Berharga bagiku

Magsimula sa umpisa
                                    

Kamu yang biasanya selalu mencari cara untuk menghindari Childe kini membiarkan orang yang dulu kau taksir itu berada didekatmu, Childe mengibaskan tangannya didepan wajahmu dan sesekali memanggil namamu namun tak kau gubris sama sekali.

Itu membuatnya memasang ekspresi bingung, Childe tak pernah melihat mu seperti ini sebelumnya, kau yang berdiam dengan banyak pikiran seolah keluar dari karakter mu.

Sementara Keqing yang tahu jawaban mengapa kau terdiam cuma mengatupkan bibirnya rapat, tidak menyangka bahwa pertanyaan nya mungkin menyentuh titik sensitif mu. Keqing menghela napas berat, jika tahu begini maka ia akan memilih untuk menahan pertanyaan yang ada di ujung lidah meski itu artinya mati.

Terlalu berlebihan, iya. Tapi mengkhawatirkan juga melihat mu jadi seperti itu.

──────

K

amu berjalan layaknya zombie membuat tatapan orang orang jatuh padamu dalam rasa penasaran, melihat manusia berjalan layaknya mayat dengan pakaian kantor itu.

Langit sore diatas kepalamu tak membuatmu ingin bergegas pulang, adanya hal yang menyangkut di hatimu membuatmu ingin bertanya pada seseorang yang berpengalaman dalam mendidik dan mengurus anak.

Kamu berpikir mungkin dengan hal itu kau akan menemukan jawaban yang kau cari.

"...tapi siapa?" kamu menghela napas berat, lagi. Memilih untuk masuk ke dalam kafe yang entah mengapa kakimu membawamu kesini.

Pasti menyenangkan kalau mengajak Scara pergi kesini bersama-sama, pikirmu dalam hati begitu masuk ke dalam kafe.

Kamu mendudukan diri ke salah satu bangku kafe dan pelayan kafe menghampiri mu sambil menanyakan pesananmu. Kamu memilih untuk memesan yang manis-manis saat ini dan pelayan itu mengangguk sambil mencatat pesananmu dan menghilang dari pandanganmu.

Kamu jadi ingat bagaimana dulu kamu membelikan Scara makanan manis karena melihat artikel yang terkait bahwa makanan manis dapat membuat perasaan membaik, tak tahu apakah itu benar namun kamu mencoba.

Sekarang kau melakukan itu pada dirimu sendiri.

"Pertanyaan Keqing...benar-benar gak di duga, perasaanku langsung gak enak pas denger itu."

Pintu kafe terbuka begitu pelanggan lain masuk sambil menggendong anaknya, kamu melebarkan mata begitu mengenal siapa mereka membuatmu langsung berdiri dari duduk.

──────

"Anak-anak kadang tak bisa menggambarkan perasaan yang mereka rasakan." tutur Zhongli, menyesap tehnya dengan tenang.

Kepalamu menunduk mendengarnya.

Apa itu juga yang dirasakan Scara? Dengan semua hal yang telah dia lalui membuatnya enggan membuka diri dan memilih untuk...berbohong pada perasaannya?

Mungkin saja, anak itu takut untuk ditinggalkan lagi membuatnya tak mau terlalu membuka diri agar tak menyesal dikemudian hari.

"[Nama] sendirian?"

Kamu kembali mengangkat kepalamu untuk melihat Xiao, kamu tersenyum.

Scaramouche and YouTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon