3. butuh pelukan

1.1K 78 1
                                    

Saat Mala memasuki rumahnya, ia hanya mendengar suara bising dari arah kamar Bundanya, ia melihat Ayahnya yang sedang berkelahi hebat dengan Bundanya.

" Ayah! stop, aku sama Bunda udah hidup tenang di bandung "

" Kalau Ayah dateng kesini cuman buat ribut mending gak usah! "

" Mala capek! Mala capek ngedengerinnya, lagian ayahkan udah ada wanita lain, Ayah kesini cuman mau minta balik ke bunda karena bunda udah sukses kan? "

" Ayah gak inget dulu?! gimana ayah ninggalin Mala sama Bunda kelaparan di rumah mewah milik ayah? Bunda udah cape cape cari uang buat ngehidupin Mala "

Flashback on

" Bunn.. ayah baliknya kapan dari luar kota? Mala udah laper " Ucap Mala memeluk Bundanya.

" Sebentar ya sayang, ayahmu belum mengirimkan uang " Jawab Bunda Mala.

Rumah mewah ini hanya ber isi dua penghuni saja, sejak dua minggu yang lalu Ayah Mala belum balik ke rumah, alasannya keluar kota karena urusan kantor, padahal sedang asyik main wanita disana, uangnya habis untuk berfoya foya, tak sepeserpun ia berikan ke Mala.

Ayahnya pernah pulang namun hanya untuk bertengkar, saat bertengkar dengan Bunda Mala, tak sengaja Mala terdorong oleh ayahnya hingga membuat Mala hilang ingatan.

Karena Bunda Mala sudah mengetahui kelakuan sang suami, ia mengutuskan untuk berkerja kembali di bandung dan juga mencoba memperbaiki ingatan putri kecilnya.

Flashback off

" Basmala! sekarang kamu berani bentak ayah?! " Bentak
Ayahnya.

" Untung saja saya menjauhi kamu dari keluarga grilan Daniswara, jika mereka tahu kamu masih disini, mereka akan menjodohkanmu dengannya anak mereka, saya tidak mahu melihat hidup kalian bahagia! "

Lagi dan lagi Mala mendengar bentakan keras Ayahnya, Bundanya hanya bisa menangis melihat pertengkaran hebat tersebut.

" Mas! udah mass, kamu silahkan pergi dari sini " Bentak Bunda Mala sambil mencoba memanggil penjaga rumah mereka.

Kini Mala dan Bundanya hanya saling berpelukan di ruang tamu, harapan Mala sekarang hanyalah, semoga ini hari terakhir ia bertemu Ayahnya, Sekarang Mala naik ke atas untuk bersih bersih.

" Bun.. Mala pergi keluar sebentar ya.. " Ucap Mala menghampiri Bundanya.

" Yaudah... kamu hati hati ya, kejadian tadi gak usah di ingat lagi ya " Ucap Bunda Mala tersenyum.

Mala mengendarai sepeda motornya dengan cepat ke arah danau, tiba tiba ia di cegat oleh empat orang preman, motornya sekarang terhenti di tengah jalan.

" Hai nona manis " Ucap Salah satu preman tersebut menghampiri Mala dan langsung menarik Mala turun dari motor.

" Lepasin! " Tegas Mala sambil menangis dan ia terus mencoba menarik lengannya.

Padahal Mala cukup jago bela diri, namun karena keadaannya yang kurang baik sekarang jadinya ia gak bisa melawan, belum lagi Mala trauma nya muncul sendiri kalau di bentak.

" Gak akan saya lepasin, kalau kamu belum bermain dengan saya " Ucap Preman tersebut mengelus pipi Mala, mendengar dan juga sekaligus merasakan hal itu Mala hanya menangis.

" Gue bilang lepasin gue! " Teriak Mala mencoba melepaskan lengannya sambil menangis.

" Ayo bawa dia aja ke gudang " Ucap Salah satu preman.

*Bugh ( Suara pukulan dari arah belakang preman yang menahan lengan Mala )

Preman tersebut terjatuh, Mala melihat hal itu sangat terkejut karena yang ia dapat sekarang adalah Raden, Tiga preman lainnya di habisi oleh Afan dan Eby.

" R-raden?? " Ucap Mala menghentikan tangisnya sambil menatap wajah Raden.

" Nanyanya nanti aja, ayo pulang " Ucap Raden menggendong Mala ala Bridal style.

" It's like he's not Raden, right?  " Ucap Afan melihat Raden menggendong Mala ke atas motor.

" Aneh " Sambung Eby.

" Premannya kalian berdua urusin di markas aja " Ucap Raden.

" Jangan lupa motor Mala di bawa ke markas juga "

Sekarang Mala berada tepat di atas motor Raden, ia bingung dan juga masih sedikit merasa takut, ia menaruh dagunya di pudak Raden sambil berfikir, dari mana Raden tahu ia di hadang oleh preman preman tadi?... Rasanya ia ingin bertanya sekarang, belum lagi baru kali ini Mala merasakan kenyamanan berada di dekat seorang pria.

" Wanita ini adalah wanita yang selama ini aku cari, aku baru mengetahuinya sekarang  " Ucap Raden melihat Mala dari arah spion sudah tertidur sambil memeluknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Wanita ini adalah wanita yang selama ini aku cari, aku baru mengetahuinya sekarang  " Ucap Raden melihat Mala dari arah spion sudah tertidur sambil memeluknya.

Flashback on

Saat Mala memasuki rumahnya Raden tak sengaja mendengar suara bising dari dalam rumah Mala, mendengar hal itu ia mematikan mesin motornya dan mencoba mendengarkan kejadian lebih jelas.

" Itu nama ayah bukannya? " Batin Raden.

" Apa jangan jangan itu adalah.... "

-----

Stay tune terus yaaa

jangan lupa vote dan ramein

dan juga kasih kata kata semangat buat aku

terima kasih...

Terima Kasih ( Rakha and Mala Story )Where stories live. Discover now