"Bagaimana keadaan mu? "
"Em, lebih baik dari minggu lalu. " jawab Arabella jujur.
"Sepertinya tubuh gue bisa gergerak dengan lebih baik. Rasa sakit yang gue biasa alami juga berkurang sedikit. " lanjutnya.
"Bagus, sepertinya pengobatan ini bisa di lanjutkan. " ujar Louis.
"Hanya satu! " Arabella memamerkan jari telunjuknya.
"Bisakah obatnya di campur dengan gula setengah kilo? "
"......."
"Lo gila?! " Ingin sekali Alexe menggeplak kepala bu bosnya jika memang gadis itu tidak sedang sakit.
"Ga satu kilo aja Ra? " canda Aidan.
Ara manggut manggut setuju. "Boleh, malah manisnya lebih terasa. "
"Tidak, obatnya ga bisa di canpur gula biar dapat efek yang terbaik. " tolak Louis selaku dokter pribadi Ara.
"Yah! "
"Ealah Ra tahan dikit napa? Orang cuma dua bulan. " ujar Shailendra.
"Hooh, bu bosnya Azazel masa cemen banget sih. " ejek Cakra.
"Enak bat lo pada ngomong! Pasti ga pernah nyicipin obat gue kan?! " semprot Ara. Gadis itu menatap marah keempat orang yang tengah membujuknya.
"Udah sabar napa? Nyembunyiin penyakit aja bisa masa cuma minum obat kagak bisa. "
Jleb!
"Menusyuk sekali ya Len. "
"Eh karna gue udah merasa lebih baik berarti gue bisa sekolah lagi kan? Gue kangen seblaknya ibu kantin nih. " ujar Ara.
"Seblak? Ngimpi kali lo Ra. Orang makan nasi kucing aja kagak boleh, lo itu sekarang lagi cosplay jadi nenek paruh baya. Ga usah makan yang aneh aneh deh! " timpal Shailendra.
".......Kok gue merasa di buly? "
"Itu kan juga demi kebaikan mu. Udah ah gue mau pergi! " Louis ingin beranjak pergi tapi di tarik Ara.
"Apasih?! Lu pasien ngeselin! "
"Gue boleh sekolah ya? " pinta Ara memelas.
Si dokter melirik ke arah Alrescha yang hanya diam menyimak.
"Kalo pusat membolehkan ya terserah. Yang penting jangan banyak gerak ektrim dan rajin minum obat. "
Arabella melepas tarikkannya lalu menatap Alrescha penuh harap. "Boleh ya? "
Setelah terdiam untuk waktu yang lama, Alrescha akhirnya menjawab. "Oke. "
"Yeeyyy! Sayang Rescha banyak banyak! " Arabella memeluk Alrescha erat saking senangnya.
Ga boleh? Heh, kalo dia makan ga bilang bilang siapa yang bakal ngelarang?!
"Mau kemana lo Lex? " Tanya Aidan kala melihat Alexe pergi bersama Louis.
"Mau cari bini, lo mau ikut? "
"Ikut! " Tidak hanya Aidan, semua yang ada di sana menjawab kecuali pasturi yang sedang bermesraan.
"Papa! " Angelia memekik kesenangan setelah melihat kepulangan sang ayah.
"Angel putri papa! Bagaimana hari minggu mu sayang? " Grady merangkuh anak tersayangnya lalu menggendongnya dengan senang.
"Sangat menyenangkan! Apa papa tau? Jessica kepedesan waktu kita main dan pesen makanan. Padahal aku udah bilang tapi dia ngeyel banget! " Angelia terus berceloteh sementara Grady membawanya duduk di sofa.
YOU ARE READING
Jadi Antagonis Dalam Novel [End]
Teen FictionDalam sebuah cerita, antagonis selalu menjadi pihak yang salah dan protagonis selalu menjadi pihak yang benar terlepas dari apa yang mereka alami. Mengisahkan seorang gadis remaja yang bereinkarnasi menjadi tokoh antagonis dalam novel yang telah dia...