prolog

22 3 1
                                        

"Minggu depan, kamu akan menikah dengan Dirga."

Kinala terdiam tanpa kata. Menatap kedua orang tuanya dengan ekspresi tidak percaya, bahkan untuk membalas pun ia tidak bisa.

Kenapa semuanya jadi seperti ini?

Seharusnya, Widya yang menikah dengan lelaki tersebut. Perjodohan mereka sudah ditentukan sejak lama, bahkan semua persiapannya sudah disusun setelah berita itu diumumkan pada mereka.

Widya memang pergi begitu saja dari rumah, melarikan diri dari nasib yang menantinya.

Tapi mengapa harus Kinala yang menanggung pernikahan ini sekarang?

"Kamu tidak bisa menolak, jangan lari kayak kakakmu. Semuanya sudah diurus. Bahkan kabar soal pernikahan juga sudah banyak pihak yang mengetahui. Mau ditaruh di mana wajah Papa dan Mama kalau sampai batal?"

Bukan urusanku. Kinala ingin sekali membalas ucapan mereka, tapi kata-kata itu tak kunjung keluar.

Hal ini terlalu mendadak untuknya.

Alih-alih membalas, ia memilih pergi ke kamar, mengunci diri di dalam sana.

Hidup memang tidak akan pernah sesuai dengan keinginannya, Kinala sudah tahu itu sejak lama. She's already living the life she don't even want.

Tapi kenapa sekarang ia masih harus mengalami hal seperti ini?

Kenapa dirinya harus menanggung konsekuensi dari apa yang dilakukan oleh kakanya?

Kenapa dunia begitu membencinya?

---

If Only. . .

---

If OnlyWhere stories live. Discover now