03.03. (KORBAN AKAN SELALU MENGINGATNYA!)

18 4 0
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA!

°°°
TIDAK ADA TEMPAT UNTUK PLAGIAT!!

*PERINGATAN*
JIKA BELUM 15 TAHUN AKU SARANKAN UNTUK TIDAK MEMBACA CERITA INI KARENA TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN YANG MUNGKIN DAPAT MENGGUNCANG MENTAL KALIAN.

JIKA MEMAKSA SILAHKAN TANGGUNG KONSEKUENSINYA SENDIRI!.

#PLAY#
















"Sampai kapanpun aku tidak akan bisa melupakannya!."

(STOP BULLYING!!)




































Anasyia sampai di rooftop dan menendang kursi usang yang berdiri tidak jauh dari dirinya dengan sangat kuat, hingga kursi itu terpelanting cukup jauh dari posisi asalnya.

Dengan nafas yang memburu, Anasyia kembali mengumpati Candra yang telah membuatnya kembali mendapatkan tamparan dari papahnya, ketika dirinya kembali dari kelas Candra.

"Candra sialan!" Umpat Anasyia lagi dengan kedua tangannya yang terkepal.

Anasyia tau siapa dalang dibalik berita yang membuat papahnya marah adalah Candra, karena dia lah yang selama ini yang masih berani melaporkan dirinya yang melakukan tindakan kekerasan di sekolahan kepada awak media, para awak media jelas ingin saja meliputnya mengingat Demared adalah orang yang cukup berpengaruh di negara mereka.

Anasyia kembali memaki ketika mengingat jika diberita itu juga terdapat foto dirinya yang sedang melakukan aksinya, Candra sialan memang minta untuk disingkirkan!.

"Argh sial!" Anasyia berteriak dengan sangat kencang dan kembali melampiaskan kekesalannya kepada kursi-kursi usang yang berada disekitarnya beranggapan jika kursi itu adalah Candra.

"Berisik sialan!" Sontak, setelah mendengar perkataan itu Anasyia langsung menghentikan aksi gilanya dan menatap ke arah Edral yang terduduk di atas tumpukan meja usang dengan menatap dirinya sangat tajam.

Anasyia menatap Edral dengan tatapan yang sulit diartikan, meskipun Edral adalah kekasih Clauvia-dulu, tidak pernah sedikitpun Edral ingin bersikap ramah kepada dirinya maupun Flo yang notabenenya adalah sehabat dari kekasihnya, Edral hanya akan bersikap kalem kepada kekasihnya Clauvia dan selebihnya Edral akan memperlakukan mereka dengan kasarnya seperti sikap aslinya.

Mengingat nama Clauvia dalam benak Anasyia membuatnya langsung mengepalkan kedua tangannya erat serta kedua matanya yang memanas, Anasyia merindukan Clauvia!

Cukup lama keduanya sama-sama terdiam dengan pikirannya masing-masing, hingga suara Edral pun mengalihkan perhatian Anasyia.

"Ke sini Lo!" Edral berkata dengan tajam serta salah satu tangannya mengisyaratkan untuk menghampiri dirinya.

Anasyia menatap Edral dengan tatapan tidak suka, kenapa lelaki urakan namun sayangnya begitu tampan itu mengisyaratkan dirinya untuk mendekat.

Dengan berdecak sebal Anasyia pun melangkahkan kakinya namun kehadiran seseorang yang melangkah tepat di sampingnya dan melewati dirinya dengan kepala tertunduk membuat Anasyia kembali mengepalkan kedua tangannya dengan penuh amarah yang menguasai dirinya.

Anasyia melangkah menyusul langkah
Candra yang berjalan di depannya menuju Edral karena perintah lelaki itu, Anasyia menatap punggung Candra dengan tatapan tajamnya dan ketika jarak kedua cukup dekat Anasyia mengangkat kakinya dan menendang punggung Candra dengan kuat hingga Candra jatuh tersungkur di hadapan kaki Edral, terlihat seperti seseorang yang tengah bersujud.

REVENGE Where stories live. Discover now