00.00 (PULANG DENGAN CARA YANG SALAH!)

133 19 6
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA!

°°°
TIDAK ADA TEMPAT UNTUK PLAGIAT!!

*PERINGATAN*
JIKA BELUM 15 TAHUN AKU SARANKAN UNTUK TIDAK MEMBACA CERITA INI KARENA TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN YANG MUNGKIN DAPAT MENGGUNCANG MENTAL KALIAN.

JIKA MEMAKSA SILAHKAN TANGGUNG KONSEKUENSINYA SENDIRI!.

#PLAY#


































~

"Lontaran cacian serta makian banyak orang tidak akan dapat menghentikan ku untuk melangkah!
~




































































Gadis dengan rambut indah bergelombang serta parasnya yang begitu menawan dengan namatag Clauvia Adradja berdiri di pinggiran pembatas rooftop dengan pandangan nya yang menatap ke arah keadaan di bawah sana dengan tatapan datarnya.

Lapangan luas yang berada tepat di depan gedung sekolahnya membuat sekolah swasta ini terlihat begitu luas.

Banyak murid yang sedang berlomba di lapangan itu, karena memang hari ini adalah hari peringatan ulangan tahun sekolah.

Clauvia dengan paras nya yang begitu rupawan juga memakai seragam olahraga khas sekolah mereka sama seperti murid lainnya yang berada di lapangan bawah sana. Clauvia memasukkan satu tangannya ke dalam saku roknya dan mengeluarkan sebungkus rokok beserta korek api.

Dikeluarkannya satu batang rokok dari bungkus itu dan langsung melempar bungkus rokok yang masih ada diisinya kesembarangan arah.

Dengan perlahan Clauvia langsung menyalakan rokoknya dan menghisapnya lalu mengeluarkan asap dari mulutnya secara perlahan.

Clauvia kembali menghisap rokoknya untuk yang kedua kalinya lalu setelahnya langsung menjatuhkan rokok itu tidak jauh dari sepatu.

Clauvia menatap rokok itu dengan tatapan datarnya lalu langsung menginjakkan rokok itu hingga apinya langsung mati setelah Clauvia mengangkat sepatunya dari rokok itu.

Clauvia kembali menatap ke arah bawah sana dengan tatapan datarnya untuk beberapa saat hingga akhirnya tubuhnya mulai bergerak untuk menaiki pagar pembatas rooftop itu.

Clauvia menatap ke arah bawah tanpa rasa takut serta gentar sedikitpun, gedung bertingkat lima yang sedang dirinya pijak saat ini tidak membuat nyalinya menciut.

Cukup lama terdiam sambil menatap ke arah bawah dengan tatapan datarnya hingga Clauvia kembali menatap ke arah depan dengan tatapannya yang berubah menjadi sayu dan langsung menghembuskan nafas berat, Clauvia berbalik untuk kembali menatap ke arah rooftop masih dengan tatapan sayunya.

"Tiga" ucapnya dengan lirih dan langsung menjatuhkan tubuhnya dari rooftop gedung sekolahnya ini .

Clauvia menatap ke arah atas dengan kedua matanya yang telah berkaca-kaca hingga akhirnya suara tubuhnya yang menyentuh tanah dengan sangat keras menarik perhatian banyak orang yang berada tidak jauh dari posisi terjatuhnya dan langsung memekik dengan histeris.

°°°

"Argh" pekikan histeris dari banyaknya murid perempuan yang syok saling bersahutan melihat tubuh seorang gadis yang terjatuh dari rooftop.

Perlahan semua murid beserta guru langsung mendekati tempat tersebut dan dibuat sama syok nya dengan yang lainya.

Guru perempuan yang masih terlihat muda dengan rambut sebahunya serta paras cantiknya menutup mulutnya terkejut dan syok melihat salah satu muridnya terlihat begitu mengenaskan di hadapannya saat ini.

Dengan tangan yang gemetar guru dengan namatag Layla langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi pihak kepolisian dan juga pihak rumah sakit .

