11. Psikopat ?

12 0 0
                                    

Assalamualaikum!

Hallo! Hallo!

Gimana kabarnya ?

Jangan langsung baca, coba klik tombol bintang nya dulu siapa tau lupa kalo nanti-nanti

Kasih komen biar aku semangat

Mengusik milik ku berarti bersiap main-main darah dengan ku

Azlan Alexsander

Sedangkan Aira berusaha bergerak cepat mendorong kursi roda sekuat yang ia bisa dengan menahan rasa sakit di perut. Tidak mudah, berkali-kali ia hampir ketahuan suster maupun orang lain yang berlaku lalang di koridor. Dengan cepat ia bersembunyi di balik tembok atau berdiam diri seolah tengah menunggu keluarganya.

"Mau kemana mbk?" Tanya salah satu suster menghampiri Aira yang menundukkan. Jilbab yang ia kenakan menutupi separuh wajah. Aira semakin menunduk takut jika penyamarannya ketahuan.

Aira telah tertangkap basah duduk di kursi roda dengan baju pasien.  Otaknya berfikir keras, ia berpura-pura menjadi orang bisu.

"Maaf ya Allah Aira pura-pura jadi orang bisu" batin Aira tertekan. Berusaha memperagakan jika ia ingin ke taman.

"Keluarga mana ? Kenapa sendiri" tanya sang suster yang bersiap untuk membantu Aira.

"Ouh lagi di toilet" saut sang suster yang mengerti Aira menunjuk toilet.

"Mbk mau kemana ? Biar saya antar"

Lagi dan lagi Aira hanya menunjuk taman dekat parkiran masih menundukkan pandangan. Menyembunyikan tangan yang berdarah dibalik jilbab yang ia kenakan.

"Atau mau nunggu keluarga balik dari toilet ?" Tanya sang suster berusaha.

Aira menggelengkan kepala tanda tidak mau, suster yang paham segera mendorong kursi roda Aira perlahan menuju taman dekat parkiran.

"Sudah sampai" ujar suster saat telah sampai di taman. Dalam hati Aira bersorak gembira bersyukur pada Allah memberikan ia jalan.

"Saya pergi dulu yah mbk akan mengabari keluarga jika mbk di taman" ujar sang suster. Setelah mendapatkan anggukan dari Aira ia segera berlalu menuju toilet.

Dengan cepat, Aira mengetikkan pesan kepada tukang ojol untuk ke taman dekat parkiran. Memberitahu jika orang yang memesan ojol berada di atas kursi roda.

Tak lama pun tukang ojol datang. Dengan cepat Aira segera menaiki motor dengan susah payah.

Se perginya Aira. Amanda telah sampai di koridor rumah sakit setelah tadi sempat menunggu bapak tukang parkir untuk menggeser mobil dan motor agar muat untuk parkir mobil Amanda.

Amanda melangkah anggun mendekati resepsionis.

"Permisi"

"Pasien atas nama Asyila Humaira Shalihatun Nisa berada di ruangan mana ?"

"Sebentar saya cek nyonya" resepsionis mulai mengecek nama pasien yang Amanda sebutkan di komputer.

"Berada diruang anggrek nomor 4 nyonya"

"Terima kasih"

"Sama-sama"

Amanda mulai mencari ruangan anggrek nomor 4 sedangkan Aira sudah menaiki motor tukang ojek online untuk pergi ke markas.

"Assalamualaikum" sapa Amanda memasuki ruangan Aira. Kosong! Pandangan pertama yang ia dapatkan kosong dengan selang infus yang telah tergeletak diatas brankar.

Alkia Obsesi GirlWhere stories live. Discover now