23. RAHASIA YANG TERBONGKAR (2)

1K 185 99
                                    

Cukup ramaikan komen biar aku semangat nulis lanjutannya 🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cukup ramaikan komen biar aku semangat nulis lanjutannya 🖤

Kalau habis baca part ini Jangan lupa SS + upload ke SG, tag @javas.sadega dan @bentangbelia ya

***

Janna buru-buru kembali ke RS tempat Javas pingsan untuk menemui Erika. "Ada apa?"

"Coba lihat ini." Erika menunjukan sebuah foto di layar ponselnya. Foto seorang wanita paruh baya yang masuk ke ruang rawat inap Javas.

Kedua mata Janna membelalak. Itu bukannya ... Ibu tukang sayur langganan dia?

"Kayaknya ini mamanya Javas deh, Na. Soalnya tadi dia lumayan lama di dalam," kata Erika membuat Janna bertambah syok.

"Kalau itu emang beneran Mamanya Javas ... Aku harus buktiin sendiri, Ri," ujar Janna.

***

Janna tidak tunggu lama. Keesokan harinya ia langsung bergegas mengunjungi tempat biasa ia beli sayuran untuk memastikan apakah benar wanita yang difoto Erika kemarin adalah Ibu Javas.

"Hari ini mau beli apa, Neng? Telur lagi?" Seperti biasa, wanita paruh baya yang rambutnya dicepol itu menyambut Janna dengan ramah.

"Saya beli seledri sama bawang aja deh, Bu," jawab Janna sedikit deg-degan. Dia tidak ingin berbasa basi terlalu lama. "Uhmm ... A—Apa Ibu punya anak laki-laki yang sudah kuliah? Yang namanya Javas?"

"Enggak," jawab wanita itu dengan wajah heran membuat Janna tertegun.

Lho? Apa dia salah orang? Tapi di foto yang Erika berikan tadi ... Mukanya benar-benar mirip.

"Saya memang punya anak laki-laki, tapi dia masih SMP. Namanya Revan," ujar wanita itu lagi.

"Oalaah, berarti saya salah ya." Janna tersenyum sungkan. "Soalnya saya punya teman di kampus namanya Javas, dan kemarin dia dirawat di rumah sakit. Ibunya datang dan saya pikir ibunya mirip dengan Ibu. Maaf ya, Bu."

Ibu Javas hanya terkekeh kecil. "Tidak apa-apa kok. Mungkin muka Ibu memang pasaran."

Janna menghela napas berat. Sepertinya dia memang salah lihat. Mana mungkin juga Javas si drummer Aspire yang terkenal itu anak tukang sayur dan tinggal di ruko kumuh seperti ini?

***

"Vas, tadi kayaknya ada yang nyariin kamu," ujar Ibunya saat Javas baru saja masuk ke teras rumahnya.

"Hah? Siapa, Ma?"

"Cewek. Pembeli langganan Mama. Mama kurang tahu namanya siapa. Mama kaget dia tiba-tiba nanyain kamu. Tapi tenang aja, Mama berhasil bikin dia enggak kenal kalau mama itu orang tua kamu," ujar Ibunya.

"Sebenarnya ini bukan pertama kali, sih. Ini udah yang kedua kali ada yang cari tau nama kamu ke Mama. Tapi Mama cuma kasih tahu adik kamu doang waktu itu. Untungnya adik kamu enggak ada yang kenal, ya."

Tanpa sepengetahuan mereka, Janna yang bersembunyi di balik pagar sejak tadi diam-diam mendengarkan percakapan Javas dan Ibunya.

Ya, Janna masih penasaran dan memutuskan untuk menunggu sampai Javas pulang. Dan sekarang ia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Javas si drummer Aspire yang terkenal itu ... Adalah anak Ibu penjual sayur langganannya.

Sekarang Janna tahu kenapa Javas tidak pernah memperbolehkan siapapun datang ke rumahnya sampai saat ini. Semua itu Javas lakukan demi menyembunyikan identitasnya.

***

Siapa yang ga sabar sama part selanjutnya?

Spam komen buat next!!!

Spam komen yang banyaaaaaak banget buat aku!! Biar aku semangat dan berkembang terus buat memuaskan kaliaaann!!!

Terima kasih sudah membaca dan mendukung aku, semoga kalian suka ceritanya! Ditunggu kelanjutan kisah Javas & Janna di next episode yaa <3

See you on the next part

Javas dan RahasianyaWhere stories live. Discover now