13 [redup]

124 113 22
                                    

"Terkadang pura - pura tidak tahu itu jauh lebih baik. Aku hanya akan menjalani hari - hariku seperti biasanya dan menganggap apapun yang kulihat kemarin hanyalah sebuah mimpi buruk."

- alycia


"ALL!!!" Jane berteriak sembari memasuki r uang kerja sahabatnya itu. Terlihat bahwa Jane begitu tergesa - gesa.

"Kenapa?" sanggah Alycia sembari melepas kacamata blue ray miliknya.

Jane menyodorkan handphone miliknya begitu saja. Seolah membiarkan sahabatnya melihat apa yang ada di handphone itu dengan matanya sendiri. Dapat terlihat dengan jelas dari layar ponsel itu terdapat sebuah gambar seorang pria yang berjalan bersama wanita. Terdapat beberapa jepretan foto yang memperlihatkan kedekatan pria dan wanita itu. Sepasang netra Alycia masih enggan untuk berpaling dari layar ponsel itu.

sialan.
Batin Alycia

Alycia menghela nafas, lalu menatap kearah Jane. "Davian?!" cewek itu menampilkan senyum simpulnya saat melihat pria itu adalah Davian. Namun wajah perempuan itu tak nampak jelas, intinya keduanya terlihat begitu dekat.

"Kamu gapapa kan? Kemarin aku pergi ke restoran buat makan bareng keluarga. Tapi aku liat Davian lagi sama cewe, ku pikir sama kamu eh bukan."tukas Jane.

Hanya ada helaan nafas dari Alycia. Cewek itu masih setia memandangi foto Davian dan perempuan bergaun merah. Jane segera beralih tempat duduk, ia memilih untuk berdiri disamping sahabatnya itu. Seolah Jane mengetahui isi hati Alycia, cewek itu segera memeluk sang sahabat. "It's okay! Kalau nangis artinya alay. Jadi jangan nangis." pungkas Jane sembari mengusap kepala Alycia.

Alycia menoleh menatap sahabatnya, cewek itu tertawa hambar "dugaanku bener, Jane."

"Dugaan apa?"

"Dugaan bahwa Davian selingkuh." tukas Alycia sembari menyisihkan handphone milik Jane, seketika juga cewek itu menatap layar laptop dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya. "Jane, aku minta fotonya yaa! aku mau lanjutin ini dulu, tinggal dikit lagi kelar. Oh iya abis ini aku mau ke firma hukum." cewek itu berbicara tanpa henti.

Jane hanya tersenyum tipis melihat sahabatnya, ia tahu betul bahwa saat ini Alycia sedang berusaha menghibur dirinya sendiri dengan pekerjaan. "Gausah dipikir! Davian jelek kok kayak om - om. Ihihihihi" Pungkas Jane diiringi tawanya yang cekikikan. Mendengar hal itu membuat Alycia tak bisa menahan tawanya, cewek itu segera memeluk sahabatnya.

*****

Seorang pria dengan kemeja putih digulung tiba - tiba memeluk Alycia yang saat ini tengah berada diparkiran basement. Hal itu sontak membuat Alycia terkejut. Sekuat tenaga gadis itu meronta agar lepas dari pelukan pria yang bahkan saat ini ia tak tahu dia siapa.

"Sstt stop jangan gerak!" ucap pria itu yang tepat disebelah telinga Alycia. "Kenapa ngilang sih? Dari kemarin dichat gak dibales, ditelpon juga direject." timpal pria itu.

Alycia kenal betul dengan suara itu. Ya, itu adalah suara Davian, pacarnya. Alycia memberikan umpatan didalam hatinya. Beberapa saat cewek itu diam sebelum akhirnya ia menusuk perut Davian menggunakan sikunya, dengan posisi yang masih membelakangi cowok itu. Tentunya hal itu membuat Davian meringis kesakitan.

"Kita udahan!" Kalimat penuh penekanan itu keluar dari bibir Alycia dengan santainya. Cewek itu berjalan meninggalkan Davian yang menunjukkan raut wajah terkejut saat mendengar ucapannya.

Rasa cemas mulai menyelimuti Davian, ia terkejut setengah mati saat mendengar ucapan Alycia.

ini bukan mimpi kan?

INEFFABLE Where stories live. Discover now