3 [dia lagi?]

146 118 32
                                    

🌷hay hay hay! Jangan lupa sebelum lanjutt biasakan vote, komen, dan follow yaa!!!🌷


Pagi yang sangat cerah, burung berkicau dimana - mana, hangatnya sinar matahari mulai menusuk permukaan kulit. Sepeda lipat warna ungu itu terparkir dipinggir kursi taman. Seorang gadis dengan hoodie berwarna hitam, celana training jogger dan rambut kuncir kuda duduk dikursi taman sembari meminum air putih dari botol.

Disisi lain ada seorang pria dengan celana pendek dan jaket parasut warna hitam sedang melakukan pull up. Taman itu terlihat cukup ramai dengan beberapa orang yang olahraga. Maklum saja hari ini adalah weekend, kebanyakan orang akan joging atau melakukan olahraga kecil lain.

"Uwihh keren! Badanya kaya doritos mwehehe." Dengan tangan menutup mulut dan sedikit tawa kecil, cewek itu bergumam sendiri sembari memperlihatkan pria yang sedang olahraga pull up tepat bersebrangan dengan posisi dimana ia duduk sekarang.

Sudah hampir satu minggu setelah kedatangan Davian dari Jepang ia tak mengunjungi taman ini. Ini adalah kali pertamanya ia kembali menyempatkan waktu olahraga. Biasanya setiap hari ia akan mempir di taman ini walau hanya duduk - duduk santai. Sekarang Alycia menutup telinganya dengan earphone, guna menghalau sejenak bisingnya dunia.

🎶Life goes on : BTS 🎶
Lagu dari boy group Korea Selatan itu berhasil membuat Alycia merasa nyaman. Setiap lirik dia resapi sembari menghirup udara segar dipagi hari.

"Permisi, boleh duduk disini?" Tanya seorang pria sembari menepuk lengan cewek itu.

"Hah?" Tanya cewe itu yang kebingungan sembari melepas earphone yang dia kenakan

"Boleh duduk disini?" Cowo itu bertanya kembali

"Silahkan."

Tunggu! Wajahnya tak asing, sangat familiar otak ini masih berusaha keras untuk mengingat tentang siapa cowok itu. Sedangkan cowok itu tengah memandangi cewek yang ada disebelahnya sembari mengingat tentang siapa cewek yang ada disampingnya itu? Keduanya saling menatap satu sama lain.

"Kamu?!" Ucap keduanya dengan kompak sembari menunjuk. Sekarang keduanya diam setelah saling menatap dengan intens, keduanya berpaling menatap pemandangan.

Alycia POV
"dia lagi?" ucap Alycia dalam hati. Lagi dan lagi dirinya bertemu dengan cowok menyebalkan dan aneh yang pernah ia jumpai di perpustakaan dan tempat nasi goreng mang Udin beberapa hari yang lalu.

Bastian POV
"itukan cewek galak yang waktu itu." Bastian berbicara dalam hati. Ia bisa mengingat dengan jelas bagaimana pertemuannya dan cewek cuek itu, bagi Bastian cewek itu memiliki kesan garang dan cuek.

Entahlah apa yang terjadi namun didalam hati Bastian kenapa rasanya seperti ini, sudah lama dirinya tidak merasakan detak jantung yang berdebar. Selain itu rasanya kenapa sangat bahagia sekali bertemu dengan gadis yang sangat cuek. Bastian merasa detak jantung nya bergerak lebih cepat daripada biasanya seperti barusaja berlari 10km. Jantungnya bisa meledak jika terus begini. Ia meletakkan tangannya tepat dibagian dada dengan merasakan jantung yang berdebar kencang.

"I-ini sepedahmu?." Tanya Bastian memecahkan keheningan. Entahlah tiba-tiba cowok itu mendadak gugup.

"Ya." Jawab cewek itu dengan singkat

"B-bagus sepedahnya." Lagi lagi Bastian gugup, keringat dingin mulai bercucuran.

"Kenapa gagap gitu ngomongnya?" Cewek itu menatap sembari menaikkan satu alisnya.

"Ketemu cewek cantik soalnya." Ujar Bastian dengan sedikit menggoda. Alycia yang merasa risih langsung terdiam dan memberikan lirikan mata sinis. Bastian memandang kearah gadis itu, terlihat sangat cantik. Wajahnya yang natural dengan polesan banyak keringat, rambut yang sedikit berantakan terkena angin membuat Alycia nampak semakin menawan dimata seorang Bastian. Apakah ini yang dinamakan cinta pandangan pertama? Oh bukan, cinta karena kebetulan lebih tepatnya.

Ada hal yang aneh dalam hati Bastian, disaat dia menatap Alycia rasanya dia menatap gadisnya dimasa lalu. Tidak bisa dipungkiri bahwa sesungguhnya Bastian sangat merindukan gadis itu. Alycia mulai beranjak dari tempat duduknya, Bastian juga ikut berdiri dengan wajah kebingungan.

"Mau kemana? Pulang? Mau diantar?" Tanya bastian dengan beruntun

"Makasi gausah. Baru kenal udah sok - sok an mau nganterin pulang, dasar buaya." Ucap Alycia dengan ketus.

Alycia mulai pergi sembari menaiki sepeda lipat miliknya itu, Bastian terpaku ditempat sembari memandangi sosok Alycia dari belakang. Terlihat sangat lucu namun keren, entahlah apa yang terjadi sehingga Bastian bisa terpesona dengan gadis yang bahkan belum dia kenal.

***

"MALING!! MALING!!" Teriak segerombolan bapak - bapak dengan mengejar satu orang yang tengah lari terbirit-birit. Alycia yang mengetahui terjadinya tindakan kriminal itu segera menaiki sepedah miliknya dan ikut mengejar maling, ditengah-tengah ia mengejar maling matanya melihat ada tumpukan kayu dari dahan pohon yang tertata dipinggir taman. Sesegera mungkin Alycia langsung mengambil satu kayu itu dan mengarahkan ke arah maling yang masih ia kejar.

Brugh

Suara kayu yang mengenai tepat dibagian kepala maling, sang maling yang merasa kesakitan seketika ambruk sembari memegangi kepalanya. Alycia segera menghampiri maling itu dan mengunci tangannya. Cewek itu memang sedikit bisa bela diri jadi itu adalah hal yang mudah baginya, hanya sekedar mengunci tangan. Bapak - bapak yang mengejar juga segera menghampiri cewek itu dan maling yang masih ambruk.

"Hatur nuhun pisan neng!" Ucap salah satu bapak.

"Sama - sama pak, segera dibawa ke pos satpam atau ke kantor polisi saja. Tapi jangan sampai ada yang main hakim sendiri yaa pak." Alycia menyerahkan maling kepada bapak-bapak yang sudah ada tepat dihadapannya.

"Siap neng." Para bapak - bapak segera membawa maling itu pergi.

"Alhamdulilah bisa jadi pahlawan juga, jinjja daebak Alycia!! im proud of my self heheheh." Cewek itu berbicara sendiri sembari menuntun sepeda lipat miliknya, bergeming seolah bangga dengan dirinya sendiri yang sudah menjadi pahlawan hari ini.

"Ngomong sama siapa?"

"Aaa!!!" Alycia itu terkejut, pasalnya cowok menyebalkan itu tiba-tiba muncul disampingnya seperti setan.

"The real of pahlawan kesiangan, right?" Bastian menepuk lengan Alycia seolah sudah sangat akrab. Alycia hanya memberi lirikan mata sinis ke arah cowok yang tepat berada disampingnya itu.

"Ngapain masih ngikutin sih?" Tanya cewek itu dengan ketus sembari menuntut sepedah miliknya. "Gaada kerjaan apa selain buat orang kesel?" timpalnya.

"Dih siapa yang ngikutin, pd banget." Bastian sedikit meledek.

"Dasar cowok nyebelin, Kalau ga ngikutin terus ini apa namanya?" Alycia berkata dengan nada yang sedikit meninggi dan merasa jengkel.

"Kan udah dibilang dari awal kalau ini tuh namanya takdir, kita itu artinya jodoh."

"Ewwhh Najis banget kalau harus jodoh sama buaya darat."

"Yakin nih? Yakin najis, nanti suka loh." Cowok itu mendekatkan tubuhnya kearah Alycia, hal itu sontak membuat cewek disampingnya merasa geram. Raut muka Alycia benar benar menunjukkan bahwa ia begitu badmood.

"Ututu jangan marah dong, makin gemes tau." Bastian reflek mencubit hidung cewek yang sedang ia tatap, Alycia reflek melotot karena kaget dengan ulah cowok itu. Sedangkan Bastian seolah merasa tidak bersalah dengan perbuatannya ia malah pergi tanpa sepatah kata pun.

"SHIBAL!!" Alycia berteriak sembari mengusap - usap hidungnya. Sedangkan Bastian berlari sembari tersenyum miring seolah merasa puas dengan kejahilan yang membuat cewek yang bahkan ia tidak tau namanya itu merasa geram.

INEFFABLE Where stories live. Discover now