Tak Seperti yang Terlihat

Começar do início
                                    

Aika menepuk pundak Rizuki, "arigatou Rizuki-kun, tapi kau tidak usah berlebihan seperti itu."

"Kalau tidak sepeti itu, mereka akan terus mengeluh dan tidak mau mendengarkan," ucap Rizuki. "Cobalah untuk bersikap tegas terhadap mereka," keluh Rizuki yang sekarang langsung duduk di tempatnya.

"Hai, Rizuki-kun. Arigatou..." setelah mengucapkan kata terima kasih untuk Rizuki, Aika langsung melangkah ke depan papan tulis yang menghadap langsung ke seluruh anggota OSIS.

"Baiklah semuanya, saya tidak mau basa-basi lagi. Langsung saja kita mulai rapatnya," Aika memandang ke seluruh anggota OSIS yang sekarang nampak lebih tenang.

Setelah melihat semua mata tertuju ke Aika, ia melangkahkan kakinya ke kursi yang berada tak jauh dari papan tulis.

"Karena proposal untuk mengajukan acara pensi sudah selesai disusun, sebaiknya kita langsung membagi tim, agar ketua OSIS yang baru nanti tidak kerepotan membagi tim nya lagi," sekali lagi, Aika memandang ke seluruh orang yang mengikuti rapat pada siang ini. Memastikan kalau semuanya setuju dengan perkataannya.

Seseorang mengangkat tangannya, "sepertinya kita butuh panitia sukarela dari luar OSIS."

"Hmmm... benar juga. Kalau begitu, nanti pasang selembaran di mading untuk memberitahukan siapa yang mau bergabung menjadi panitia pensi. Nanti bisa hubungi Guntur atau Rizuki," ucap Aika.

"Ettooo... Onizuka-san, bukankah itu tugas sekertaris?" tanya Hosimiya yang termasuk sekertaris OSIS.

Aika mengangguk, "aku tau, tapi bukankah tugas sekertaris sudah menumpuk?" Aika malah membalikkan pertanyaan Hosimiya dengan pertanyaan. "Aku hanya ingin membagi rata tugasnya saja. Bendahara sedang sibuk dengan sekertaris untuk mengatur berapa pengeluaran yang akan dikeluarkan OSIS, berapa biaya yang harus diminta ke pihak sekolah dan sponsor. Belum lagi membuat proposal untuk mengajukan ke pihak sponsor," jelas Aika panjang lebar yang langsung ditanggapi dengan anggukkan dari para anggota OSIS lainnya.

"Itu tandanya kau akan memanjakan ketua OSIS tahun depan, Onizuka-san. Kenapa buru-buru sih, minta menyelesaikan datanya?" Rizuki memandang heran ke arah Aika.

Aika menjawab pertanyaan Rizuki denga senyuman manisnya, "aku hanya tidak ingin kejadian tahun lalu terulang lagi. Kalian masih ingat kan, saat kita baru masuk ke organisasi OSIS ini? Tiba - tiba saja, kita harus menyelesaikan seluruh data yang terbenggalai oleh senior kita?"

Semua menanggapi ucapan Aika dengan anggukan yang mantap, tanda mereka benar - benar mengiyakan ucapan Aika.

"Aku hanya berusaha, agar OSIS angkatan kita ini tidak di cap sebagai siswa yang tidak bertanggung jawab," ucap Aika dengan mantap.

"Kau berbicara bebas seperti itu karena di ruang rapat ini sudah tidak ada anggota senior' kan?" Rizuki memandang Aika dengan tatapan menggoda.

Dilihati oleh Rizuki seperti itu membuat Aika menjadi kikuk sendiri, "i-iie... Rizuki-kun. Hanya saja..." Aika sudah tidak sanggup melanjutkan kata - katanya, karena semua orang yang ada di ruangan ini telah tertawa melibat reaksi kikuk Aika yang lucu.

Setelah jarum jam telah menunjukkan pukul lima sore, akhirnya rapat OSIS pun selesai.

"Oy, Onizuka-san," panggil Rizuki.

"Ya? Ada apa Rizuki-kun?"

"Pemilihan ketua OSIS nanti, kau akan mendaftar lagi' kan?"

"Ohh... soal itu... aku..."

Seseorang menepuk pundak Aika, "sudah, ikut saja lagi, Onizuka-san. Kami semua akan mendukungmu kok," Hosimiya menyemangati Aika dengan senyum manisnya dan tatapannya yang meyakinkan.

Love?Onde histórias criam vida. Descubra agora