"hah? gue sama dia sahabatan Kai jangan berfikir terlalu jauh, bukan gue yang nyuekin Lo tapi Lo yang berubah!" jawab Altair sudah emosional.

"aku berubah gimana Alta?" binggung Kai seperti orang bodoh.

"gue ngga mau debat sekarang, gue mau latihan basket dan lomba. gue harus lebih fokus ke itu hal, sorry" Altair pergi tetapi Kai terlebih dahulu menahan tangan Altair.

mereka bertatap tatapan akan perasaan yang mix.

"Alta, ngomong sama aku dulu" Altair bisa liat Kai sangat dekat dengan wajahnya, sampai sampai Kai berdiri sembari menggengam tangan Altair agar tak pergi.

Kai menatap wajah Altair tak lepas, bahkan wajah Kai sudah memerah stres dan binggung, apa yang telah ia perbuat? ia bahkan tak menyadari apa yang ia perbuat.

Altair hanya diam menatap Kai juga begitupun sebaliknya dengan Kai, sampai akhirnya akan situasi canggung itu Altair pergi paksa meninggalkan Kai tak lupa mengambil Jersey milik Navier dikolong bangku.

Altair hanya ingin Kai yang menjelaskan dan berfikir fikir lagi apa yang telah ia perbuat sampai Altair seperti ini, jikalau Altair menjelaskan ia sudah lemah fisik dan batin hari ini. sangat sakit juga untuk dijelaskan.

 sangat sakit juga untuk dijelaskan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-

Altair sudah memakai Jersey dan kini sedang ketahap permainan latihan itu Altair sedang menguasai bola dengan mendribble bola basket itu, ia juga sedikit berlari sembari mendribble untuk menuju ring lawan.

saat sedang mendribble Altair tak fokus fikirannya mengingat hal dikelas tadi pandangan matanya juga kearah lain bukan ketarget ring lawan itu. endingnya Altair terjatuh kakinya dan sikunya memerah.

Altair dihampiri oleh teman teman basketnya juga Navier.

Navier mengantarkan Altair ke uks sekolah mengetahui anak itu sedang tidak baik baik saja hari ini.

"pasti ada apa apa pas Lo ngomong sama Kai" ucap Navier duduk dikursi uks sedangkan Altair duduk di brankar uks itu.

"engga gue cuman ngantuk aja" jawab bohong Altair digelenggi oleh Navier.

"bohong, gue bisa liat dari muka Lo ta, Lo udah baikan sama dia?" tanya Navier membuat Altair mengalihkan pandangan.

"belum" singkat Altair membuat Navier heran mendengar jawaban itu.

"kenapa? terus kalian tadi berdua ngomong apa aja" heran Navier.

"dia ngga jelasin ke gue, dia juga belum sadar sama apa yang dia lakuin" jawab jelas Altair membuat Navier mengerti.

"daripada nanti kayak gini terus kalo Lo udah siap ngomong ama dia lagi, Lo aja yang jelasin kalo dia masih belum inget juga. nanti berujung stranger gimana" ucap Navier ada benernya juga.

"iyaaa iyaaa bijak banget Lo hari ini, Lo kayak gini ke orang lain emang Lo udah baik baik aja?" goda Altair membuat Navier memutarkan bola mata.

"baik baik aja gue, gue emang cemburu tapi engga se parah Lo anjir" Navier masih bisa mengerjai Altair juga.

"kalo difikir fikir emang jauh sakitan lo si yak, ditinggal nikah sakit banget aseli" logis Altair.

"ngga kebayang kalo Lo ditinggal nikah sama Kai gimana" ucap Navier membuat Altair melotot.

"Lo nyumpahin?" kesal Altair.

"ya gue cuman ngomong aja anjir, kan MISALNYA, emang kalo beneran mau ngapain Lo?" tanya Navier.

"mau pergi dari dunia" ucap Altair.

"anjing jan gitu gitu juga, alay Lo" tanggapan Navier mendengar kata yang menurutnya geli itu.

mereka berdua berujung tertawa ngakak walupun sama sama diambang sakit, emang kalo sahabat senasib gini ya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

. kalo pengen cerita ini cepet update, minimal jangan modal sider lah WKWKWK capek sengg mikir ide😮

anyway THANKYOUUU SO MUCHH BUAT YANG VOTE APALAGI YANG KOMEN🤍🤍🤍 cingtah

My Redflag Boy [BXB] →[does not continue]Where stories live. Discover now