7. Tentang aku dan kamu

1K 81 3
                                    

Sesampainya di kelas Afan dan Eby mengangkat Mala ke uks, sedangkan Adara sibuk menelepon Raden, Disisi lain Raden saat ini sedang di hadang oleh beberapa preman sehingga membuat ia sedikit lama untuk sampai ke sekolah, selesai merubuhkan seluruh preman ia langsung menancapkan gasnya ke sekolah.

" Raden! gue cuman mau ngasih tahu titipan Adara, Mala katanya pingsan dan sekarang lagi di uks " Ucap salah satu murid kelasnya menghampiri Raden.

" Hah!? " Kaget Raden yang langsung berlari cepat ke arah uks.

" Mala! Mal! " Teriak Raden memasuki uks.

" Sttt! jangan ribut, gue.. Afan... Eby keluar dulu " Ucap Adara.

" Mal! bangun dong Mal.. maafin gue, gue lambat anterin lo bekal " Panik Raden sambil mengusap rambut Mala.

Beberapa menit kemudian Mala terbangun, melihat hal tersebut Raden langsung memeluk Mala dengan erat.

" Mal! maafin gue " Ucap Raden.

" Hei! kenapa minta maaf " Tanya Mala melepas pelukan Raden.

" Karena gue lambat bawain bekal lo, maafin gue " Jawab Raden.

" Gitu doang " Ucap Mala.

" Makan dulu yah " Ucap Raden.

" Iya " Jawab Mala.

" Gue yang suapin " Ketus Raden.

" Iyaa udah cepetan, habis ini gue mau ke kelas " Jawab Mala.

" Gak gak! kita pulang " Ucap Raden.

" Dih! lo siapa? enak banget main cabut cabut segala " Ucap Mala.

" Yang punya sekolah ayah gue Mala.. "

" Udah ayo makan dulu, nanti aja gue ceritanya " Ucap Raden.

Sekarang Mala dan Raden berada di perjalanan menuju rumah Mala, tiba tiba mobil hitam berhenti tepat di depan motor Raden, untung saja Raden dapat mengendalikan motornya jadinya mereka tidak terjatuh.

" Woi! " Teriak Raden.

" Selamat pagi tuan Raden, saya mohon kasih anak saya ke saya sakarang! " Ucap Pria tersebut mendekati Raden.

" R-raden... gue takut, gue mau sama Bunda aja " Gugup Mala memeluk erat Raden.

" Tenang ya.. ada gue " Ucap Raden pelan sambil menaruh Mala di belakangnya.

* suara siulan Raden

" Serang sekarang! " Perintah Raden, tiba tiba seluruh anggota gang motor " Dnail " keluar dari tempat persembunyian dan mulai menyerang Ayah Mala dan komplotannya.

" H-hah? Dnail bukannya gang motor tenama yang sempat masuk di majalah " Batin Mala.

" Kita pulang sekarang " Ucap Raden menggendong Mala untuk naik ke atas motor.

Mereka pun langsung pulang ke rumah, sesampainya di rumah Raden dan Mala mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam rumah.

" Assalammualaikum "

" Walaikumsalam, ehhh! kok kamu cepat pulang? kamu kenapa nak? sakit? atau?! " Panik Sania memeriksa dahi Mala.

" Tadi Mala pingsan bun, tapi bukan salah Raden kok " Jawab Mala.

" Tante maafin Raden ya tan.. Raden lambat bawain bekal Mala " Sedih Raden.

" Hei, gak ada yang salah, udah ya gak boleh mikir kayak gitu " Ucap Sania menepuk pelan bahu Raden.

" Hoamm! Mala ngantuk " Ucap Mala.

" Yaudah sana kamu tidur, bunda mau ajak Raden makan sambil bahas sesuatu " Ucap Sania menyuruh Mala masuk ke kamar.

" Gue naik ya Raden, bye! " Ucap Mala meninggalkan Sania dan Raden.

" Tante disini mau bicara sama kamu, tolong jagain Mala dengan sebaik mungkin, Tante tahu Mala pasti masih trauma dengan sifat ayahnya, Mala paling gak bisa di bentak, Mala juga takut hujan, Mala kalau lagi Dateng bulan itu bakal kesakitan di hari pertama sampai ketiga, Mala juga anaknya kalau udah manja gak bisa lepas, Tante mohon kamu terima sifat kekanak-kanakan Mala ya nak Raden... "

" Sebenarnya masih banyak hal yang Mala takuti dan Mala sukai, perlahan lahan kamu pasti akan mengerti "

" Saya siap Tante.. " Ucap Raden tersenyum.

" Selesai pernikahan kalian Tante akan tinggal menetap di luar negeri, Tante titip Mala ke kamu ya, sebenarnya hal ini belum saya ceritakan ke Mala jadi tolong jagain Mala ya.. "

" Iya Tante.. tenang aja Raden insyaallah akan amanah "

" Yasudah ayo makan dulu " Ucap Sania.

" Iya Tante " Ucap Raden.

" Sekarang udah gak perlu Tante, mama aja " Ucap Sania tersenyum.

" Eee.. iya mah " Gugup Raden.

Selesai makan Raden ingin pulang ke rumah, namun karena Sania akan pergi ke kantornya, Raden akan stay di rumah Mala sampai malam karena ia tak mau meninggalkan Mala sendiri di rumah.

" Kamu anak baik, Tante pergi dulu ya, assalamualaikum " Ucap Sania pergi.

" walaikum salam mah " Jawab Raden.

Waktu ternyata sudah menunjukkan waktu sholat ashar, Raden segera pergi ke tempat sholat yang berada di rumah Mala untuk beribadah.

" Hoammm!! enak banget tidur gue hari ini " Uca Mala beranjak dari tempat tidurnya dan turun kebawah.

" Bundaa!! bunnn " Panggil Mala.

" Tante Sania ada kerjaan di kantor, gue yang jagain Lo disini " Ucap Raden.

" Laperr.. " Keluh Mala.

" Mau makan makanan rumah atau? " Tanya Raden.

" Makanan rumah aja " Jawa Mala.

" Yaudah ayo makan " Ajak Raden.

Saat sedang menikmati makanan, Mala tiba tiba bertanya kepada Raden " Oh iya.. katanya mau cerita soal sekolah dan gang Dnail, cerita sekarang ajaa "

" Oke, sampai sekarang satu sekolah  belum tahu terkecuali Afan, Eby, dan Adara, semua belum tahu kalau gue anak pemilik sekolah sekaligus ketua gang Dnail "

" Hah! uhuk uhuk! " Kaget Mala sampai tersedak, Raden langsung menghampiri Mala sambil memberikan segelas air.

" Lain kali hati hati.. "

" Udah kan?? " Tanya Raden.

" Udah " Jawab Mala.

" Kalau ada yang mau Lo tanyain, jangan takut nanya " Ucap Raden tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kalau ada yang mau Lo tanyain, jangan takut nanya " Ucap Raden tersenyum.

" Syap!! " Jawab Mala tersenyum.

----

wihh siapa nih yang gak sabar mereka bakal nikah

stay tune terus ya

jangan lupa ramein dan vote

terimakasih


Terima Kasih ( Rakha and Mala Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang