Kartun

590 76 2
                                    

•••

"Ada apa itu ramai-ramai?" [Nama] menyentuh bahu Keqing untuk mendapatkan jawaban dari gadis yang berjalan didepannya.

Keqing menatap pada segerombolan orang yang tengah mengerumuni sesuatu didepan gedung kantor mereka.

"Oh itu, kau tahu kartun yang sedang tenar belakangan ini? Mereka sedang menjual tiket untuk bertemu langsung dari karakter kartun itu, kayanya..." jawab Keqing agak ragu.

"Maksudmu maskot ya? Soalnya karakter aslinya kan gak nyata..." [Nama] menatap Keqing.

"Ya iya dong, maksudku maskot ya. Lumayan kan bertemu langsung dengan karakter dari kartun itu, anak-anak pasti suka," Keqing kembali berjalan dan masuk ke dalam gedung kantor sambil terus menatap ke depan.

"Anak-anak...?"

"Oh iya, dokumen—" begitu Keqing berbalik, ia tak mendapati kehadiran [Nama] disampingnya, ia menoleh kesana-kemari karena tak mendapati kehadiran [Nama] lalu ia kembali berjalan keluar gedung dan melihat [Nama] berdiri disana tengah mengantri untuk membeli tiket.

"[Nama]!?"

Scara yang baru saja merapikan buku belajarnya usai mengerjakan tugas rumah beralih menatap [Nama] dengan dua tiket ditangannya, senyumnya merekah lebar dengan begitu berseri-seri.

"Tiket?" beo Scara.

Dengan antusias [Nama] mengangguk. Awalnya ia tak begitu tertarik namun saat mengingat bahwa ia pernah melihat Scara menonton kartun yang sedang tenar seperti yang Keqing katakan membuatnya rela mengantri selama 30 menit lebih hanya untuk mendapatkan dua tiket yang mungkin Scara sukai.

"Aku pernah lihat kamu nonton kartun itu, berhubung besok aku masuknya siang. Ayo pergi!" kenapa malah [Nama] yang menggebu-gebu.

Daripada itu, ini langkah yang bagus untuk membuat Scara tak terlalu memikirkan orang tua yang telah menelantarkan nya sekaligus sesekali mengajak anak itu keluar untuk menghabiskan waktu bersama.

"Aku tak begitu suka kartun itu..." Scara membuang wajahnya ke samping, bertingkah seolah-olah tak suka kartun yang rela ia tonton secara diam-diam saat [Nama] tak ada.

Dia hanya tak mau mengakui.

Melihat eskpresi [Nama] yang berubah murung cepat cepat Scara menambahkan.

"Tapi karena kau sudah membeli tiketnya, mau tak mau aku terpaksa pergi," dengusnya sambil mengambil satu tiket dari tangan [Nama].

[Nama] yang melihat itu kembali sumringah, matanya menyipit membentuk bulan sabit, ia berharap Scara akan menikmati hari esok bersamanya sambil menikmati penampilan kartun kesukaan Scara di atas panggung nanti.

Ia harap penantian nya dalam mengantri untuk mendapatkan dua tiket ini tak berakhir sia-sia.

"Banyak sekali orang, aku tak menyangka kartun ini begitu terkenal," ucap [Nama] sambil menatap banyaknya manusia yang tujuannya sama seperti dirinya.

Sambil memegang tangan [Nama], Scara juga memperhatikan bahwa banyaknya orang yang datang menonton, membuatnya sedikit bersemangat namun berusaha untuk menyembunyikannya.

Scaramouche and YouWhere stories live. Discover now