Ibu

598 70 2
                                    

•••

Setelah pertemuan tak disengaja dengan mantan orang yang pernah disukai saat sma, [Nama] langsung mengajak pulang Scara yang diam sepanjang perjalanan dan [Nama] menghindari Childe setelahnya.

Scaramouche demam.

[Nama] izin tidak bekerja hari ini, sudah mengabari atasannya dengan alasan ada keluarga yang sakit dan ia yang harus mengurusnya, syukurlah atasan [Nama] cukup pengertian jadi ia diberi beberapa dokumen saja untuk dikerjakan di rumah selagi diberi cuti.

Menurut [Nama] ini sama saja saat berada di kantor, apalagi yang atasannya berikan padanya cukup banyak, ini mungkin memakan waktu cukup lama.

Tapi [Nama] harus mengurus Scara lebih dulu, pekerjaan nya bisa dikesampingkan untuk sekarang.

"Buka mulutmu, Scara. Aku tahu bubur ini mungkin hambar tapi setidaknya bisa mengisi perut kosongmu." [Nama] berusaha membujuk Scara untuk makan setidaknya satu atau dua sendok namun anak itu, dengan keras kepala menolak.

[Nama] menghela napas, ia tak tahu anak anak kalau sedang sakit akan sesusah ini untuk diberi makan, padahal saat Scara sehat, ia makan apa saja tanpa pilih pilih, entah karena memaksakan diri atau dia memang seperti itu orangnya.

"Orang kemarin itu, siapa?" suaranya pelan, namun masih bisa [Nama] dengar.

[Nama] menatap punggung Scara selagi anak itu berbaring membelakangi dirinya dikasur.

"Maksudmu Childe? Ah...dia" [Nama] tertawa pelan, menggaruk pipinya "cuma teman semasa sma."

"Kelihatannya tidak begitu."

Yah...kalau begini [Nama] tak bisa membohongi Scara, lagipula Childe adalah masa lalunya dan [Nama] sudah membuang apa yang dulu pernah terjadi dan fokus dimasa sekarang.

"Dulu...pernah sekali aku suka orang itu."

[Nama] jujur, ia menanti jawaban Scara tapi yang ia dapatkan cuma keheningan yang berlanjut.

"Aku tinggalkan buburnya disini, jadi kamu bisa makan sendiri. Aku ada urusan sebentar." [Nama] beranjak dari duduk, melangkah keluar kamar dan dengan hati hati menutup pintunya agar tak menimbulkan suara.

Tit tit tit

Suara telepon, [Nama] mengangkatnya dan menaruhnya disamping telinga, bersiap mendengarnya.

"Senpai! tolong katakan dimana kunci yang kamu simpan kemarin, aku butuh itu!"

"[Nama]!! Aku kesulitan disini, beraninya kau mengambil cuti disaat tersulitku!"

"Senpai—!!"

Ding

[Nama] langsung mematikan telepon, mengusap telinganya yang berdenging, ia meringis.

"Hahh...tidak bisakah mereka biarkan aku mengambil cuti dengan tenang, seenaknya menelponku..."

[Nama] mengeluh, ia duduk di sofa, menyandarkan tubuhnya dengan lemas. Banyak sekali yang ia pikirkan sampai bingung harus memikirkan yang mana dulu.

Orang tua kandung Scara, masalah dipekerjaannya, masalah pribadi dan ditambah Childe, [Nama] belakangan ini selalu diserang masalah, apalagi dengan Scara. Ia masih harus memahami anak itu lebih dalam.

Karena [Nama] menyayangi nya.

[Nama] tersentak pelan, matanya sedikit membulat saat memikirkan hal tersebut.

Benarkah ia sayang pada Scara? Apa perasaannya inu bukan karena rasa kasihan tapi murni kasih sayang? [Nama] menggigit kuku jempol nya, perasaannya jadi bimbang.

Scaramouche and YouWhere stories live. Discover now