Mafia Malam

Mulai dari awal
                                    

Matanya melebar melihat wajah Ajma di depan matanya, Ia semakin terkejut saat melihat Kazam berada di samping perempuan itu.

"Sedang apa kamu?" Kazam menatapnya dingin.

"Ee__eh a__anu Gus"

"Ayo Ric" Naldo menghentikan langkahnya ketika menyadari kehadiran Ajma dan Kazam.

"Bang Naldo? Kalian bolos jam tidur?" Kaget Ajma.

"Enggak. Kami udah izin kok mau beli obat tapi sambil mampir kesini hehe..." Naldo menggaruk tengkuknya malu.

"Karena kalian udah disini..." Kazam menatap keduanya tajam membuat kedua santri itu langsung menunduk dan menelan ludah tegang.

"Kalian boleh bermain disini tapi dengan syarat, kalian harus pulang bersama saya dan Ajma" Lanjut Kazam.

Naldo dan Alaric saling memandang dengan berbinar senang. "Makasih Gus" balas keduanya dengan perasaan senang.

"Gi, kalo mau pulang kabarin Abang ya" pinta Naldo. Ajma pun mengangguk.

"Ayo Ric" Naldo menarik tangan Alaric dengan terburu-buru.

"Bang santai dong!" Pekik Alaric yang merasa cukup terkejut dengan tarikan Naldo yang secara tiba-tiba itu.

Ajma terkekeh melihat tingkah keduanya. Pasti abangnya itu merasa senang karena akhirnya di perbolehkan untuk refreshing disini setelah seharian mengurus santri-santri bandel yang sudah menjadi rutinitas dan kewajibannya sebagai seorang ketua keamanan.

"Mas aku mau main itu" Ajma menunjuk ke arah salah satu permainan yang di tawarkan oleh seorang pedagang.

Merekapun berjalan ke arah dimana Ajma menunjuk tempat tadi.

"Nih Mas main tapi hadiahnya buat aku" Ajma menyerahkan sebuah panahan yang sang penjual berikan setelah Ia menukar uang.

Kazam menunjuk dirinya dengan bingung. "Curang banget kamu. Masa aku yang main hadiahnya buat kamu"

"Aku kan istri kamu" Ajma mencebikan bibirnya dan menatap Kazam dengan puppy eyesnya.

Kazam memutar bola matanya dan menghela nafas. Betapa menggemaskannya perempuan di depannya ini.

"Okeh. Kalo aku berhasil dapat hadiah nanti hadiahnya buat kamu"

"Yeey makasih Mas"

"Tapi..." Ajma menatap Kazam dengan alis bertaut.

"Malam ini kita harus tempur semalaman nonstop" Kazam menunjukkan senyum devilnya.

"Hah?" Ajma menatapnya terkejut.

Dengan geram Ajma mencubit perut suaminya hingga membuat sang mpu memekik kesakitan.

"Kamu kenapa si?" Kazam menatap istrinya sambil meringis memegangi perutnya.

"Jahat banget si jadi suami. Di pikirnya gak capek apa semalaman nonstop, aku ini manusia bukan robot. Kamu nyadar gak si kamu itu kalo udah main kaya hercules, mana gak mikirin yang di bawah lagi" Ajma melipat kedua tangannya dan memalingkan wajahnya dengan kesal.

Kazam menggaruk tengkuknya malu. "Emang gitu ya?"

Ajma melirik ke arah suaminya sambil meledek menye-menye.

"Maaf sayang" Kazam mempat-pat kepala istrinya berusaha membujuknya.

"Iya deh aku gak akan main brutal lagi. Tapi masa kamu tega si, aku udah nahan loh selama kamu sakit satu minggu ini. Dosa loh nolak keinginan suami" Kazam mencebikan bibirnya menatap dengan penuh permohonan kepada sang istri.

Different Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang