Bukan karena suka

528 69 5
                                    

•••

[Nama] merasa pakaian Scara terlalu sedikit, setiap kali mau mengajak anak itu berbelanja pakaian, dia selalu menolak.

Mungkin karena merasa tak butuh atau mungkin tak mau merepotkan [Nama], anak itu terlalu perhitungan. Padahal [Nama] tak masalah mengeluarkan uang untuknya meski bulan ini dia belum gajian.

"Anak anak biasanya suka memakai pakaian apa?"

Keqing berbalik begitu menangkap pertanyaan [Nama] ditelinga nya, ia menaikan alisnya.

"Belakangan ini kamu aneh, kemarin juga. Kenapa saat membahas anak anak kau langsung ikut bergabung?"

Kemarin, di kantor. Waktu luang, beberapa karyawan saling membuka percakapan dan bercerita tentang banyak hal, awalnya [Nama] tak ikut bergabung dalam percakapan itu namun saat topik berganti, yang tentang membahas seorang anak. [Nama] tiba-tiba bergabung sambil memasang telinga baik baik.

Apalagi saat mengingat [Nama] rela mengantri untuk mendapatkan tiket yang harusnya untuk anak anak, kalau tak salah Keqing melihat [Nama] membeli dua tiket, dia penasaran untuk siapa itu.

"Lalu sekarang, kamu mau membeli pakaian anak. Kamu hamil?" Keqing menatap selidik [Nama], melihat [Nama] tak kunjung membalas perkataan nya membuat Keqing tercengang, tunggu...dia gak beneran hamil kan!?

Keqing menutup mulutnya, matanya melebar menatap [Nama] syok.

[Nama] yang melihat reaksi Keqing segera menggeleng cepat, menyanggah perkataan nya.

"Tentu tidak!" jawabnya cepat, [Nama] baru ingat bahwa ia belum memberitahu Keqing bahwa ada anak kecil yang tinggal bersamanya di apartemen yang dia tinggali. Padahal ini sudah sebulan, ia lupa untuk memberitahu temannya itu...

Keqing mendengus, bersidekap dada atas sanggahan [Nama].

"Terserah, kamu saja yang pergi beli pakaiannya, aku sarankan beli di toko baju tempat biasa aku beli," jelas Keqing membuat [Nama] mengangguk.

"Oke."

[

Nama] mengerjap, langkahnya terhenti saat menatap seseorang yang dikenalnya berdiri di pakaian bagian baju khusus untuk anak kecil. Badan kekarnya dan ahoge dikepalanya membuatnya yakin bawa ia adalah...

"Alhaitham..?"

[Nama] sebenarnya biasa saja, tapi kenapa Alhaitham ada di bagian pakaian khas anak kecil?

Mendengar namanya disebut, Alhaitham menoleh dan melihat [Nama].

"Apa?"

"Tidak...kenapa kamu ada disini, beli baju anak untuk siapa?" tanya [Nama] penasaran, mendekat pada Alhaitham dan benar saja, dia sedang melihat lihat pakaian anak kecil.

"Untuk anak itu," yang Alhaitham maksud adalah Scara. [Nama] melebarkan matanya dalam keterjutan.

"Kau belum gajian kan? Biarkan aku membelikan dia satu atau dua," Alhaitham menoleh pada [Nama], tatapannya datar.

[Nama] terharu, Alhaitham peka sekali!!

"Terimakasih! Dengan ini uangku bisa kubeli manisan untuk Scara nanti," senang [Nama], senyumnya merekah saat ia memeluk dompet tipisnya itu.

Scaramouche and YouWhere stories live. Discover now