"Berlin high school membutuhkan ambulance secepatnya, salah satu murid mengalami kecelakaan" ucap buk Layla dengan tatapan yang tidak lepas dari tubuh salah satu murid nya yang telungkup serta darah yang begitu banyak disekitar kepalanya.

Salah satu murid laki-laki dengan tubuh gendutnya sedikit berlari mendekati tubuh Clauvia yang sudah tidak menunjukkan kehidupan, dan membelah kerumunan dengan tangannya yang membawa selembar koran yang tadi dibacanya di taman belakang sekolah.

Lontaran cacian serta makian dari banyak murid yang tidak sengaja bersentuhan dengannya tidak laki-laki itu pedulikan.

Dengan terburu-buru laki-laki gendut itu langsung menutup bagian kepala Clauvia yang mengeluarkan banyak sekali darah membuat banyak orang yang masih syok langsung tersadar dan menatap laki-laki gendut dengan namatag Candra dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Ini bukan untuk ditonton" ucap Candra dengan suara pelan serta kepalanya yang tertunduk.

Lalu Candra menatap ke arah koran  dengan judul KEKAYAAN KELUARGA ADRADJA SEMAKIN TIDAK DAPAT TERTANDINGI, beserta dengan foto anggota keluarga Adradja yang mana salah satunya adalah Clauvia!.

°°°

Mobil ambulance serta polisi telah sampai di Berlin high school. Pihak kepolisian langsung melakukan olah tkp untuk memastikan dengan pasti penyebab kematian salah satu putri dari keluarga terkaya no 1 di negara ini serta donatur nomor 1 di Berlin high school. Petugas dari rumah sakit langsung mengangkat tubuh Clauvia yang sudah dinyatakan meninggal dunia untuk dibawah ke rumah sakit.

Kegiatan perlombaan untuk memeriahkan ulang tahun sekolah mereka berubah menjadi kacau setelah terjadinya peristiwa naas yang terjadi terhadap Clauvia.

Seorang gadis dengan parasnya yang cantik  menangis tersedu-sedu dalam pelukan gadis lainnya yang merupakan sahabatnya.

"Clau pergi ninggalin kita flo" ucap gadis yang menangis tersedu-sedu dengan namatag Anasyia Demared disela tangisannya dengan sedikit terbata.

"Kenapa Lo memilih untuk pulang dengan cara yang salah Clau" ucap gadis yang memeluk Anasyia dengan namatag Flory Ertalla yang cantiknya tidak beda jauh dari Anasyia.

Kedua terduduk begitu saja di atas rerumputan sambil menatap ke arah ambulance yang akan pergi dengan pandangan terluka. Kenapa sahabatnya harus pulang dengan cara seperti ini, kenapa?!.

Banyak murid yang memandang keduanya dengan tatapan prihatin namun ada juga yang memandang keduanya dengan tatapan puas akan rasa sakit yang keduanya dapatkan saat ini.

Anasyia menatap sekitarnya masih dengan menangis tersedu-sedu hingga tatapan nya bertemu dengan tatapan laki-laki gendut yang dibenci hampir seluruh murid Berlin high school.

Candra menatap Anasyia dengan tatapan yang takut-takut untuk sementara waktu lalu langsung mengalihkan tatapan nya dari Anasyia ketika aura mengintimidasi dari Anasyia begitu terasa meskipun dirinya sedang menangis.

Candra kembali menatap ke arah Anasyia yang sudah tidak menatap ke arahnya dan berkata dengan lirih.

"Mereka jahat"











































































TBC

PLAGIAT PERGI PLEASE 🙏

VOTE & COMMENT
SEBAGAI BENTUK PENYEMANGAT

BAGAIMANA PERASAAN KALIAN SETELAH MEMBACA PART INI?

TOLONG BERI PENDAPAT KALIAN UNTUK CERITA INI?

TERIMA KASIH

MARI BERTUKAR SAPA DI PART SELANJUTNYA...

REVENGE Where stories live. Discover now