Dia kesal bukan main ,kalau bukan karena permintaan kakeknya juga dia tidak mau menikah dengan Gus Rasya .

Saat hendak menghampiri asal suara ,suara kang Mukhlis menghentikan langkahnya.

"Loh mba Fira mau kemana ini batagornya."Fira pun sampai lupa.

Biarkan saja dulu Gus Rasya, perutnya lebih penting untuk di isi .

"Makasih lohh kang,Hehehe pake sambal kan?"

"Iya atuhh kaya nggak biasa aja ."

Fira pun mengangguk dan langsung melahap batagor yang dia pesan ,masa bodoh dengan Gus Rasya yang penting makan nomer satu .

Nanti dia akan bicarakan dengan kakeknya.

Namun tiba-tiba saja Fira menghentikan kegiatannya melahap batagor ,entah kenapa suara perempuan itu tidak asing baginya.

Cewek yang sama Gus rasya siapa ya ,ko suaranya kaya kenal.

****

Sedangkan di kelas Gus Fadlan sedang mengabsen dan kebetulan nama Fira yang terakhir di sebut .

"Zhafira Alaya Mukhtar?"

"Zhafira."

Gus Fadlan menolehkan kepalanya ke depan dan melihat meja Fira yang kosong menyisakan tas Fira dan buku-buku yang berada di meja .

"Fira mana ?"Tanya Gus Fadlan membuat seisi kelas diam ,menoleh satu sama lain .

"Ada yang tau di mana Fira ?"Tidak ada yang menjawab membuat Gus Fadlan kesal sendiri.

Anak itu buat ulah lagi.

"Zahra ,Fatimah kalian tau di mana Fira?"

Mereka pun menunduk dan menggelengkan kepalanya pertanda tidak tahu.

"Jangan bohong ,di mana Fira mana mungkin kalian berdua tidak tau."

"Itu Gus di kantin,"Jawab mereka serempak membuat Gus Fadlan menggelengkan kepalanya mendengar itu.

"Kalian lanjutkan saja menghafal nanti setorkan saya minggu depan."

"Assalamu'alaikum,"Salam Gus Fadlan sambil keluar dari kelas dan melangkah ke kantin .

"Wa'alaikum salam."

"Aduhh kasian Fira,pasti di hukum sama Gus Fadhlan,"Ujar Zahra membuat Fatimah mengangguk.

"Ya gimana liat wajah Gus Fadlan kita jadi takut ,pasti marah besar dia ."

***

Melihat Fira yang sedang asik makan batagor di kantin membuat Gus Fadlan marah bukan main dan menjewer telinga Fira yang terbalut oleh Hijab.

"Santri nakal seperti kamu harus di kasih pelajaran biar jera."

Fira yang merasa kupingnya hampir patah pun langsung meminta agar di lepaskan.

"Aduhh sakit Gus ,maaf Gus ya Allah sakit,huaaa bunda ."

"Mau apa ,,,mau ngadu ke bunda kamu yang ada kamu malah semakin di hukum sama Tante Ayyana ,"Kata Gus Fadlan membuat Fira terdiam dan benar juga apalagi kalau Abahnya tahu bisa habis dia .

"Ya mangkanya lepasin Gus ,sakit telinga Fira,"Kesal Fira membuat Gus Fadlan melepaskan jewerannya kepada Fira.

"Ikut ke ruangan saya ,jangan berusaha untuk kabur ."

Fira pun menggelengkan kepalanya dan itu membuat Gus Fadlan berusaha untuk menahan emosinya.

"Nggak orang Fira lagi makan, bentar ini nanggung Gus bentar lagi habis,"Ujar Fira Gus Fadlan pun menghela nafas panjang.

"Ya sudah cepat habiskan saya tunggu,nanti setelah itu ke ruangan saya,"Fira pun mengangguk menyetujui.

Fira makan dengan lahap membuat Fira tersendak karena itu ,Gus Fadlan pun langsung mengambilkan air minum untuk Fira minum.

"Dasar ceroboh."

Fira pun tidak menghiraukan itu dan melanjutkan kegiatan makannya.

Setelah selesai mereka pun ke ruangan Gus Fadlan dan Fira hanya pasrah walaupun dia malas untuk bertemu dengan Gus Fadlan .

"Bisa tidak sehari tidak membuat ulah ,liat buku saya penuh dengan nama kamu,"Kesal Gus Fadlan membuat Fira terkekeh.

"Kalau hati Gus udah penuh dengan nama Fira belum?"Canda Fira , sebenarnya hanya untuk menghilangkan rasa kesalnya saja menjahili Gus Fadlan.

Gus Fadlan yang mendengar itu pun langsung menatap Tajam.

"Saya tidak sedang becanda Fira,"Kesal Gus Fadlan membuat Fira mengangguk mengerti.

"Iya Gus iya,"Ujar Fira malas.

"Kenapa bolos pelajaran saya ?"Tanya Gus Fadlan membuat Fira terkekeh.

"Nggak denger Bell bunyi tadi ,kirain belum Bell,"Bohong Fira.

"Jawab jujur Fira,"Kesal Gus Fadlan, entahlah berhadapan dengan Gadis ini membuat kesabaran Gus Fadlan habis .

"Iya Gus Fira malas aja , pelajaran Gus bikin ngantuk mana arab semua tulisannya jadi bikin ngantuk,"Jawab Fira jujur membuat Gus Fadlan menggelengkan kepalanya.

"Bersihkan ruangan saya sampai bersih sehabis sekolah ,saya masih sabar sama kenakalan kamu selama ini Fira,kalau tidak sudah saya laporkan ke om Arghi tentang kelakuan anaknya selama ini ."Kesal Gus Fadlan.

"Kalau kamu melakukan kenakalan sekali lagi ,tidak segan-segan saya keluarkan kamu dari pesantren ini ."

"Entah harus sesabar apa suami kamu menghadapi kenakalan kamu nanti."

|AMBIL BAIKNYA BUANG BURUKNYA|

|SEMOGA ADA KESAN YANG MENYENTUH HATI SAAT MEMBACA CERITA INI|

HIDAYAH CINTA UNTUK ZHAFIRA (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang