Chap 4 ~ My Sweet Friend

Mulai dari awal
                                    

Sebenarnya yang membuatnya tak nyaman adalah Wain. Bagaimana tidak, sejak Wain berbicara sambil memeluknya tadi, kini diam-diam Wain terus mencuri-curi pandang dengannya, dan Wain juga memandangi tubuh Zayyan dari atas hingga bawah dengan tatapan yang tak biasa, hal itu membuat Zayyan jadi risih, merinding dan was-was.

Tak lama kemudian ayam goreng dan soju pesanan Davin pun telah tiba. Seperti kebiasaan orang Korea pada umumnya, mereka menikmati ayam goreng bersama dengan soju bagi yang sudah cukup umur tentunya.

"Bersulang!" Sebagai tuan rumah, Davin memimpin untuk bersulang.

"Ng...maaf, aku tidak ikut minum ya," ucap Zayyan.

"Kenapa?" Tanya Davin.

"Soalnya aku nyetir," jawab Zayyan.

"Oh, oke," Davin dan yang lainnya memaklumi.

"Aku bersulang dengan air putih saja ya," Zayyan mengangkat gelas berisi air mineral di tangannya ke atas lalu bersulang bersama.

Mereka pun menikmati ayam goreng Korea yang terkenal lezat itu dengan toping keju mozarella di atasnya.

"Hmmm...neomu mashiketta!" Seru Zayyan sambil mengunyah.

Yang lain melihat Zayyan sambil tersenyum gemas.

"Makanlah yang banyak, Zayyan!" Ucap Davin.

"Nde, gomawo," jawab Zayyan.

Sing, Davin, dan Wain melakukan permainan gunting batu kertas, dan yang kalah harus meminum soju dalam satu kali tenggak. Mereka melakukan permainan itu berulang kali, dan ternyata Sing-lah yang paling sering kalah, sehingga dirinya yang paling banyak minum soju sampai-sampai Sing pun menjadi mabuk karenanya.

Zayyan mulai khawatir melihat Sing yang sudah teller akibat terlalu banyak minum.

"Cukup! Hentikan permainannya! Sing sudah terlalu banyak minum, jadi tolong berhentilah!" Zayyan memohon agar Davin dan Wain berhenti bermain dengan Sing yang sudah teller.

"Ah, payah!" Ledek Wain pada Sing.

"Yaaa...payah sekali kau Sing!" Davin ikutan meledek Sing.

Namun Sing yang sudah teller hanya diam saja tak membalasnya.

Kini Davin dan Wain melihat ke arah Zayyan, atau lebih tepatnya memandangi tubuh Zayyan.

"Zayyan, apa kau bisa memijat?" Tanya Davin.

"Eh, apa?" Zayyan melongo.

"Tubuhku pegal-pegal nih, tolong pijati aku ya!" Pinta Davin.

"Ng...aku sebenarnya nggak begitu bisa memijat sih," jawab Zayyan.

"Pijat asal-asalan saja, nggak masalah kok! Tolong pijati aku ya, please! Yuk kita ke kamar!" Davin bangkit berdiri dan langsung menarik pergelangan tangan Zayyan.

Namun Wain tiba-tiba ikut bangkit berdiri juga dan menahan Davin yang hendak membawa Zayyan ke kamarnya.

"Yak! Davin-ah, kau tidak bisa begitu. Ini tidak fair!" Ucap Wain.

"Ck! Siapa cepat dia dapat!" Balas Davin.

Namun Zayyan hanya bengong, tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Kau tidak lihat Sing sedang mabuk? Dia pasti akan menganggapmu berbuat curang di saat dirinya sedang mabuk. Seharusnya tidak begini aturannya, bukan?" Ucap Wain.

"Aishh! Lagi pula siapa suruh dia kalah terus dan akhirnya mabuk!" Kesal Davin.

"Sudah, urungkan niatmu. Kita harus bermain sesuai aturan!" Ucap Wain.

Sweet Friend (Xodiac SingZay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang