My Redflag Boy [BXB] →[does not continue]

'hilang' →[9]

benar saja, dalam waktu satu minggu penuh Altair sama sekali tidak melihat batang hidung Kai. bahkan Kai ketika dikirimkan pesan akan bercentang 1 tak aktif.

Altair sungguh binggung tak percaya bahwa omongan Kai di wa ternyata benar bahwa Kai akan tidak ada selama 1 minggu. Altair sungguh jujur ada perasaan khawatir dibenaknya, juga seorang osis bernama Kattiya itu yang masih merupakan kekasih Kai, bolak balik diri kekelas 12 IPA 2 menghampiri Altair hanya menanyakan kabar Kai, karena Lavanya tau bahwa Kai dekat dengan Altair.

"Altair, kamu belum tau juga keberadaan Kai dimana ya?" tanya Kaatiya melemas, khawatir akan Kai.

Altair benggong lantas menggeleng.

"aku khawatir banget sama Kai" Altair sangat setuju dengan omongan Kattiya.

"gue juga" balas Altair.

Altair sudah menanyakan kepada teman teman Kai namun mereka juga sedang binggung mencari Kai yang belakangan ini hilang.

-

"ma, pa nanti aku kerumah Kai ya" ucap Altair yang sedang makan bersama keluarga kecilnya.

"iya silahkan kak, kamu keliatan khawatir banget Kai memang kenapa Kai kak?" tanya Zeline memerhatikan wajah Altair.

"Kai hilang ma satu minggu ini ngga sekolah, jadi Altair mau nyari kerumahnya" ucap Altair yang orangtuanya dan Ratih sangat tau tampak wajah Altair khawatir.

"Kakak memang nyari atau memang khawatir?" goda Ratih memerhatikan wajah khawatir Altair.

Altair hanya diam tak merespon omongan Ratih.

"Ratih jangan digituin kakaknya" peringat Aksara membuat Ratih menyengir.

Selesai makan bersama dikeluarga kecil itu, Altair langsung menuju rumah Kai karena memang Altair mempunyai firasat tidak enak kepada Kai. Altair mengetahui rumah Kai karena Kai sempat memberitaunya.

diperjalanan Altair terus mengegas dengan kecepatan tinggi tinggi agar sampai cepat nantinya.

singkat cerita, Altair sudah sampai didepan rumah Kai, perlahan ia masuk kepekarangan rumah Kai yang kebetulan pagar rumah Kai sedikit terbuka.

'TOK'

'TOK'

'TOK'

Altair mengetok pintu membuat seorang wanita bermuka cukup muda membuka dengan air mata yang turun. hal itu membuat Altair semakin cemas panik.

"permisi tante saya Altair, saya mau nanya Kainya ada tante?" tanya sopan Altair kepada wanita itu, yang sepertinya ibu dari seorang 'Kai'?

"nak saya juga sekeluarga lagi binggung mencari keberadaan Kai, karena terakhir kali Kai bilang ia pergi ke gunung dengan kondisi yang baru saja sembuh dari sakit" Lavanya semakin meneteskan air mata.

"sudah melapor kepada pihak polisi, tetapi Kai belum saja ditemukan nak" lanjut Lavanya, air matanya menurun semakin deras.

DEG

mendengar kata Lavanya membuat Altair langsung konek, apakah Kai pergi ke gunung 1 minggu untuk mengambil bunga langka yang mereka maksud di wa, bunga langka itu?. bahkan Altair tak menyangka, ia hanya mengira Kai gimmick.

"tante, kenalin saya Altair temen Kai, saya bakal bantu nyari Kai" Altair sudah menampilkan wajah sangat cemasnya, bagaimana kalo anak itu mengapa ngapa di gunung?

"terimakasih banyak ya nak Altair, semoga Kai cepat ketemu" Lavanya kembali meneteskan air mata sangat khawatir.

"tante tenang aja ya, Altair pastiin Kai bakal ketemu" Altair mengelus punggung Lavanya, menenagakan.

"makasih ya nak" ucap Lavanya yang hanya diberikan anggukan oleh Altair.

tidak lama setelah itu, Altair pergi pamit dari rumah Kai. dia akan pergi ke salah satu gunung yang terkenal tinggi hingga memiliki 15 pos, berada didaerah sana.

tanpa persetujuan dan persiapan Altair langsung trobos menuju jalan menuju gunung tersebut menggunakan motornya, sempat melihat jam melingkari tangannya pukul 16.10. dia menambahkan kecepatan motor, agar cepat sampai.

10 menit Kai sampai juga disebuah gunung yang ia maksud, ia memasuki serta tiba dibasecamp. sempat melirik cukup banyak pendaki pendaki yang baru turun dan sedang beristirahat diarea basecamp tersebut.

Altair berjalan, menuju jalur mendaki. saat sedang berjalan ingin menuju jalur mendaki yang berisi plang nama jalur tersebut, dari kejauhan Altair melihat seorang lelaki yang tak asing dimatanya. Altair sempat terdiam merhatikan lelaki itu, akhirnya ia konek juga!

"KAI!" teriak heboh Altair tidak salah lagi, iya benar itu adalah Kai!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.