Episode 35 : Pesta Part 2

Mulai dari awal
                                    

Gadis itu mengerutkan alisnya tidak suka. "Ngapain gandeng gandeng segala? Lepasin ih! "

"Nggak, nanti kamu jatuh. " tolak Karlen.

Delia memutar bola matanya jengah. "Ya jatuh tinggal jatuh aja ih! Apa susahnya? Lepas! "

"Nggak. "

"Kita gandengan di liatin banyak orang, nanti mereka mikir kita pacaran. "

"Bagus dong, mereka pintar berarti. "

"Kita ga pacaran ya! Aku bukan pacar mu! "

"Bukan pacar, tapi calon suami. "

"Idih, kayak orangtua ku bakal setuju aja. "

"Memang sudah setuju. "

"Tapi-"

"Aku akan membelikan mu banyak kue stroberi. "

"Deall! " Delia akhirnya diam dan berpasrah diri. Mengabaikan senyum penuh kemenangan di bibir Karlen.

"Jadian aja napa sih? " gumam Ara. Sebenarnya dia itu sudah merasakan aura aura kecocokan di antara kedua orang yang dari tadi sibuk beradu mulut. Penasaran kenapa dia bisa merasakannya? Karena sebenarnya dia itu mak comblang! Bercanda :)

Arabella menggoyang goyangkan tangan yang terpaut dengan pelan agar Alrescha melihatnya. Benar saja, laki laki itu kemudian menatapnya dengan tatapan bertanya.

Di bantu oleh sepatu hak tinggi dan berjinjit, Arabella berbisik lembut di telinga Alrescha.

"Ayo berikan mereka kue stroberi jika mereka jadian nanti. "

Alrescha melirik ke belakang sebentar lalu menjawab, "Oke."

Keempat orang itu akhirnya masuk ke dalam ruang pesta setelah lama berjalan. Begitu masuk, tatapan Arabella dan Delia langsung tertuju pada meja panjang yang isinya makanan semua. Langsung saja mereka menyeret pasangan mereka untuk pergi ke sana tanpa mempedulikan orang orang yang menatap mereka.

Melihat Arabella datang dengan sangat cantik dan menggunakan pakaian baru yang mewah juga pasangan yang tampan, Angelia mengepalkan tangannya erat erat. Gigi giginya bergemelutuk menahan kemarahan yang berkobar.

Gara gara jalang itu! Gara gara jalang itu keluarganya tiba tiba jatuh miskin dan bahkan berhutang banyak uang! Gara gara dia! Kehidupan indahnya jadi runtuh! Gara gara jalang itu! Sekarang dia di kucilkan kemanapun dia pergi! Bahkan pacarnya saja tidak pernah muncul atau menghubunginya! Ini semua gara gara dia!

Merasa beberapa orang meliriknya tidak suka, Angel mendengus lalu berbalik untuk pergi. Gaun merah muda yang sudah pernah dia pakai berkibar saat kakinya melangkah.

Saat Arabella masuk, pesta itu segera di mulai dengan sambutan dari kepala sekolah dan perwakilan guru.

Berdiri di samping meja dengan makanan di atasnya, Arabella dan Delia diam diam mengambil buah buahan dan memasuk kannya ke dalam mulut sambil berpura pura mendengarkan.

Tak lama, ayah ibu dan kakaknya datang bersama para anggota geng yang mengawalnya saat berangkat tadi. Teman teman sekelas yang melihatnya juga datang untuk nimbrung dan mabar sambil nyemil makanan. Mungkin hanya kelas mereka saja yang segera menyerbu makanan begitu sambutan selesai dan pesta di mulai. Yang lain mah saat ini sibuk mengobrol, berfoto dan bahkan berdansa diiringi musik yang mengalun lembut.

Ara peringatkan jangan suruh dia berdansa karena dia tidak bisa!

Setelah waktu berlalu dan saatnya pertunjukan dari masing masing perwakilan kelas dimulai, orangtua Delia datang mengenakan pakaian yang sederhana. Mereka sedikit berbincang dengan Delia, Karlen dan Ara sebelum kemudian mengobrol terus dengan orangtua Alrescha beserta kakaknya yang setia berdiri mengawasi keamanan orangtuanya.

Baru saat itulah Indah teringat perihal pertunjukan itu. "Ra, Del, lo pada mau pentas apaan? " tanyanya penasaran. Walau dia lepas tangan alias terserah mau ngapain yang penting maju, Indah masih juga penasaran. Sumpah, bahkan jika Ara dan Delia ingin kayang di atas panggung, Indah juga mau asalkan keduanya siap malu.

"Kita? Kita mau ngapain? " Arabella menatap Delia dengan bingung. Jujur saja yang mengatur semuanya itu Delia, Arabella mah katanya tinggal ikut naik ke panggung.

"Lah? Lo ga tau Ra? " Indah ikutan bingung.

"Katanya si Delia sih gue tinggal ikut naik panggung, mau nyanyi katanya."

Indah menatap heran Delia. "Lo mau nyanyi apaan Del? "

Delia mengendikkan bahunya. "Apa lagi? Tentu saja lagu anime! Saat ada kesempatan, kita harus menunjukkan ke wibu an kita! "

"........." Iya deh serah ayanknya Karlen.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Typo di tandain ya kawan ^ω^❤

Jadi Antagonis Dalam Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang