. " Batin Mala.

....

kejutan banget inihh!

yuk staytune terusss

jangan lupa vote dan ramein yaa

terima kasih

Terima Kasih ( Rakha and Mala Story )Where stories live. Discover now