🥜 Janji yang ditepati ✔

Mulai dari awal
                                    

"Oke, kita ke kantin"

Vitore tersenyum penuh kemenangan, dengan gagah ia berjalan menuju kantin dengan Zeyn disampingnya kemudian Cilla dan Sasa yang mengekor di belakang.

Setelah sampai dikantin, benar dugaan Cilla. Kantin sudah penuh dengan gelombang siswa-siswi yang membeli makanan atau jajanan.

Namun tak jauh dari mereka berdiri, terdapat meja kosong yang tertanda sudah dipesan.

"Kita kesana"

Ternyata benar, meja itu adalah tempat yang sudah Vitore booking.

Mereka kemudian duduk berhadapan dengan posisi

-  | Vitore | Zeyn
Meja
- | Cilla |Sasa


Tak lama datang seorang pelayan yang membawa buku menu. Mereka menyebutkan satu persatu apa pesanannya dengan jelas supaya tidak keliru.

"Tunggu sebentar"

Mereka mengangguk sebagai jawaban, kemudian pelayan itu kembali.

"Nyil kamu nggak ikut lomba?" tanya Vitore kepada Cilla

"Ikut, tadi Cilla ikut lomba bakiak sama Sasa juga" jawab Cilla

Vitore mengerutkan keningnya "Masa iya, tadi abang nggak lihat unyil main"

"Mungkin abang nggak ada di lapangan kali, tapi benar kok Cilla main" ucap Cilla dan diangguki oleh Sasa

"Iya deh abang percaya"

"Hai Cilla"

Suara seseorang membuat ke empat manusia itu mengalihkan pandangannya. Sedangkan yang disapa langsung mengenali siapa gadis itu

"Hai juga kak Disa, kakak sendiri? Lupi mana?" tanya Cilla beruntun karena tak mendapati Lupi bersama Disa

"Lupi nggak masuk, dia sakit" jawab Disa

"Boleh aku duduk disini?" lanjutnya bertanya entah ke siapa

"Duduk aja, boleh kan bang?" ucap Cilla

"Boleh"

Setelah mendapat jawaban, Disa duduk di samping Cilla. Karena tempat kursi itu kosong.

'Ternyata bener gue salah kasih coklatnya, dia Disa bukan Cilla' batin Zeyn setelah melihat ada seseorang yang mirip dengan Cilla.

"Pesanan datang, silahkan dinikmati" ucap pelayan yang datang membawa makanan dan minuman yang mereka pesan

"Terimakasih mbak" ucap mereka

"Sama-sama"

Cilla mengambil pesanannya yang berupa nasi goreng dan es jeruk. Kemudian melirik Disa yang duduk disampingnya yang menatap nasi gorengnya.

"Kakak mau nasi goreng?" tanya Cilla kepada Disa, siapa tahu kakaknya ini juga lapar. Lagipula tadi sewaktu mereka pesan Disa belum datang jadi tidak masuk list

"Mau" ucap Disa berbinar "Tapi sama kamu aja ya, soalnya kalau pesan sendiri takut nggak habis" lanjutnya

"Yaudah, sama aku aja"

Alhasil mereka berdua menghabiskan satu porsi nasi goreng berdua. Tanpa mereka sadari ada yang melirik mereka dengan tatapan rumit.

"Kakak ke kelas dulu ya, soalnya nanti ikut lomba" ucap Disa ketika makanan mereka berdua habis

"Kakak hati-hati" ucap Cilla yang diangguki oleh Disa

Disa berlari keluar kantin untuk segera menuju tempat tujuannya. Sebenarnya itu hanya alasan klasik untuk ia pergi dari kantin, karena sewaktu disana ia merasakan hawa yang tidak mengenakan jadilah ia kabur.

"Seharusnya tadi kakak kamu suruh pesan sendiri, kan jadinya kamu yang hanya makan sedikit" bisik Sasa tepat di telinga Cilla

"Nggak enak lah sama bang Vitore, dia udah baik banget" jawab Cilla dengan berbisik pula di telinga Sasa

"Kalian tunggu sini, gue bayar dulu" ucap Vitore dan berlalu dari sana

Selama Vitore ke kasir tidak ada percakapan diantara mereka.

"Nih Es krim" ucap Vitore menyerahkan empat cup di meja yang mereka tempati

"Memang harus ya bang, sebanyak ini traktirannya" ucap Cilla tak enak karena Vitore banyak menghabiskan uangnya untuk mereka

"Hm, memang harus. Kan abang sudah janji, nah janji itu harus ditepati" ucap Vitore menyerahkan cup rasa coklat ke arah Cilla. Sedangkan Zeyn menyerahkannya ke Sasa.

"Ayo cepat habiskan, sebentar lagi istirahat selesai" lanjut Vitore membukakan es krim tersebut dan kembali menyerahkannya ke Cilla.











Sampai jumpa di part selanjutnya. Saya ucapkan terima kasih telah bergabung di cerita 'Mengalah? Gak papa'

Semoga kita bisa bersilaturahmi disini.

Dukung penulis dengan memberikan Vote dan Follow juga.

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang