Berharga bagiku

726 75 10
                                    

•••

Kebetulan kamu bertemu dengan Keqing saat hendak naik lift menuju ke lantai tempatmu bekerja, kamu langsung menyapa Keqing seperti biasa sambil tersenyum.

"Tidak biasa melihat kau datang seawal ini."

Entah itu pujian atau sindiran halus dari Keqing, kamu tak terlalu mempermasalahkannya karena perasaan mu sedang bagus saat ini.

"Soal anak itu..."

Fokus mu kembali pada Keqing yang berada di sebelahmu, kamu mengangguk sambil menunggu Keqing melanjutkan jedaan dalam ucapannya.

"Kenapa tidak kau masukan saja ke dalam panti asuhan?"

Bunyi lift yang berdenting usai sampai di lantai yang dituju memenuhi keheningan yang terjadi dari pertanyaan Keqing, itu belum terjawab atau mungkin tidak akan kau jawab.

Badanmu tersentak saat mendengar pertanyaan itu, bagaimanapun kau tidak pernah memikirkan hal itu sama sekali, memikirkan untuk menyerahkan Scara ke panti asuhan hingga orang tua kandungnya menemukannya yang mungkin besok, minggu depan, atau tahun depan.

Kamu mencoba menjawab pertanyaan Keqing tapi kamu terlalu terpukul oleh pertanyaan simpel itu membuatmu kehilangan kata-kata yang telah dirangkai sedemikian dalam hati.

Membatu nya kamu disadari oleh Keqing yang langsung dipenuhi rasa bersalah, ia cuma penasaran mengapa kau memilih untuk mengadopsi anak itu daripada menyerahkan nya ke panti asuhan, bagaimana pun mengurus anak bukanlah hal mudah semudah membalik telapak tangan.

"...maaf, bukan itu maksudku."

Pernyataan maaf itu membuatmu kembali ke kenyataan usai terdiam begitu lama. Kamu langsung mengibaskan tanganmu didepan wajah sambil menggeleng, merasa tak enak telah membuat Keqing begitu.

"Tidak...aku cuma terlalu terkejut saja, haha. Soalnya aku sama sekali gak pernah kepikiran untuk...nempatin Scara ke dalam panti asuhan." itu terlalu menyedihkan lanjut mu dalam hati, menelan ludah pahit.

Kamu menyayangi Scara, kamu peduli pada anak itu, tanpa syarat. Kamu mau yang terbaik untuk nya, kamu mau mental nya menjadi kuat, kamu bahkan tak keberatan jika ia melontarkan kata kata tajam dari lidahnya seperti yang biasa ia lakukan padamu, kamu tak keberatan jika ia bahkan tak melihatmu sebagai orang tua.

Kamu tak keberatan tidur di sofa sementara anak itu tidur dengan nyenyak di kasur empuk mu, kamu tak keberatan bangun kesiangan karena menenangkan kegelisahan yang anak itu rasakan saat malam, kamu tak keberatan jika direpotkan olehnya.

Karena dia cuma anak kecil, yang butuh orang dewasa untuk tetap tumbuh.

Meski tak tahu bagaimana kehidupan Scara berlangsung sampai kau menemukan anak itu malam itu, kamu sudah tahu bahwa hidupnya berjalan dengan pahit, itu semakin menyakinkan mu saat orang tua kandung Scara menelantarkan nya.

Sudah cukup dengan itu, kamu tak mau menambahkan luka diatas luka dengan menyerahkan Scara ke panti asuhan.

──────

S

uasana jadi canggung antara kamu dan Keqing setelahnya, pertanyaan rekan kerja mu itu tergiang-giang memenuhi pikiranmu membuatmu tak fokus.

Scaramouche and YouOù les histoires vivent. Découvrez maintenant